Human Interest Story
Meracik Kopi dari Sudut Kota, Kian Siaman Buka Warung Kopi Pinogu di Kota Gorontalo
Jika wangi kopi bisa bercerita, maka dari warung kecil di Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Gorontalo akan membawa kita pada kisah tentang keberanian,
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Jika wangi kopi bisa bercerita, maka dari warung kecil di Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Gorontalo akan membawa kita pada kisah tentang keberanian, jatuh-bangun, serta secangkir harapan.
Di balik meja racik kopi, berdiri sosok Kian Siaman, dirinya bukan barista biasa, melainkan salah satu pionir yang turut menebar rasa otentik Kopi Pinogu di Kota Gorontalo.
Cerita ini dimulai pada 2014, jauh sebelum istilah Ngopi-ngopi cantik jadi tren di media sosial.
Baca juga: Ramalan 12 Zodiak Besok Jumat 9 Maret 2025: Aries Beruntung, Leo Perbanyak Doa, Scorpio Percaya Diri
Kala itu, di kawasan Murni, Jalan Sutoyo, Kelurahan Biawao, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo Kian memberanikan diri menjual kopi khas Pinogu, kopi dari daerah terpencil di Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Waktu itu, kopi bukanlah bintang utama.
Warkop? Masih bisa dihitung dengan jari. Tapi Kian percaya, kopi Pinogu punya karakter yang berbeda tak dimiliki oleh kopi lain.
"Iya, waktu itu kita jadi percontohan Kopi Pinogu yang ada di Kota Gorontalo," cerita Kian dengan mata berbinar.
Keberanian itu ternyata membuka jalan. Perlahan, kopi Pinogu mencuri perhatian para penikmat kopi di Gorontalo.
Baca juga: GORONTALO TERPOPULER: Satu Pekerja Meninggal Akibat Blasting hingga Badut di Lampu Merah
Tak butuh waktu lama, aroma kopi dari pegunungan itu mulai merebak ke warung-warung lain.
Tapi seperti hidup, jalan bisnis tak selalu lurus.
Saat masalah datang, Kian mengaku usahanya harus terhenti sejenak, sementara kopi di kota terus berkembang.
"Modal terbatas, dan warung kopi sudah banyak. Jadi saya sempat berhenti dulu," ujarnya dengan nada tenang.
Namun mimpinya tak pernah benar-benar mati, Kian kembali menebarkan aroma Kopi Pinogu di tahun 2024.
Kali ini bukan di Kawasan Murni, melainkan di sudut Kota Gorontalo yang lebih tenang di Kelurahan Limba U1, Kecamatan Kota Selatan.

Baca juga: Dituduh Tampar Murid Padahal Niat Melerai Perkelahian, Guru SMP di Sumatera Utara Nyaris Dibui
Dengan menggunakan modal seadanya dan keyakinan sebesar dulu, Kian kembali membuka warung kopinya itu.
Pelanggan lamanya pun kembali menyapa.
"Alhamdulillah, meskipun pelanggan belum ramai seperti dulu, saya bersyukur masih punya pelanggan tetap," katanya.
Warung kopi Kian ini buka setiap hari dari pagi hingga larut malam, pukul 08.00–23.00 Wita.
Meskipun menggunakan tempat sederhana, tapi suasananya nyaman.
Cocok untuk singgah sejenak dari rutinitas, ngobrol santai, atau sekadar menikmati sunyi dengan satu cangkir kopi seharga Rp10 ribu hingga Rp15 ribu
Baca juga: Cek Sisa Hari Libur dan Cuti Bersama di Bulan Mei 2025: Masih Ada Long Weekend
Kian tak berhenti di sini. Ia punya rencana besar untuk memperluas menu, memperbaiki fasilitas, dan tentu saja, terus menjaga rasa khas Kopi Pinogu yang jadi identitasnya.
Walaupun mimpinya ini perlahan akan dilakukannya, tapi pasti.
"Kalau sekarang masih terbatas, tapi kita berusaha bertahap dulu," ujarnya.
Kisah Kian ini bukan hanya sekadar tentang kopi tapi tentang ketekunan, keberanian, dan loyalitas pada cita rasa lokal.
Baca juga: 9 Sekolah Kedinasan yang Berpeluang Besar, Bisa Kuliah Gratis dan Lulus Auto Jadi PNS
Di tengah derasnya arus kopi instan dan tren kopi internasional, Kian tetap memilih jalan yang ia kenal yakni menggunkan kopi dari kampung tertua di Gorontalo.
Dan siapa tahu, dari sudut kecil di Kota Gorontalo ini, Kopi Pinogu bisa melangkah lebih jauh mewakili rasa, perjuangan, dan identitas sebuah kota. (*)
(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.