Berita Viral

Pasutri Ini Akhirnya Naik Haji setelah Menabung Rp10 Ribu per Hari Selama 28 Tahun 

Sumarno dan Sukarti, pasangan suami (pasutri) akhirnya bisa naik haji setelah menabung selama 28 tahun.

Editor: Fadri Kidjab
YouTube Kompas TV
NAIK HAJI - Sumarno dan Sukarti, pasutri di Rembang, Jawa Tengah berhasil mewujudkan impian mereka untuk menunaikan ibadah haji di tanah suci tahun 2025. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Sumarno dan Sukarti, pasangan suami (pasutri) akhirnya bisa naik haji setelah menabung selama 28 tahun.

Melansir dari pemberitaan KompasTV, pasutri ini merupakan penjual pentol keliling di Rembang, Jawa Tengah.

Demi mewujudkan keinginan mereka pergi ke tanah suci, keduanya menabung uang Rp10 ribu hingga Rp20 ribu setiap hari.

Mereka konsisten menyisihkan hasil jualan pentol itu selama dua dekade terakhir.

Sumarno dan istrinya diketahui mendaftar haji pada 2012. Kini setelah menunggu hampir 13 tahun lamanya, keduanya akan berangkat pada 17 Mei 2025.

KISAH LAINNYA: Pasutri di Lombok Timur berangkat haji setelah menabung 25 tahun

KISAH JCH LOTIM - Jemaah Calon Haji (JCH) asal Lombok Timur Nasirudin bersama istrinya Marhaini saat ditemui di kediamannya, Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Lombok Timur, Jumat (2/5/2025). Keduanya berjualan buku dan iqro cukup lama dan  menabung 25 tahun untuk biaya keberangkatan haji.
KISAH JCH LOTIM - Jemaah Calon Haji (JCH) asal Lombok Timur Nasirudin bersama istrinya Marhaini saat ditemui di kediamannya, Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Lombok Timur, Jumat (2/5/2025). Keduanya berjualan buku dan iqro cukup lama dan menabung 25 tahun untuk biaya keberangkatan haji. (TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN)

Perjuangan Sumarno dan Sukarti juga dilakukan oleh pasutri di Lombok Timur.

Mereka adalah Nasirudin dan Marhaini.

Mengutip dari TribunLombok.com, akan menunaikan ibadah haji tahun ini. Pasangan asal Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, ini menyisihkan Rp50 ribu setiap hari dan menabung selama 25 tahun demi bisa berangkat ke Tanah Suci.

Jemaah Calon Haji (JCH) itu menceritakan bahwa dirinya tidak pernah menyangka akan mendapat panggilan ke Baitullah untuk menunaikan rukun Islam kelima, mengingat dirinya hanya berjualan tasbih di Mushala Al-Abror, Pancor.

“Kadang-kadang saya juga berjualan ke sekolah dan madrasah. Alhamdulillah, dari hasilnya bisa menunaikan rukun Islam yang kelima,” kata Nasirudin saat ditemui, Jumat (2/5/2025).

Ia melanjutkan, dari keuntungan berjualan, ia menyisihkan Rp50 ribu setiap hari khusus untuk biaya haji.

“Nabungnya 25 tahun,” aku pria yang mulai berdagang sejak tahun 90-an ini.

Ia mengakui, perjalanannya menabung cukup panjang. Sejak awal, ia menjajakan tasbih dari sekolah ke sekolah, juga menjual buku Iqro.

“Kalau sekarang dagangannya ditambah, seperti minuman kaleng. Kalau dulu hanya tasbih dan Iqro,” ujarnya.

Kendati berjualan iqro dan tasbih dengan untuk yang tidak seberapa, tekad Nasirudin dan Marhaini kuat untuk berangkat ibadah haji.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved