Berita Nasional

Miris! Remaja 15 Tahun Terjerumus Prostitusi Akibat Ditinggalkan Keluarga

Ia merupakan satu dari 14 pekerja seks komersial (PSK) yang diamankan dalam operasi tersebut. Kisah hidupnya yang tragis pun mengundang perhatian bany

Editor: Wawan Akuba
Freepik
ILUSTRASI - Seorang remaja 15 tahun tertangkap tangan razia prostitusi Satpol PP. Ia mengaku ditinggal dan harus hidupi dua anak. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Seorang remaja perempuan berinisial N (15) terpaksa menjual diri demi bertahan hidup dan membiayai kedua adiknya yang masih sekolah.

N tertangkap dalam razia yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tubagus Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (12/3) malam.  

Ia merupakan satu dari 14 pekerja seks komersial (PSK) yang diamankan dalam operasi tersebut. Kisah hidupnya yang tragis pun mengundang perhatian banyak pihak.  

Putus Sekolah dan Terhimpit Masalah Keluarga

N mengungkapkan bahwa ia terpaksa bekerja di dunia prostitusi setelah putus sekolah saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Perpecahan dalam keluarga membuatnya kehilangan pegangan hidup.  

"Enggak ada yang nyuruh saya ke Jakarta. Cuma kan orangtua udah pada nikah, udah punya keluarga sendiri," ungkap N saat ditemui di Panti Sosial Jakarta Barat.  

Ia mengaku orang tuanya telah bercerai dua tahun lalu. Sang ayah menghilang entah ke mana, sementara ibunya telah menikah lagi dan kini tinggal di Bogor, Jawa Barat.  

"Saya harus menghidupi dua adik saya. Yang satu masih SD, yang satu lagi SMP dan sebentar lagi mau masuk SMK. Saya bingung cari uang ke mana," tuturnya.  

Parahnya, N mengaku orang tuanya sudah tidak peduli terhadap hidupnya. "Orangtua saya bilang, ‘Mau saya hidup, mau saya mati, bodo amat,’" katanya dengan suara lirih.

Terjebak dalam Dunia Kelam

Tanpa pilihan lain, N akhirnya terjerumus ke dunia prostitusi tiga bulan lalu. Setiap melayani pelanggan, ia mendapatkan bayaran Rp200.000.

Jika beruntung, ia bisa mendapatkan tambahan uang dari tip pelanggan.  

"Pelanggannya kebanyakan anak muda, tapi yang tua juga ada. Kami enggak boleh pilih-pilih," ujar N.  

Meskipun ingin keluar dari kehidupan ini, N mengaku terjebak dalam utang kepada pihak yang menyalurkannya ke dunia prostitusi.  

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved