Demo Mie Gacoan

Baru Sehari Buka, Mie Gacoan Gorontalo Malah Didemo Aktivis

Hari kedua setelah pembukaan resmi Mi Gacoan di Jalan Nani Wartabone, Kota Gorontalo, diwarnai aksi unjuk rasa.

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
DEMO MI GACOAN -- Demo di Mi Gacoan siang ini Kamis 12 Juni 2025. Alasannya gara-gara para pekerja tak dibaya? 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Hari kedua setelah pembukaan resmi Mie Gacoan di Jalan Nani Wartabone, Kota Gorontalo, diwarnai aksi unjuk rasa.

Sebuah mobil pick up diparkir tepat di depan pintu masuk resto yang sedang ramai antrean pembeli, siang ini, Kamis (12/6/2025).

Aksi tersebut bukan memprotes pembukaan, melainkan soal dugaan pelanggaran hak pekerja.

Seorang aktivis yang berdiri di mobil komando, tampak lantang menyuarakan tuntutan melalui mikrofon.

Ia mengungkap bahwa hingga saat ini, sejumlah pekerja yang dilibatkan dalam pembangunan outlet Mie Gacoan di Gorontalo belum menerima upah dari kontraktor.

Bahkan, bukan hanya pekerjanya yang belum dibayar, bahan-bahan bangunan yang mereka ambil dari beberapa toko juga kabarnya belum dilunasi.

Mie Gacoan yang berada di bawah naungan PT Pesta Pora Abadi baru saja di-launching pada Rabu, 11 Juni 2025.

Namun, permasalahan ini rupanya telah bergulir sejak sepekan terakhir.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Mie Gacoan terkait kontraktor yang menangani pembangunan gerai di Gorontalo.

Juga belum ada informasi keterlambatan pembayaran tersebut.

Meski demikian, kegiatan operasional Mie Gacoan tampak tetap berjalan dengan antrean pengunjung yang memadati area pintu masuk—tepat di mana aksi demo berlangsung. 

Mengenal Lebih Dekat Mie Gacoan: Dari Gerai Kecil di Malang Hingga Raksasa Mi Pedas Nasional

Mie Gacoan kian menjamur ini telah menjadi fenomena kuliner di Indonesia.

Didirikan pada awal tahun 2016 di Malang oleh Anton Kurniawan, Mie Gacoan sukses menargetkan pasar anak muda dengan menawarkan mi goreng pedas harga terjangkau.

Per tahun 2025, Mie Gacoan telah memiliki lebih dari 280 gerai di seluruh Indonesia, mayoritas tersebar di Pulau Jawa, dan berhasil mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan.

Nama "Gacoan" sendiri diambil dari Bahasa Jawa, berarti jagoan atau andalan.

Anton Kurniawan, pengusaha asal Malang, adalah sosok pendiri Mie Gacoan.

Ia dikenal sebagai pribadi yang tidak banyak tampil di depan publik, sehingga informasi mengenai dirinya cukup terbatas.

Karena minimnya informasi ini, banyak pihak sempat salah mengutip Harris Kristanto, Chief Operating Officer (COO) Mie Gacoan yang beretnis Tionghoa dari Kota Surakarta, sebagai pendiri perusahaan.

Fenomena mi goreng pedas sebenarnya bukan hal baru di Malang. Bisnis ini dipelopori oleh Kober Mie Setan yang didirikan Gemmy Ramadhan pada tahun 2010.

Kober Mie Setan mempopulerkan pembagian menu mi seperti Angel (gurih tidak pedas), Setan (gurih pedas), dan Iblis (manis), yang kemudian banyak ditiru oleh kompetitor, termasuk Mie Gacoan.

Mie Gacoan berhasil melampaui para pesaingnya berkat strategi ekspansi yang sangat agresif sejak akhir 2010-an. Cabang pertama di luar Jawa dibuka di Pakerisan, Denpasar, Bali pada tahun 2018.

Ekspansi berlanjut ke Pulau Sumatra (Medan, 2022), Pulau Sulawesi (Gowa, 2023), dan Pulau Kalimantan (Balikpapan MT Haryono, 2024).

Dengan dibukanya cabang Kayu Tangi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 10 Februari 2025, Mie Gacoan kini telah hadir di 24 dari 38 provinsi di Indonesia.

Restoran ini juga sempat viral di media sosial karena antrean pelanggannya yang mengular panjang hingga berjam-jam.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved