Universitas Negeri Gorontalo

UNG Gelar Doa Takziyah Hari ke-7 untuk Mahasiswa Korban Musibah KKN Dunggilata, Bone Bolango

Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar doa takziyah hari ke-7 untuk mahasiswa korban musibah KKN di Desa Dunggilata, Selasa (22/4/2025)

UNG
DOA TAKZIYAH - Rektor UNG, Eduart Wolok saat menyampaikan sambutan di Doa Takziyah hari ke-7 mahasiswa korban KKN Dunggilata, Selasa (22/4/2025). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar doa takziyah hari ke-7 untuk mahasiswa korban musibah KKN di Desa Dunggilata, Selasa (22/4/2025)

Doa takziyah ini dilaksanakan di Masjid Sabilurrasyad, Jalan Jenderal Soedirman, Kelurahan Wumialo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Baca juga: 5.663 Peserta SNBT Ikut Seleksi UTBK di UNG, Difasilitasi 27 Laboratorium dan 535 Perangkat Komputer

Takziyah ini juga dihadiri oleh Rektor UNG dan para jajaran pimpinan universitas dan Fakultas Matematika dan IPA, dosen serta tenaga kependidikan dan teman-teman mahasiswa.

Kegiatan doa takziyah juga diisi tausiyah yang dibawakan ustad Abdurrahman Abubakar Bahmid.

Rektor UNG, Eduart Wolok menyampaikan perasaan duka yang mendalam atas korban mahasiswa KKN di Dunggilata.

Baca juga: Daftar Libur dan Cuti Bersama  Idul Adha 2025, Cek Selengkapnya

Maka dari itu, Eduart mengajak seluruh keluarga uNG untuk senantiasa mengirimkan doa kepada tiga orang mahasiswa yang meninggal dunia saat musibah.

Selain mengirimkan doa, Eduart juga mengajak seluruh civitas akademika untuk selalu memberikan dukungan moril kepada keluarga yang ditinggalkan.

Baca juga: Orang Tua Harus Tahu, Ini Daftar Jajanan Anak yang Mengandung Babi, Jangan Sampai Terkecoh

"Tidak ada yang dapat kita berikan selain harapan dan doa untuk seluruh korban, khususnya yang telah meninggal. Semoga dengan doa kita semua, mereka yang gugur saat menuntut ilmu ini insyaallah diberikan husnul khotimah dan memperoleh tempat terbaik di sisi Allah SWT," harapnya saraya diamini seluruh jemaah takziyah.

Kata Eduart sebagai pimpinan universitas, peristiwa air bah menjadi duka mendalam bagi dirinya serta seluruh keluarga besar UNG.

Apa yang dialami mahasiswa saat KKN di Desa Dunggilata bukanlah sesuatu yang diinginkan, atau bahkan diduga oleh mahasiswa yang tengah menjalankan tugas penelitian.

Rektor UNG Eduart Wolok Turut Hadir di Tengah Keluarga Mahasiswa KKN Korban Air Bah

Musibah Air bah yang dialami oleh mahasiswa KKN UNG membuat rasa berduka bagi seluruh civitas akademika UNG.

Hal yang sama pun dirasakan Eduart Wolok sebagai pimpinan di kampus merah maron tersebut.

Baca juga: Sidang Perdana Dugaan Ijazah Palsu Milik Jokowi Digelar Hari Ini di Pengadilan Negeri Solo

Sehingga dirinya berupaya hadir memberi rasa semangat kepada keluarga mahasiswa.

Setelah berziarah ke makam Regina Malaka yang berada di Kabupaten Pohuwato Gorontalo, Eduart langsung bertolak menuju Provinsi Sulawesi Utara.

Tepatnya di Desa Inobonto dan Ratatotok, kediaman Sri Maghfirah Mamonto dan Alfateha Ahdania Ahmadi, korban mahasiswa yang wafat akibat bencana alam.

Selain itu, rektor pula mendatangi korban selamat di dua desa tersebut.

Baca juga: Tanggul di Boalemo Gorontalo Jebol, Warga Rejonegoro Resah Karena Terancam Gagal Panen

Kunjungan itu dimulai dari kediaman keluarga Sri Maghfirah di desa Inobonto.

Dalam kunjungannya ini, Eduart menyempatkan waktu untuk berziarah langsung ke makam mahasiswa sekaligus menggelar doa arwah.

Selanjutnya Rektor menyambangi kediaman Firli Aprilio salah satu korban selamat untuk memberikannya penguatan kepada mahasiswa tersebut.

Kunjungan di dua desa ini diakhiri di Desa Ratatotok di kediaman Alfateha Ahmadi.

Keluarga Alfateha menyambut dengan penuh hangat kedatangan Rektor beserta jajarannya.

Baca juga: Harga Emas di Pegadaian Anjlok Meski Masih Rp2 juta per Gram di Kamis 24 April 2025

Eduart pun menyempatkan untuk berziarah langsung ke makam Alfateha sambil mengiringi Surah Alfatehah untuknya.

Eduart mengaku kedatangannya ke keluarga korban serta berziarah ke makam mahasiswa yang meninggal dunia merupakan salah satu wujud bela sungkawa atas kejadian yang dialami oleh mahasiswanya.

Kata Eduart, musibah tersebut menjadi duka mendalam bagi dirinya dan segenap warga UNG.

“Kami merasakan duka yang begitu dalam atas musibah ini. Sebagai keluarga besar UNG, kami ingin hadir dan membersamai keluarga dalam masa-masa sulit ini,” ungkap Rektor.

Eduart juga menyampaikan rasa turut berbela sungkawa dan doa agar keluarga mahasiswa dapat diberikan kekuatan dan ketabahan menjalani ujian tersebut.

"Tidak ada yang dapat kami berikan selain harapan dan doa untuk seluruh korban khususnya yang telah meninggal. Semoga dengan doa kita semua mereka yang gugur saat menuntut ilmu ini, insyaallah diberikan husnul khotimah dan memperoleh tempat terbaik di sisi Allah SWT," harapnya. 

 

(TribunGorontalo.com/ADV)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved