Relokasi Pedagang Gorontalo
Pedagang di TPI Kota Gorontalo Diminta Untuk Segera Kosongkan Wilayah dalam Waktu 1x24 Jam
Kata Linda, dirinya memberikan waktu kepada para pedagang untuk mengosongkan TPI Kota Gorontalo hingga pukul 23.59 Wita nanti.
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Para pedagang di Tempat Pelelangan Ikan di Kota Gorontalo diminta untuk segera mengosongkan wilayah tersebut, Rabu (30/4/2025).
Hal itu dikatakan oleh Lindawaty Hagu, Kepala UPTD Pelabuhan Tenda Kota Gorontalo.
Kata Linda, dirinya memberikan waktu kepada para pedagang untuk mengosongkan TPI Kota Gorontalo hingga pukul 23.59 Wita nanti.
Baca juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus dan Gemini Besok Kamis 1 Mei 2025: Cinta hingga Keuangan
"Kami mohon kerja sama pedagang agar mengikuti aturan, mengosongkan tempat sampai dengan pukul 23.59 Wita,” ujarnya.
Linda mengatakan tujuan direlokasi pedagang di TPI Kota Gorontalo itu adalah sebagai upaya mengembalikan fungsi pelabuhan ikan sebagai tempat pendaratan dan pemasaran ikan serta distribusi
Sehingga pihaknya akan melakukan penertiban terhadap pedagang di wilayah TPI terutama pedagang non-ikan.
"Memang harus kita tertibkan dari sini dari kawasan pelabuhan perikanan," lanjutnya.
Baca juga: Tangisan Pedagang Menolak Relokasi dari TPI Gorontalo: Jangan Usir Kami!
Sejumlah pedagang pun menolak dengan adanya informasi demikian.
Dermin Hamzah, seorang pedagang sayuran di TPI Kota Gorontalo meminta untuk tidak mengusir mereka.
Kata Dermin, mereka kerap membayar retribusi ke pemerintah sebagai bentuk tanggung jawab menempati bangunan milik pemerintah.
“Jangan usir kami. Kami di sini bukan menumpang, kami juga membayar retribusi ke pemerintah,” ujarnya dengan nada pilu.
Baca juga: Kapan Pencairan Gaji 13 PNS 2025 Dilaksanakan? Ini Jadwal Lengkap serta Besaran Semua Golongan
Dalam relokasi di TPI, petugas mendatangi lapak-lapak sederhana yang menjadi sumber pendapatan mereka selama bertahun-tahun.
Beberapa petugas tampak berdialog dengan pedagang menggunakan nada tenang namun tegas.
Sementara itu, para pedagang menanggapi dengan penuh kekhawatiran dan penolakan.
Mereka membentuk barisan lingkaran di lapak, menunjukkan sikap kompak untuk tetap bertahan walaupun pihak UPTD dan Satpol PP menghimbau untuk segera pindah.
Baca juga: Mata Pelajaran AI dan Coding Bakal Segera Diterapkan di Sekolah Mulai dari SD
Sejumlah pedagang lain ikut bersuara, menyatakan bahwa mereka sudah puluhan tahun berdagang di kawasan itu, dan mendukung aktivitas nelayan secara langsung.
Pedagang ayam juga demikian menolak untuk direlokasi, Ketua Asosiasi Nelayan Kota Gorontalo Charles Mantu mengatakan bahwa relokasi tanpa solusi nyata hanya akan memperparah kondisi ekonomi masyarakat kecil.
“Kami tidak ganggu pembongkaran ikan. Kami jualan di tempat yang sama sejak belasan tahun. Kenapa baru sekarang dilarang?” ujarnya dengan nada kesal.
Pantauan di lapangan menunjukkan suasana sempat memanas, namun tidak terjadi bentrokan fisik.
Baca juga: Lulusan SD dan Ibu Rumah Tangga Jadi Jamaah Haji Terbanyak di Tahun 2025
Sejumlah pedagang perempuan terlihat meneteskan air mata, khawatir jika hari ini adalah hari terakhir mereka berjualan di tempat yang telah mereka rawat selama bertahun-tahun.
“Ini bukan hanya soal tempat jualan, ini soal hidup kami. Di sini kami dipercaya nelayan, masyarakat sekitar. Kalau kami pindah, kami kehilangan semuanya,” ujar seorang pedagang rempah, Lico Kubali.
Ketegangan ini menambah babak baru dalam polemik relokasi pedagang non-ikan di kawasan TPI Tenda.
Puluhan warga dan nelayan sebelumnya juga telah menyatakan penolakan terhadap rencana relokasi yang dinilai tak berpihak pada masyarakat kecil. (*)
(TribunGorontalo.com/Arianto Panambang)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.