Kecelakaan Proyek Bendungan
Keluarga Sebut Kematian Harianto Suardi Tak Wajar, Pertanyakan Keamanan Proyek Bendungan Bulango Ulu
Pihak keluarga merasakan kejanggalan atas meninggalnya Harianto Suardi (31), pekerja proyek Bendungan Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Pihak keluarga merasakan kejanggalan atas meninggalnya Harianto Suardi (31), pekerja proyek Bendungan Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Harianto, warga Desa Talulobutu Kecamatan Tapa, Bone Bolango, sebelumnya meninggal dunia akibat ledakan (blasting).
Harianto Suardi diduga terjatuh dari ketinggian sekitar 20 meter pada Senin (5/5/2025).
Nenek Harianto, Naneng Djafar, mencurigai luka pada tubuh korban.
Menurutnya, kondisi tubuh Harianto saat dilihat tidak sesuai dengan penjelasan pihak perusahaan.
“Masa jatuh dari ketinggian 20 meter ke arah bebatuan, tapi yang terlihat luka hanya di belakang kepala. Ini kan agak aneh. Saya minta kematian cucu saya diusut tuntas oleh pihak kepolisian,” kata Naneng kepada TribunGorontalo.com, Jumat (9/5/2025).
"Saya lihat itu badannya semua sampai kakinya mulus saja, yang luka hanya bagian belakang kepala, rasanya tidak masuk di akal jatuh ke bebatuan tapi yang luka cuma belakang kepala," tambahnya.
Naneng juga mengaku mendapatkan kabar bahwa Harianto sebenarnya sempat menggunakan alat pelindung diri (APD). Namun APD tersebut akhirnya dilepas.
“Saya juga dengar waktu kejadian dia sempat pakai APD. Cuma tidak tahu kenapa dilepas, entah ada yang menyuruh atau bagaimana. Itu yang kami juga mau tahu,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Bone Bolango, AKBP Supriantoro, menegaskan pihaknya tengah mendalami dugaan kelalaian dan kemungkinan pelanggaran standar keselamatan kerja dalam insiden ini.
“Dari hasil olah TKP, kami menemukan kacamata dan sepatu milik korban di lokasi jatuhnya. Berdasarkan keterangan rekan-rekannya, korban diduga tidak menggunakan APD saat kejadian. Ini yang masih kami selidiki,” kata Kapolres.
Pihak kepolisian, lanjutnya, masih menunggu hasil visum dari rumah sakit untuk memastikan penyebab kematian secara medis.
Setelah hasil visum keluar, penyidik akan memanggil dan memeriksa pihak penyelenggara proyek terkait penerapan standar keselamatan kerja.
“Setelah hasil visum keluar, penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait di proyek Bulango Ulu,” jelasnya.
Proyek Bendungan Bulango Ulu sendiri merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diharapkan memberi manfaat besar bagi sektor irigasi dan ketahanan air di Provinsi Gorontalo.
Namun, insiden ini kembali menyoroti pentingnya penerapan ketat standar keselamatan kerja dalam proyek konstruksi berskala besar.
Keluarga berharap, penyelidikan kepolisian bisa mengungkap fakta yang jelas dan adil atas peristiwa yang merenggut nyawa Harianto Suardi.
DPRD minta polisi usut tuntas penyebab kematian Harianto Suhardi
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bone Bolango mendesak kematian pekerja proyek strategis nasional pembangunan Bendungan Bulango Ulu di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Hamzah Idrus, menyampaikan belasungkawa atas insiden yang terjadi pada Senin (5/5/2025) tersebut.
"Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya pekerja dalam insiden kecelakaan kerja akibat kegiatan blasting di proyek Bandungan Bulango Ulu," kata Hamzah kepada TribunGorontalo.com, Jumat (9/5/2025).
Kejadian ini kata Hamzah, menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Ia menegaskan pentingnya tindakan cepat dari manajemen proyek dan perusahaan pelaksana untuk melakukan investigasi menyeluruh guna mengetahui akar penyebab kecelakaan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Pekerja Meninggal Akibat Blasting Proyek Bendungan Bulango Ulu Gorontalo
Tak hanya itu, Hamzah juga mendesak agar instansi terkait seperti Dinas Tenaga Kerja segera turun tangan memeriksa standar keselamatan yang diterapkan di lokasi proyek.
"Kejadian ini menuntut kita untuk mengevaluasi kembali standar K3 yang diterapkan, khususnya dalam kegiatan blasting," ujarnya.
Ia berharap ada tindakan tegas berupa sanksi jika terbukti terjadi kelalaian atau pelanggaran prosedur keselamatan kerja.
Hamzah juga menekankan pentingnya pemenuhan hak-hak keluarga korban.
Menurutnya, keluarga korban berhak mendapatkan santunan, jaminan sosial, dan perhatian penuh dari perusahaan maupun pemerintah sebagai bentuk tanggung jawab moral dan hukum.
Proyek Bendungan Bulango Ulu yang merupakan salah satu proyek strategis nasional diharapkan memberikan dampak besar bagi sektor irigasi dan ketahanan air di Gorontalo.
(TribunGorontalo.com/Arianto Panambang)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.