Berita Nasional
Amien Rais Kembali Bikin Heboh! Sebut Jokowi Dalang Kecelakaan hingga Rancang Penembakan
Melalui kanal YouTube miliknya, Amien secara gamblang menuding Presiden Jokowi berada di balik kecelakaan yang menimpa anak sulungnya.
TRIBUNGORONTALO.COM – Politikus senior Amien Rais kembali menjadi sorotan publik usai melontarkan pernyataan kontroversial yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai dalang sejumlah insiden serius yang menimpa dirinya dan keluarga.
Melalui kanal YouTube miliknya, Amien secara gamblang menuding Presiden Jokowi berada di balik kecelakaan yang menimpa anak sulungnya, Ahmad Hanafi Rais, pada tahun 2020 lalu.
Sebelumnya Amien Rais dikenal sebagai politisi senior hingga tokoh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN).
Cara berpolitik Amin Rais pun diperhitungkan saat era reformasi.
Hingga kini dia menjadi pentolan Partai Ummat, partai yang dibentuknya pada 2021 silam.
Dia acapkali mengeluarkan pernyataan kontroversial, terutama yang menyangkut "lawan" politiknya.
Baca juga: Gempa Bumi Gorontalo di Awal Bulan Juli 2025, Terdeteksi di Gorut
Berikut 5 pernyataan kontroversial Amin Rais yang dirangkum Tribunnews dari berbagi sumber:
1. Sebut Jokowi Dalang Kecelakaan
Amien Rais menuding Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) sebagai dalang kecelakaan yang korbannya adalah putra sulungnya, Ahmad Hanafi Rais.
Insiden kecelakaan menimpa Hanafi Rais pada 18 Oktober 2020 lalu.
Pernyataan itu disampaikan Amien Rais kanal YouTube miliknya.
“Keluarga saya termasuk yang dizalimi oleh Jokowi. Anak sulung saya, Ahmad Hanafi Rais, oleh rezim Jokowi, pernah mau dibunuh dengan ploting yang cukup rapi,” ujar Amien.
Amien Rais pun menyebut kala itu Hanafi tengah melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta.
Namun, disebut-sebut terdapat kejanggalan karena mobil Hanafi diikuti oleh pengendara mobil tak dikenal.
“Bila mobil Hanafi berjalan cepat, dua sedan misterius itu juga berjalan cepat. Bila mobil Hanafi pelan, dua sedan itu juga ikut pelan. Rupanya, di Tol Cipali, km 112 sudah menunggu dua truk besar yang siap menyergap mobil Hanafi. Tentu dua sedan yang dinaiki oleh manusia Iblis itu, sudah berkomunikasi dengan manusia iblis yang lain yang mengendarai dua truk besar dan siap membunuh anak sulung saya,” ujar Amien.
Dikatakan Amien, pada pukul 02.20 pagi hari sebuah truk menyalip mobil Hanafi, lalu truk tersebut disebut Amien melakukan pengereman.
Lanjut sebuah truk di belakang mobil Hanafi menabrak bagian belakang mobil Hanafi.
Akibatnya mobil Hanafi hancur, dan dia disebut Amien mengalami luka-luka.
2. Tuding Jokowi Rancang Penembakan
Selain itu, Amien Rais juga menuding Jokowi merancang rencana penembakan yang menyasar pada dirinya.
Upaya teror penembakan itu disebut-sebut pernah dialami Amien Rais pada 2014 silam.
Ketika itu Amien mengatakan bahwa mobil miliknya sempat ditembak oleh orang tak dikenal (OTK).
Dia menuduh Jokowi menjadi otak adanya teror penembakan tersebut.
Amien menyebut bahwa penembakan tersebut dilakukan dalam rangka untuk mempermalukan dirinya.
Sosok yang dituding akan mempermalukannya adalah Jokowi.
Baca juga: Belum Terlambat! Ini Cara Daftar dan Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Juli 2025
"Kalau membunuh saya (Jokowi) mungkin masih pikir-pikir, jadi saya mau dipermalukan. Caranya dia kirim seorang anak muda di malam hari untuk menembak tangki mobil saya supaya ledakan dan kebakaran hebat agar orang sekampung geger," katanya, dikutip dari kanal YouTube miliknya, Selasa (1/7/2025).
Di sisi lain, penembakan terhadap mobil Amien terjadi pada 6 November 2014 di kediamannya di Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Wakil Ketua Umum PAN saat itu, Drajad Wibowo, menuturkan, menurut keterangan dari satpam rumah, pelaku langsung kabur setelah melakukan penembakan dengan mengendarai sepeda motor.
3. Jin dan Genderuwo di Hotel Borobudur
Pernyataan kontoversial lainnya adalah Amien Rais pernah mengatakan bahwa di Hotel Borobudur ada banyak jin dan genderuwo.
Awalnya dirinya meminta rekapitulasi suara Pemilu 2019 tidak dilakukan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
Pada Pemilu Presiden 2014 lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar rekapitulasi suara di Hotel Borobudur.
"Selain DPT harus segera dibenahi, besok perhitungan hasil pemilu jangan pernah di Hotel Borobudur," kata Amien Rais seusai diskusi masalah Daftar Pemilih Tetap, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3/2019).
Alasannya, menurut anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiag Uno itu, di Hotel Borobudur banyak jin dan genderuwonya.
Selain itu, kata Mantan Ketua MPR itu, di hotel yang terletak di Jakarta Pusat tersebut, banyak peretas alias hacker.
"Mereka banyak jin, banyak genedruwo di sana. Sekali-kali jangan di Hotel Borobudur, banyak sekali hacker," tuturnya.
4. Dua Partai: Partai Setan dan Partai Allah
Amien Rais membagi partai politik di Indonesia menjadi dua.
Dua kelompok tersebut adalah partai setan dan partai Allah.
Hal ini ia sampaikan ketika mengisi tausiyah usai mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjamaah di Masjid Baiturrahim, Jakarta Selatan, Jumat (13/4/2018).
Ucapan Ketua Penasihat Persaudaraann Alumni 212 ini menjadi polemik.
5. People Power
Amien Rais oernah menyatakan akan menggalang people power, pernyataan itu menjadi kontoversi pada periode Pilpres 2019 lalu.
People power dikatakan Amien Rais saat dirinya akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) setelah Prabowo Subianto kalah di Pilpres 2019 lalu.
Baca juga: Menangis di Sidang, Nikita Mirzani Beri Pesan Menohok untuk Reza Gladys
Hal itu dilakukan bersama Eggy Sudjana, mengutip TribunJateng.com.
Lantas muncul tagar umat tolak people power, hingga trending di Twitter.
Sebanyak 3400 cuitan ditulis netizen pada Senin 13 Mei 2019.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.