Berita Viral

Terparkir di Depan Kantor Polisi, Sepeda Motor Jurnalis CNN Raib Digondol Maling

'Tempat yang paling berbahaya justru tempat yang kalian pikir paling aman', pepatah Cina ini mungkin tepat menggambarkan situasi yang dialami jurnalis

|
Editor: Fadri Kidjab
(KOMPAS.com RIKI ACHMAD SAEPULLOH)
MOTOR HILANG - Anza Suseno, jurnalis CNN Indonesia saat menunjukan tempat ia memarkirkan kendaraan roda duanya yang hilang di gondol maling di area parkir Mapolresta Sukabumi, Rabu (14/5/2025). 

TRIBUNGORONTALO.COM – 'Tempat yang paling berbahaya justru tempat yang kalian pikir paling aman', pepatah Cina ini mungkin tepat menggambarkan situasi yang dialami jurnalis CNN.

Anza Suseno, jurnalis CNN, tak pernah menyangka dirinya akan kehilangan sepeda motor kesayangan.

Melansir dari Kompas.com, Kamis (15/5/2025), kendaraan Honda Vario berwarna merah-hitam itu raib digondol maling.

Diketahui, Anza memarkir sepeda motornya di halaman Mapolres Sukabumi Kota pada Rabu (14/5/2025).

Bahkan menurut pengakuan Anza, kendaraan miliknya itu diparkir berdekatan dengan mobil dinas polisi.

"Dari pagi saya simpan motor di depan Mapolresta, terus liputan dulu ke Kantor Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi, kemudian kembali ke Polres saat siang hari," kata Anza dalam keterangannya tertulis yang diterima Kompas.com pada Rabu (14/5/2025) malam. 

"Karena hujan, saya berteduh hingga sore, kemudian saya bergeser ke Pendopo Sukabumi dan motor tetap terparkir di Mapolresta," tuturnya.

Sore menjelang petang, lanjut Anza, ia bersama dengan beberapa rekan jurnalis lainnya bergeser tempat ke Jalan Taman Bahagia, Kecamatan Warudoyong, untuk mengumpulkan berita hasil liputan. 

Saat waktu beranjak malam sekitar pukul 19.10 WIB, Anza kemudian hendak pulang dan bersama rekan jurnalis diantar menuju tempat parkir di Mapolresta Sukabumi. 

Namun, sepeda motor milik jurnalis CNN Indonesia itu tak berada di tempat Anza memarkirkannya saat pagi. 

"Malam itu sekitar waktu Isya, saya diantar dari daerah Taman Bahagia ke area parkiran Polres Sukabumi Kota, mau pulang dan ambil motor yang dari pagi diparkir. Tapi, begitu dicek di tempat semula, motor saya sudah hilang. Saya langsung buat laporan polisi," lanjut Anza.

Selain sepeda motor, dua buah helm, jaket, serta sejumlah uang tunai yang berada di kendaraannya itu pun turut hilang digondol maling. 

Anza juga sempat melihat rekaman CCTV, tetapi tak ada potret yang mengarah pada tempat ia memarkirkan sepeda motornya itu. 

"Tadi sempat cek kamera CCTV depan Polres, tidak ada yang menghadap ke arah parkiran tempat motor saya disimpan. 
Mudah-mudahan saja bisa segera ditemukan, apalagi ini kejadian pas di depan kantor polisi, malingnya seperti ngeledek polisi," tutur Anza.

Baca juga: GORONTALO TERPOPULER: Sidang Kasus Korupsi Kanal Tanggidaa - 4 Poin Kesepakatan DPRD dan Penambang

KASUS LAIN: Wanita Dikeroyok 11 Debt Collector di Depan Kantor Polsek

Peristiwa lain yang terjadi di kantor polisi pernah terjadi di Kota Pekanbaru pada 22 April 2025.

Ramadhani Putri (31) menjadi korban kebrutalan kelompok debt collector.

Melansir dari Kompas.com, Selasa (22/4/2025), Ramadhani dikeroyok oleh 11 debt collector.

Insiden ini terjadi tepat di depan kantor Polsek Bukitraya, Kota Pekanbaru, Riau, pada Sabtu (19/4/2025) dini hari sekitar pukul 00.40 WIB.

Mirisnya, anggota polisi yang berada di lokasi hanya menjadi penonton.

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat dengan jelas aksi brutal para pelaku yang menyerang mobil yang dikendarai oleh suami korban. Mereka menggunakan kayu dan batu untuk merusak kendaraan, bahkan salah satu pelaku terlihat memukul kaca depan mobil dengan helm.

Kaca belakang mobil pecah, dan bodi kendaraan mengalami kerusakan parah.

Meskipun kejadian berlangsung di depan kantor polisi, tidak ada petugas yang tampak berusaha melerai atau menghentikan aksi pengeroyokan tersebut. 

Polisi kalah jumlah.  Para pelaku tampak tidak takut akan konsekuensi hukum. 

Mereka terus melakukan tindakan kriminal di hadapan aparat penegak hukum.

Saat ini, empat orang pelaku telah ditangkap dan dijebloskan ke tahanan.

Mereka adalah AI alias Kevin (46), selaku Ketua Debt Collector Fighter, serta tiga anggotanya, MHA (18), RI alias Rio (46), dan RS alias Randi (34).

Baca juga: Bisakah Paslon Ajukan Gugatan ke MK setelah PSU? Begini Penjelasan KPU Provinsi Gorontalo

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan, menyampaikan bahwa pihaknya masih memburu tujuh pelaku lainnya yang terlibat dalam aksi pengeroyokan ini. 

"Tujuh pelaku masih kami cari. Sudah kami identifikasi nama-namanya," ujar Asep dalam konferensi pers di Mapolda Riau, Senin (21/4/2025).

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Jeki Rahmat Mustika, menjelaskan bahwa pada saat kejadian, ada anggota Polsek Bukitraya yang berusaha mencegah aksi tersebut. 

"Di lokasi ada beberapa anggota polisi yang berupaya mencegah. Hanya saja, para pelaku terus melakukan pengeroyokan. Kejadiannya berlangsung cepat. 

Setelah datang anggota Polresta dan Polda Riau, para pelaku sudah melarikan diri. 

Anggota bergerak cepat mengejar dan mendapatkan 4 pelaku kurang dari 24 jam. Tujuh pelaku masih diburu," kata Jeki. 

Insiden ini terjadi karena kedua kelompok debt collector tersebut sedang bersaing untuk menarik sebuah mobil yang sama.

Sementara itu, Kapolsek Bukitraya Kompol Syafnil mengungkapkan, insiden ini berawal saat Ketua debt collector Fighter, AI (46), menghubungi korban untuk bertemu di Jalan Parit Indah. 

AI datang dengan anggota sekitar 20 orang, termasuk empat orang anggota polisi. 

"Dalam rombongan debt collector itu ada empat orang anggota polisi," ucap Syafnil.

Pelaku AI, kata Syafnil, memukul mobil korban hingga membuat korban ketakutan dan lari ke Polsek Bukitraya di Jalan Unggas, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru. 

Sesampainya di depan Polsek Bukitraya, rombongan debt collector melakukan pengeroyokan terhadap RP. 

Mereka tetap nekat menganiaya seorang wanita, meski berada di depan kantor polisi. 

Korban dan mobilnya dipukul pelaku menggunakan batu dan kayu. 

Melihat adanya pengeroyokan, anggota Polsek Bukitraya yang sedang piket langsung mencoba menolong. Namun, karena kalah jumlah, mereka tidak mampu mengatasi. 

"Anggota piket ini sudah tua-tua dan sakit-sakitan, jadi mereka tak sanggup melerai," kata Syafnil.

Namun, dia menyebut ada empat orang anggota polisi, bukan anggota Polsek Bukitraya, di lokasi pengeroyokan, tetapi tidak mau menolong. 

Mereka hanya merekam video, meski sudah diminta untuk melerai.

"Itulah yang saya sesalkan, kenapa empat polisi ini tak membantu. Cuma merekam video. Mereka anggota polisi dari satuan lain, bukan dari Polsek Bukitraya," sebut Syafnil. 

Melihat empat anggota polisi tak menolong, anggota polisi Bukitraya meminta bantuan kepada anggota lainnya. 

Namun, para pelaku melarikan diri. 

"Empat anggota polisi (yang tak menolong) itu sudah saya laporkan ke Polresta Pekanbaru," ucap Syafnil.

 


(TribunGorontalo.com/Kompas.com)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sepeda Motor Jurnalis CNN Hilang Saat Parkir di Depan Mapolresta Sukabumi"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved