Berita Viral

Kepsek di Purwakarta Dipecat Gegara Siswa Diwajibkan Pakai Baju Lebaran di Hari Pertama Sekolah

Kepsek ini membuat aturan bahwa siswa SD di sekolahnya wajib menggunakan baju lebaran di hari pertama masuk.

Tribun Jabar/ Deanza Falevi
COPOT DEDI MULYADI - Kadisdik Purwakarta, Purwanto, Rabu (5/3/2025). Purwanto mencopot sementara Kepala SDN Sawahkulon Purwakarta karena membuat kebijakan nyeleneh, siswa wajib pakai baju lebaran di hari pertama masuk. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Seorang Kepala Sekolah dipecat karena buat aturan yang menyimpang.

Dirinya membuat aturan bahwa siswa SD di sekolahnya wajib menggunakan baju lebaran di hari pertama masuk.

Aturan ini banyak mendapat reaksi negatif.

Alhasil, Kepala Sekolah ini dicopot sementara dari jabatannya.

Baca juga: Viral di TikTok Lagu Stecu Stecu Karena Kerap Jadi Backsound Video FYP, Ini Maknanya

Dilansir dari TribunJatim.com, kejadian ini terjadi di Purwakarta di mana Kepsek SDN Sawahkulon Purwakarta, Dedi Mulyadi meminta siswanya menggunakan baju lebaran.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengumumkan penonaktifan sementara Dedi Mulyadi dari jabatan Kepala SDN Sawahkulon Purwakarta.

Keputusan tersebut diambil setelah mendapat instruksi langsung dari Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, terkait kebijakan kontroversial yang diterapkan oleh Dedi Mulyadi.

"Yang bersangkutan (Dedi Mulyadi) sudah kami nonaktifkan. Untuk sementara, Kepala SDN Sawahkulon dijabat oleh pelaksana tugas," ujar Purwanto saat dikonfirmasi Tribun Jabar, Selasa (8/4/2025).

Baca juga: Ditenagai Chipset Snapdragon 7 Gen 3 Ditambah Baterai 6400 mAH, Cek Harga HP Oppo K12 Plus

Dia menegaskan bahwa kebijakan semacam ini tidak memiliki kaitan langsung dengan kegiatan pendidikan yang seharusnya menjadi fokus utama sekolah.

Purwanto, yang akrab disapa Kang Ipung, mengingatkan agar kebijakan di sekolah tetap relevan dengan esensi pendidikan.

"Hal-hal seperti pakaian Lebaran itu tidak ada relevansinya dengan kegiatan pendidikan atau silaturahmi," tuturnya.

"Jangan sampai mengeluarkan kebijakan yang justru merugikan atau membingungkan orang tua siswa," tambah Kang Ipung.

"Kebijakan tersebut tidak ada hubungannya dengan tujuan pendidikan," ujar Purwanto.

Baca juga: Ambulans Kehabisan Bensin, Jenazah Dibawa Pulang Pakai Pikap, Direktur Minta Maaf dan Resign

"Hal-hal seperti ini tidak seharusnya terjadi di sekolah, terutama yang berkaitan dengan kegiatan halal bihalal atau pakaian Lebaran," imbuhnya.

Ia mengingatkan seluruh kepala sekolah di bawah naungan Disdik Purwakarta untuk lebih hati-hati dalam membuat kebijakan.

"Kegiatan silaturahmi memang penting, namun jangan sampai melibatkan hal-hal yang tidak relevan dengan pendidikan esensial," tegasnya.

Sementara itu, Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, menegaskan bahwa kebijakan tersebut justru menimbulkan polemik.

Ia juga memberikan instruksi untuk penonaktifan Dedi Mulyadi.

Baca juga: Kereta Api Commuter Line Jenggala Tabrak Truk Muatan Kayu di Gresik, 1 orang Tewas

"Saya perintahkan Disdik Purwakarta untuk segera menonaktifkan Kepala SDN Sawahkulon," tegas Saepul.

"Kebijakan yang dibuatnya tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi orang tua siswa dan berpotensi menambah beban mereka," imbuhnya.

Bupati yang akrab disapa Om Zein ini berharap, kejadian serupa tidak terulang di sekolah-sekolah lainnya di Purwakarta.

Ia menekankan pentingnya kebijakan yang mengutamakan kepentingan pendidikan serta kesejahteraan masyarakat.

Dedi Mulyadi yang dinonaktifkan oleh Disdik Kabupaten Purwakarta mengaku ikhlas.

Baca juga: Siswa di Boalemo Gorontalo Kembali Masuk Sekolah Pasca Libur Lebaran dengan Semangat Belajar Baru

Dia ikhlas menerima keputusan pencopotan sebagai Kepala SDN Sawah Kulon tersebut dengan lapang dada. 

"Benar, saya menerima keputusan Disdik Purwakarta. Insyaallah, ini adalah langkah yang baik bagi saya untuk lebih bersyukur," ujar Dedi saat dihubungi via telepon, Selasa (8/4/2025).

Dedi juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Disdik Purwakarta yang telah memberinya kesempatan untuk menjabat sebagai Kepala SDN Sawahkulon.

Baca juga: Detik-detik Satu Keluarga di Sumatera Utara Tewas Akibat Mobil Kijang Terjun ke Jurang

"Saya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan, semoga saya bisa berkontribusi lebih baik di tempat lain," tambahnya.

Untuk sementara, posisi Kepala SDN Sawahkulon dijabat oleh pelaksana tugas (Plt), sesuai dengan keputusan yang diambil Disdik Purwakarta. (*)


Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: TribunJatim
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved