Gempa Bumi

3 Gempa Beruntun di Gorontalo Sabtu 31 Mei 2025, Tak Terasa tapi jadi Pertanda

Wilayah laut di sekitar Provinsi Gorontalo kembali diguncang serangkaian gempa bumi pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Editor: Wawan Akuba
BMKG
GEMPA BUMI -- Gempa Beruntun di Boalemo dan Bone Bolango Gorontalo Sabtu hari ini 31 Mei 2025. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Wilayah laut di sekitar Provinsi Gorontalo kembali diguncang serangkaian gempa bumi pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Dalam kurun waktu beberapa jam, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat tiga kejadian gempa yang tersebar di wilayah perairan selatan dan tenggara provinsi ini.

Meskipun memiliki kekuatan kecil dan tidak dirasakan oleh masyarakat, rentetan gempa ini menjadi penanda bahwa dinamika tektonik di kawasan tersebut masih terus berlangsung.

Gempa pertama terjadi pukul 04.21 WITA, dengan magnitudo 2,8 dan berlokasi di 0.09 Lintang Selatan dan 123.14 Bujur Timur, atau sekitar 69 kilometer tenggara Kabupaten Bone Bolango.

Gempa ini terjadi di kedalaman 139 kilometer di bawah permukaan laut. Sekitar empat jam kemudian, tepat pukul 08.13 WITA, gempa kedua dengan magnitudo 2,9 kembali mengguncang wilayah laut Gorontalo.

Pusat gempa berada di 0.10 Lintang Selatan dan 123.25 Bujur Timur, sekitar 71 kilometer tenggara Bone Bolango, dengan kedalaman lebih dalam, yakni 162 kilometer.

Sementara itu, gempa ketiga tercatat pukul 08.39 WITA dengan magnitudo 2,7.

Berbeda dari dua gempa sebelumnya yang berada di sekitar Bone Bolango, gempa ketiga ini berpusat di wilayah barat daya Provinsi Gorontalo.

Lokasi tepatnya di 57 kilometer barat daya Kabupaten Boalemo, pada koordinat 0.01 Lintang Utara dan 122.30 Bujur Timur.

Kedalaman gempa ini juga sangat dalam, yaitu 156 kilometer.

Dari angka magnitudo, ketiga gempa ini tergolong sebagai gempa bumi dalam (deep-focus earthquake), karena seluruhnya terjadi pada kedalaman lebih dari 100 kilometer.

Gempa semacam ini umumnya disebabkan oleh aktivitas zona subduksi, di mana Lempeng Laut Maluku atau Lempeng Pasifik menunjam ke bawah Lempeng Eurasia yang membentuk lempeng benua Indonesia.

Pergerakan antar-lempeng ini menyebabkan akumulasi energi dalam kerak bumi yang sesekali dilepaskan dalam bentuk gempa bumi.

Otoritas resmi menegaskan bahwa ketiga gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Selain karena kekuatannya tergolong kecil, pusat gempanya juga berada jauh di bawah permukaan laut.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved