BMKG Gorontalo
BMKG Sebut Curah Hujan di Gorontalo Masih Kategori Menengah, Warga Diminta Tetap Waspada!
Forecaster Stasiun Klimatologi Bone Bolango, Delas Kau, mengungkapkan bahwa intensitas hujan diperkirakan berada di kisaran 51 hingga 150 milimeter se
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bone Bolango memprediksi bahwa curah hujan di wilayah Gorontalo masih berada dalam kategori menengah.
Hal ini diperkirakan akan berlangsung selama 10 hari ke depan, mulai 21 hingga 31 Maret 2025.
Forecaster Stasiun Klimatologi Bone Bolango, Delas Kau, mengungkapkan bahwa intensitas hujan diperkirakan berada di kisaran 51 hingga 150 milimeter selama periode tersebut.
"Prakiraan untuk 10 hari ke depan masih dalam kategori menengah, yaitu antara 51 hingga 150 milimeter," ujarnya saat diwawancarai Tribun Gorontalo, Rabu (19/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan peta cuaca yang ditampilkan di layar komputernya, sebagian besar wilayah Gorontalo menunjukkan warna kuning yang berarti kondisi hujan normal.
Baca juga: Promo Baju Gamis di Toko Qonaah Gorontalo, Ada Diskon 35 Persen
Namun, terdapat pula beberapa wilayah berwarna hijau yang mengindikasikan curah hujan di atas normal.
"Dengan kata lain, ada kemungkinan curah hujan dalam 10 hari ke depan bisa lebih tinggi dari biasanya," tambahnya.
Kondisi Cuaca April 2025 Diprediksi Serupa dengan Maret
Delas juga menjelaskan bahwa pada April 2025, kondisi cuaca diperkirakan akan tetap sama seperti Maret.
Curah hujan bulanan diprediksi berada dalam kisaran 100 hingga 300 milimeter.
"Jika melihat pola yang ada, April masih dalam kategori yang sama dengan Maret, dengan curah hujan berkisar antara 100 hingga 300 milimeter per bulan," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Gorontalo saat ini masih berada dalam musim hujan, sehingga fenomena hujan lebat yang terjadi beberapa pekan terakhir merupakan hal yang wajar.
Baca juga: Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo Utara Dedy Dunggio Ucapkan Selamat HUT ke-3 TribunGorontalo.com
"Perlu ditekankan bahwa Gorontalo masih dalam musim hujan, jadi hujan lebat merupakan sesuatu yang normal," katanya.
Suhu Permukaan Laut Hangat, Picu Pembentukan Awan Hujan
Delas juga mengungkapkan bahwa meningkatnya suhu permukaan laut rata-rata (SST) turut mempengaruhi intensitas hujan di Gorontalo. Suhu yang lebih hangat ini menyebabkan peningkatan proses konvektif yang memicu terbentuknya lebih banyak awan hujan.
"Ketika suhu permukaan laut menghangat, terjadi proses konvektif yang menghasilkan awan-awan hujan dalam jumlah besar," jelasnya.
Terkait dengan potensi bencana, Delas menyebutkan bahwa beberapa wilayah di Gorontalo, termasuk Dumbo Raya, Kota Gorontalo, mengalami curah hujan yang cukup tinggi.
Dalam pengamatannya, curah hujan di wilayah ini mencapai 141 milimeter per hari, yang tergolong tinggi.
Baca juga: Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo Utara Dedy Dunggio Ucapkan Selamat HUT ke-3 TribunGorontalo.com
"Data kami mencatat curah hujan tertinggi di Dumbo Raya, Kota Gorontalo, mencapai 141 milimeter per hari, sehingga kemungkinan besar itu yang menyebabkan banjir di wilayah tersebut," katanya.
Namun, ia menekankan bahwa bencana tidak hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, tetapi juga oleh faktor geografis wilayah tersebut.
"Bencana bukan hanya soal tingginya curah hujan, tetapi juga kondisi topografi wilayah. Jika suatu daerah masih memiliki banyak vegetasi atau tidak rawan banjir, maka kemungkinan bencana akan lebih kecil," jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi, BMKG mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana, untuk tetap waspada terhadap curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari ke depan.
"Kami mengimbau warga yang tinggal di wilayah rawan bencana agar tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan jika curah hujan meningkat," tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.