Iduladha Gorontalo
13 Hewan Kurban Disembelih di RPH Kota Gorontalo, Kabid Peternakan Ungkap Standar Kesehatan
Proses pemotongan hewan kurban di rumah potong hewan (RPH) Kota Gorontalo berlangsung sejak Jumat (6/6/2025) hingga Minggu (8/6/2025).
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Proses pemotongan hewan kurban di rumah potong hewan (RPH) Kota Gorontalo berlangsung sejak Jumat (6/6/2025) hingga Minggu (8/6/2025).
Kepala Bidang Peternakan Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pertanian Kota Gorontalo, Yuniar Tety Pikoli, menyebutkan bahwa pemotongan hewan kurban memiliki standar kesehatan, kebersihan, dan kehalalan.
“RPH Kota Gorontalo sudah memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) yang menjamin kebersihan dan kesehatan hewan. Bahkan untuk mendapatkan NKV level tiga saja itu tidak mudah,” kata Yuniar kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (7/6/2025).
Sebelum pemotongan, hewan-hewan kurban diperiksa kesehatannya dan sudah diberikan obat cacing dua minggu sebelumnya.
“Kita pastikan hewan ini sehat, dan ada surat keterangan sehat dari daerah asalnya,” jelasnya.
Tenaga pemeriksa di RPH terdiri dari dua dokter hewan dan empat paramedis yang siap memeriksa setiap hewan sebelum dan sesudah disembelih.
RPH Kota Gorontalo telah menyiapkan tiga ruang utama, ruang pemotongan, ruang kakas, dan ruang penyimpanan, dengan kapasitas pemotongan hingga sepuluh sapi.
Proses pemotongan dilakukan satu arah untuk menjaga kebersihan dan mematuhi standar kesehatan.
Menariknya, tahun ini Kota Gorontalo mendapatkan dua ekor sapi kurban bantuan presiden, masing-masing satu dari Provinsi dan satu dari Kota Gorontalo.
“Sapi dari provinsi bobotnya sekitar 1,86 ton, sementara sapi dari Kota sekitar 835 kilogram. Sapi-sapi ini sudah dipastikan sehat dan layak disembelih,” ujar Yuniar.
Sementara itu, Pimpinan Kelompok Kerja RPH Kota Gorontalo, Karim Muhammad, menjelaskan bahwa penyembelihan di RPH dilakukan secara bertahap sejak Jumat.
Baca juga: Cek Update Harga Emas Batangan Hari Ini Minggu 8 Juni 2025: Antam, Galeri24, UBS
“Hari ini sudah tiga sapi yang disembelih, dan total hari ini ada tujuh sapi. Salah satunya sapi bantuan presiden dari Masjid Baiturrahim,” katanya.
Karim menambahkan, di RPH terdapat 12 pekerja lokal yang sudah berpengalaman menangani proses pemotongan.
“Ada yang khusus menyembelih, ada yang membersihkan, dan ada yang memotong dagingnya,” ujarnya.
Karim sendiri sudah empat tahun bertugas di RPH.
Menurutnya, seluruh sapi yang disembelih berasal dari berbagai masjid di Kota Gorontalo.
“Setelah disembelih, dagingnya dikembalikan ke masing-masing masjid untuk didistribusikan kepada masyarakat,” jelasnya.
Secara keseluruhan, penyembelihan hewan kurban di RPH Kota Gorontalo tahun ini mencapai 13 ekor sapi.
“Kemarin tiga ekor, hari ini tujuh, dan besok tiga sapi lagi. Sampai hari Minggu proses penyembelihan terus berlanjut,” tutup Karim.
Yuniar Tety Pikoli juga menghimbau masyarakat agar mengolah daging kurban dengan benar.
“Pastikan daging dimasak dengan baik dan benar, direbus hingga satu sampai dua jam terutama untuk organ dalam seperti hati, limpa, atau jantung, agar aman dikonsumsi,” pesannya.
Dengan standar kesehatan yang ketat, proses pemotongan yang rapi, dan keterlibatan pekerja lokal, pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di RPH Kota Gorontalo diharapkan dapat berjalan aman, bersih, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Untuk Iduladha 2025, Kota Gorontalo juga menerima bantuan sapi presiden.
“Alhamdulillah, tahun ini kita dapat dua ekor sapi presiden, satu dari Provinsi dan satu dari Kota Gorontalo. Syaratnya harus di atas 800 kilogram,” ujar Yuniar.
Sapi dari Pemerintah Provinsi Gorontalo memiliki bobot sekitar 1,86 ton, sementara sapi dari Kota Gorontalo seberat 835 kilogram.
Sebagian besar hewan kurban yang dipotong di RPH berasal dari berbagai masjid dan kelompok masyarakat di Kota Gorontalo.
“Ada yang dari Masjid Baiturrahim, Masjid Al-Adha, dan beberapa kelompok lainnya,” tambahnya.
Terakhir, Yuniar mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam mengolah daging kurban.
“Pastikan daging benar-benar dimasak dengan baik. Direbus atau dipanaskan dengan benar. Kalau mau bikin sate, pilih daging yang sehat. Organ dalam seperti hati, limpa, atau jantung sebaiknya direbus satu hingga dua jam agar aman dikonsumsi,” tutupnya.
(TribunGorontalo.com/Arianto Panambang)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.