Berita Nasional

Respon Jokowi Tolak Sebutan Nabi, Kader PSI Minta Maaf dan Cabut Pernyataan

Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, akhirnya angkat suara terkait pernyataan kontroversial yang menyebut dirinya layak.

Wartakotalive.com
BERITA NASIONAL-Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, akhirnya angkat suara terkait pernyataan kontroversial yang menyebut dirinya layak menjadi nabi. Pernyataan itu sebelumnya dilontarkan oleh kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) asal Bali, Dedy Nur Palakka. Menanggapi hal itu, Jokowi menyebut pernyataan itu tidak rasional. 

TRIBUNGORONTALO.COM-Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, akhirnya angkat suara terkait pernyataan kontroversial yang menyebut dirinya layak menjadi nabi.

Pernyataan itu sebelumnya dilontarkan oleh kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) asal Bali, Dedy Nur Palakka.

Menanggapi hal itu, Jokowi menyebut pernyataan itu tidak rasional.

Menurutnya, pemikiran tersebut tak masuk logika.

"Nabi terakhir itu Nabi Muhammad SAW. Kalau ada pemikiran seperti itu. Mikir yang rasional aja,” terangnya saat ditemui tribunjateng.com di kediamannya, Jumat (13/6/2025).

Setelah Jokowi memberikan pernyataan tersebut,  kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur Palakka segera meminta maaf karena sudah membuat kegaduhan.

Hal itu disampaikan Dedy di akun X (dulu Twitter) @DedynurPalakka yang dilihat tribunjateng.com pada Minggu (15/6/2025).

Baca juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, Sagitarius Hari 16 Juni 2025: Cinta, Karier hingga Keuangan

Dedy menegaskan pernyataan tersebut sepenuhnya merupakan pandangan pribadi, dan tidak mewakili sikap resmi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara kelembagaan.

Dedy mengaku sudah mendapat teguran dari DPW PSI Bali.

Dengan kesadaran penuh, ia juga mencabut pernyataan tersebut, demi menjaga ruang dialog publik yang sehat dan tidak menimbulkan salah tafsir yang berlarut-larut.

Berikut ini klarifikasi Dedy Nur Palakka lantas memberikan klarifikasi:

1. Pernyataan tersebut sepenuhnya merupakan pandangan pribadi, dan tidak mewakili sikap resmi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara kelembagaan.

2. DPW PSI Bali telah memberikan teguran secara internal sebagai bentuk tanggung jawab organisasi terhadap sensitivitas publik dan keberagaman pandangan masyarakat.

3. Dengan kesadaran penuh, saya mencabut pernyataan tersebut, demi menjaga ruang dialog publik yang sehat dan tidak menimbulkan salah tafsir yang berlarut-larut.

4. Saya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan setulus-tulusnya kepada masyarakat, seluruh umat beragama, serta pihak-pihak yang merasa terganggu atau tersinggung oleh pernyataan tersebut.

Saya berkomitmen untuk tetap menjaga etika publik, belajar dari dinamika ini, dan memperkuat semangat demokrasi yang sehat, jujur, dan terbuka.

Halaman
1234
Sumber: TribunJatim
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved