Bupati Bone Bolango

Bupati Bone Bolango Ismet Mile Ungkap Rutinitas Usai Dilantik hingga Minta ASN Taati Aturan

Cerita Bupati Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Ismet Mile soal rutinitas setelah sebulan dilantik menjadi kepala daerah.

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Ponge Aldi

TRIBUNGORNTALO.COM - Cerita Bupati Bone Bolango, Ismet Mile soal rutinitas setelah sebulan dilantik menjadi kepala daerah.

Hal ini diungkap Bupati Bone Bolango Ismet Mile dalam Tribun Podcast bertajuk Gebrakan Sang Pemimpin ini tayang di Youtube dan Facebook Tribun Gorontalo pada Senin (24/3/2025).

Bupati Bone Bolango, Ismet Mile hadir dalam podcast Tribun Gorontalo yang dipandu Wawan Akuba, Editor Tribun Gorontalo di ruang podcast, kantor Tribun Gorontalo, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Limbau Dua, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Ismet Mile mengungkap setelah dilantik dirinya langsung mengkonsolidasi seluruh aparat pemerintah daerah agar dalam bulan puasa ini cenderung menjalankan tugas secara profesional.

"Di samping itu juga tentunya kita harapkan agar dibangun kerja sama yang maksimal antara selaku pimpinan dan juga seluruh masyarakat," katanya.

TRIBUN PODCAST--Bupati Bone Bolango, Ismet Mile hadiri di acara Tribun Podcast. Acara ini dipandu Editor Tribun Gorontalo, Wawan Akuba, Senin (25/3/2025).
TRIBUN PODCAST--Bupati Bone Bolango, Ismet Mile hadiri di acara Tribun Podcast. Acara ini dipandu Editor Tribun Gorontalo, Wawan Akuba, Senin (25/3/2025). (TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN GORONTALO)

Ismet Mile yang memiliki pengalaman menjadi Bupati Bone Bolango periode 2005-2010 ini mengaku tidak ada perbedaan berarti dalam menjalankan tugas kali ini.

"Dalam kepemerintahan hampir tidak ada perbedaan yang menonjol karena tugas pokok dan landasan bijaknya memang masih sama karena apapun permasalahan di dalam kepemerintahan harus berlandaskan pada regulasi. Yang berbeda itu hanya jumlah aturan-aturan," katanya

Dia mengungkapkan modal utama adalah  harus paham dengan aturan dalam melaksanakan tugas.

"Saya tegaskan kepada aparat harus maksimal, kenapa? Karena kita punya keahlian. Saya contohnya seorang petani itu tidak lebih keahlian memegang pacul, sama juga di bidang tembak menembak tentara yang paling ahli," jelasnya.

"Begitu juga dengan pemerintah daerah mereka ahli kalau itu dilandaskan dengan regulasi. Masuknya koreksi dari berbagai pihak itu apabila Kegiatan-kegiatan pemerintahan itu menyimpang dari regulasi yang ada.Maka dari itu mereka harus betul- betul regulasi itu menjadi hal yang utama dan keahlian mereka," tambahnya. (*/Jef)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved