Bisnis dan Keuangan

Pangkas Rambut di Gorontalo Utara Banjir Pelanggan Jelang Lebaran, Potongan Franscolp jadi Tren

Banyak masyarakat yang ingin tampil rapi dengan potongan rambut baru saat merayakan Lebaran.

Penulis: Efriet Mukmin | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Efriet Mukmin, TribunGorontalo.com
PANGKAS RAMBUT - Pangkas rambut menjelang lebaran mengalami lonjakan, sebab orang-orang ingin tampil rapi. Pantauan TribunGorontalo.com Odi Kadir sedang mencukur rambut pelanggannya Jum'at (21/3/2025). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo Utara -- Menjelang Hari Raya Idul Fitri, bisnis pangkas rambut di Gorontalo Utara mengalami lonjakan pelanggan.

Banyak masyarakat yang ingin tampil rapi dengan potongan rambut baru saat merayakan Lebaran.

Pantauan TribunGorontalo.com di sebuah pangkas rambut di Jalan Trans Sulawesi, Desa Tutuwoto, Kecamatan Anggrek, antrean pelanggan terlihat mengular.

Warga dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, rela menunggu giliran untuk mendapatkan potongan rambut terbaik mereka.

Odi Kadir, pemilik pangkas rambut tersebut, mengungkapkan bahwa usahanya telah berdiri sejak 2019.

Kecintaannya terhadap dunia cukur rambut sudah dimulai sejak masih di bangku sekolah.

Kala itu, ia sering menggunting rambut teman-temannya, hingga akhirnya memutuskan untuk membuka usaha sendiri setelah lulus.

Sebelum berwirausaha, Odi sempat bekerja sebagai petugas keamanan.

Namun, ia memilih untuk meninggalkan pekerjaannya demi mengejar impian memiliki pangkas rambut sendiri.

Menurutnya, bisnis pangkas rambut memiliki prospek yang menjanjikan jika ditekuni dengan baik.

Odi mengaku bahwa pelanggan di pangkas rambutnya mengalami peningkatan drastis menjelang Lebaran.

Dalam hari-hari biasa, jumlah pelanggan tidak sebanyak saat ini.

Namun, semakin dekat dengan Hari Raya, masyarakat mulai berbondong-bondong merapikan rambut mereka.

"Biasanya menjelang hari raya, pelanggan semakin banyak, bahkan sampai antre. Pendapatan pun ikut meningkat, bisa mencapai Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu per hari," ujar Odi kepada TribunGorontalo.com, Jumat (21/3/2025).

Salah satu model rambut yang paling banyak diminati anak muda saat ini adalah model "franscolp", sementara sebagian pelanggan lainnya hanya meminta rambut mereka dirapikan.

Harga Tetap, Kualitas Utama

Menariknya, meskipun permintaan melonjak, Odi tidak menaikkan tarif cukur rambut.

Ia tetap mematok harga Rp 10 ribu untuk anak-anak dan Rp 15 ribu untuk orang dewasa.

"Tidak ada kenaikan harga menjelang Lebaran, tetap sama seperti hari-hari biasanya," tegasnya.

Di tengah persaingan bisnis pangkas rambut yang semakin ketat, Odi tetap mengutamakan kualitas guntingan serta pelayanan terbaik kepada pelanggannya.

Baginya, konsistensi dalam memberikan yang terbaik adalah kunci bertahan di dunia usaha ini.

Dengan modal awal sekitar Rp 6 juta, Odi berhasil membangun usaha pangkas rambutnya.

Saat ini, tempat usahanya masih sederhana, dengan dinding tripleks dan perlengkapan seadanya seperti gunting listrik, gunting manual, sisir, cermin, busa, bedak, serta kain penutup pelanggan.

Ke depannya, Odi berharap dapat mengembangkan usahanya agar lebih maju dan mendapat perhatian dari pemerintah.

Ia berharap adanya bantuan bagi UMKM, terutama bagi anak-anak muda yang sedang merintis usaha seperti dirinya.

"Dengan adanya usaha ini, saya berharap bisa mendapat dukungan dari pemerintah, terutama bantuan untuk pelaku UMKM agar bisa berkembang lebih besar lagi," harapnya. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved