Berita Pantauan Gorontalo

Lantai Dua Pasar Sentral Kota Gorontalo Sepi, Pedagang Mengeluh Pendapatan Terjun Bebas

Kondisi lantai dua Pasar Sentral Kota Gorontalo yang terletak di Jalan Pattimura, Kecamatan Kota Selatan, kian memprihatinkan.

Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Jefri, TribunGorontalo.com
PEDAGANG -- Dua pedagang makanan tampak duduk termenung di lapak mereka yang sepi pembeli di lantai dua Pasar Sentral Kota Gorontalo, Sabtu (28/6/2025). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Kondisi lantai dua Pasar Sentral Kota Gorontalo yang terletak di Jalan Pattimura, Kecamatan Kota Selatan, kian memprihatinkan.

Hingga Sabtu (28/6/2025), hanya tersisa empat pedagang yang masih bertahan di area tersebut.

Pantauan Tribun Gorontalo di lokasi memperlihatkan suasana pasar yang nyaris kosong.

Dari ratusan lapak yang tersedia di lantai dua, hanya dua pedagang makanan dan dua penjahit pakaian yang masih aktif berjualan.

Suasana sepi menjadi pemandangan harian yang tak kunjung berubah, bahkan usai pasar direnovasi beberapa waktu lalu.

Salah satu pedagang makanan, Asma Amiri, mengaku mengalami penurunan pendapatan secara drastis karena sepinya pengunjung.

“Sepi sekali pak, saya saja yang biasanya masak nasi 6–5 liter kini sisa 2 liter saja. Itu karena kalau masak banyak terbuang sisa-sisa,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, kondisi sepi sudah berlangsung lama dan tak kunjung membaik meskipun tahun telah berganti.

“Tidak ada ramainya, sepi terus padahal sudah 2025 tapi tidak berubah,” jelas Asma, yang tetap bertahan berdagang karena rumahnya berdekatan dengan pasar dan tak memiliki pemasukan lain.

“Kalau bukan karena dekat sudah lama saya berhenti, kalau tidak jualan juga uang dari mana,” bebernya.

Asma menjual makanan siap saji dengan harga terjangkau, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per porsi. Namun, harga murah pun tak cukup menarik pembeli.

“Saya jual terjangkau biar banyak yang datang tapi tetap saja tidak ada, apalagi kami di lantai dua begini,” ujarnya.

Kondisi serupa dialami Nur Hamidun, pedagang milu siram yang lapaknya berada tak jauh dari Asma.

Ia mengaku prihatin karena harapan agar pasar menjadi ramai setelah renovasi justru tak terpenuhi.

“Kami pikir setelah direnovasi pasar ini akan ramai, justru sepi,” katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved