Sekolah Unggulan

Ternyata Ini Kunci MAN Insan Cendekia Gorontalo Bisa Terpilih Jadi Sekolah Unggul Garuda

MAN Insan Cendekia Gorontalo masuk dalam daftar 12 sekolah unggulan pertama yang tergabung dalam program SMA Unggul Garuda.

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu
SMA UNGGUL : Foto siswa MAN Insan Cendekia Gorontalo, Aqila Fauzia Ahmad (kanan) dan Lutfia Khairan Nisa (kiri). MAN Insan Cendekia Gorontalo menjadi satu dari 12 sekolah unggulan. 

TRIBUNGORONTALO.COM – MAN Insan Cendekia Gorontalo masuk dalam daftar 12 sekolah unggulan pertama yang tergabung dalam program SMA Unggul Garuda. 

Komitmen tinggi terhadap mutu pendidikan dan konsistensi dalam pencapaian prestasi akademik, menjadi kunci utama terpilihnya MAN Insan Cendekia Gorontalo sebagai salah satu dari 12 sekolah pertama yang masuk dalam program nasional SMA Unggul Garuda.

Pemilihan lokasi sekolah-sekolah unggulan ini merupakan arahan langsung Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan telah diumumkan secara resmi pada akhir April 2025. 

Berlokasi di Jalan Kasmat Lahay, Desa Moutong, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, madrasah ini telah membuktikan kapabilitasnya sebagai institusi pendidikan menengah yang mampu bersaing di tingkat nasional.

Program SMA Unggul Garuda merupakan inisiatif strategis untuk menciptakan lembaga pendidikan menengah berstandar internasional, dengan penekanan pada bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). 

Seluruh siswa nantinya akan menggunakan kurikulum International Baccalaureate (IB), dan mendapatkan pembiayaan pendidikan secara gratis apabila memenuhi persyaratan masuk.

Kepala MAN IC Gorontalo, Jasmaniar, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengikuti proses seleksi yang dibuka oleh Kementerian Pendidikan, Riset, Sains, dan Teknologi dengan menyiapkan seluruh berkas persyaratan secara cepat dan sistematis.

“Kami telah memasukan seluruh persyaratan berupa berkas data-data tentang madrasah mulai dari prestasi siswa, daya serap di pendidikan tinggi baik dalam dan luar negeri,” ujarnya saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Senin (20/5/2025).

Ia menambahkan, sejak awal pihaknya sudah terbiasa melakukan pengarsipan dan pendataan secara rutin, sehingga tidak membutuhkan waktu lama dalam proses pengumpulan dokumen seleksi yang berlangsung pada 10–13 April 2025.

“Jadi data lengkap, prestasi siswa-siswi dan prestasi yang diraih madrasah dalam dua tahun terakhir,” lanjut Jasmaniar.

Dari dua kategori yang dibuka yakni sekolah Garuda baru dan sekolah transformasi Garuda, MAN Insan Cendekia Gorontalo berhasil terpilih sebagai sekolah transformasi. 

Madrasah ini akan memperoleh pendampingan intensif dari kementerian mulai dari aspek manajemen, penguatan kompetensi guru, hingga pembinaan siswa.

Baca juga: Menaker Segera Terbitkan Surat Edaran Larangan bagi Perusahaan Tahan Ijazah Karyawan

“Setelah dinyatakan lolos akan ada pendampingan dari sisi manajemen, guru dan siswa,” terang Jasmaniar.

Pendampingan ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa melanjutkan studi di 100 universitas terbaik dunia, mencerminkan ambisi program ini untuk mencetak lulusan berdaya saing global.

Meski pendampingan difokuskan pada peningkatan mutu pembelajaran, Jasmaniar menjelaskan bahwa pengembangan sarana dan prasarana lebih diarahkan pada sekolah-sekolah Garuda baru.

“SMA Unggul Garuda fokus pada pendampingan pengembangan mutu, sementara untuk pengembangan sarana dan prasarana hanya difokuskan pada sekolah SMA Garuda baru,” katanya.

Setiap tahun, MAN IC Gorontalo menerima 120 siswa baru (60 laki-laki dan 60 perempuan), yang disaring dari ratusan pendaftar dari seluruh provinsi.

“Jumlah itu disesuaikan dengan kapasitas asrama kita,” jelasnya.

Saat ini, madrasah memiliki 40 tenaga pendidik, dan mayoritas siswanya mulai didominasi oleh putra-putri daerah Gorontalo. 

Berdiri sejak tahun 1997 sebagai salah satu dari dua madrasah unggulan nasional bersama MAN IC Serpong, sekolah ini telah meluluskan 28 angkatan.

“Sampai dengan saat ini sudah ada 28 angkatan,” ujarnya.

Walaupun belum banyak mencetak tokoh publik, Jasmaniar menegaskan bahwa lulusan MAN IC Gorontalo banyak diterima di instansi pemerintahan dan swasta, baik dalam maupun luar negeri.

“Misalnya lulusan dokter ada yang spesialis dan beberapa ada yang jadi pemimpin-pemimpin di rumah sakit,” ucapnya.

Sebagai bagian dari SMA Unggul Garuda, madrasah ini akan menjalani proses transformasi besar. 

Pihak kementerian dijadwalkan akan melakukan kunjungan pada Juni 2025, dan peresmian nasional oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta. 

Pendampingan dari kementerian baru akan dimulai pada bulan Agustus.

“Dengan diucapkannya MAN Insan Cendekia sebagai sekolah unggul Garuda diharapkan dapat memperoleh dukungan dari pemerintah provinsi maupun dari pihak Kementerian, untuk terus memperbaiki mutu pendidikan dalam mencetak sumber daya yang unggul,” harap Jasmaniar.

MAN Insan Cendekia Gorontalo kini tidak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga simbol keberhasilan manajemen pendidikan berbasis prestasi, keterbukaan data, dan semangat terus berbenah.

Siswa bangga

Diberitakan sebelumnya sejumlah siswa MAN Insan Cendekia Gorontalo menyatakan kebanggaan mereka.

Aqila Fauzia Ahmad, siswi kelas 11 asal Gorontalo menyambut pencapaian ini dengan rasa bangga. 

Ia menggambarkan pengalaman belajar di MAN Insan Cendekia sebagai hal yang unik dan penuh tantangan, baik secara akademik maupun pengembangan karakter.

“Tantangan akademik sangat besar, dengan tetap mengedepankan iman dan takwa,” ujarnya.

Tak hanya itu, Aqila juga menyoroti pentingnya kemampuan manajerial diri karena para siswa juga aktif dalam berbagai organisasi.

“Selain itu para siswa-siswi yang mengikuti organisasi juga mendapat tantangan tersendiri dari organisasi, sehingga manajerial diri sangat diperlukan,” tambahnya.

Sebagai sekolah yang menampung siswa-siswi berprestasi dari seluruh Indonesia, Aqila mengaku mendapat banyak pelajaran tentang keberagaman budaya.

“Banyak juga yang dari luar sehingga kami belajar bagaimana kebiasaan dan kultur mereka,” katanya.

Ia pun merasa sangat bersyukur dengan dukungan penuh dari tenaga pendidik serta fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia di madrasah.

“Jadi guru-guru di sini tidak hanya sekedar mengajar, lebih dari itu mereka menjadi sosok yang sangat mendidik,” tuturnya.

Senada dengan Aqila, Lutfia Khairan Nisa, siswi kelas 11 yang juga berasal dari Gorontalo, menyatakan antusiasmenya terhadap peluang baru yang terbuka dengan status SMA Unggul Garuda.

“Dengan ini kami bisa berkompetisi hingga ke luar negeri, setelah kembali kami bisa memberi manfaat bagi negara,” ucap Lutfia.

Ia meyakini bahwa status baru ini akan semakin membangkitkan semangat para siswa untuk belajar lebih giat dan bercita-cita tinggi.

“Meskipun menjadi sekolah yang memiliki standar yang tinggi, namun setelah ditetapkan menjadi sekolah SMA Unggul Garuda siswa-siswi merasa sangat semangat dan akan lebih giat lagi untuk belajar, hal ini merupakan ungkapan dari seluruh siswa-siswi yang ada dimasukkan,” ungkapnya.

Dengan semangat yang terus menyala dan dukungan lingkungan belajar yang unggul, para siswa MAN IC Gorontalo kini semakin mantap menatap masa depan sebagai generasi penerus yang siap bersaing di kancah global dan memberi kontribusi nyata bagi bangsa.

 

(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved