Longsor di Kota Gorontalo

Dermin Hamzah Warga Tenda Gorontalo Ungkap Detik-detik Diterjang Longsor, Sang Anak Trauma Berat

Kejadian longsor di Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulondalangi, Kota Gorontalo, menimbulkan traumatis bagi warga.

Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Arianto Panambang
LONGSOR TENDA - Dermin Hamzah saat menunjukkan kondisinya sekitar rumahnya kepada TribunGorontalo.com, Kamis (6/3/2025) malam. Dermin mengatakan pengalaman traumatis saat diterjang longsor. (Sumber foto TribunGorontalo.com/Arianto Panambang). 

Pantauan TribunGorontalo.com, alat tersebut tiba di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo sekitar pukul 22.35 Wita pada Kamis (6/3/2025).

Kedatangan alat ini menjadi jawaban atas aksi protes warga mengancam akan menutup total akses jalan jika tak ada tindakan konkret sebelum pukul 23.00 Wita. 

"Ingat baik-baik, kalau sampai pukul 23.00 Wita alat tidak datang, kami akan tutup total jalan," tegas salah satu warga Tenda. 

Begitu tiba, bobcat langsung beroperasi, memindahkan pasir yang menutupi jalan dan mengangkutnya ke dalam truk.

Proses pembersihan berlangsung lebih dari satu jam, truk berisi sedimen longsor ini harus bolak-balik hingga lima kali untuk mengangkut seluruh material longsor hingga pukul 00.15 Wita.

Namun, harapan warga agar bobcat tetap berada di sekitar Kelurahan Tenda tidak terwujud.

 Setelah selesai bekerja, alat tersebut mengalami kendala teknis, dengan kebocoran oli membuatnya harus dibawa kembali ke Dinas PUPR untuk diperbaiki.

"Kami berharap alat ini bisa ditinggalkan di sekitar sini, mungkin di kantor camat, karena besok kami berencana membersihkan pasir yang masih menumpuk di pinggir rumah warga," ujar Gita Idris, salah satu warga yang terdampak longsor.

Sementara itu Camat Hulondalangi, Kasim Pilobu, mengungkapkan bahwa longsor di wilayah ini bukan peristiwa baru.

Hampir setiap musim hujan, material dari gunung turun dan mengancam rumah warga.

"Saya mendapat informasi soal pemblokiran jalan setelah salat tarawih. Langsung kami koordinasikan dengan dinas terkait," jelasnya.

"Alhamdulillah, responsnya cepat. Kami berharap alat berat seperti ini bisa ditambah, karena dampaknya sangat langsung ke masyarakat," tambahnya.

Tak hanya itu, Kasi Pemeliharaan Alat Dinas PUPR Kota Gorontalo, Ahmad Eka, mengakui bahwa alat bobcat yang digunakan dalam pembersihan ini adalah satu-satunya yang dimiliki oleh pemerintah daerah.

"Alat ini sudah berusia 25 tahun. Kami sering mengalami kendala dalam perawatannya, karena suku cadangnya sulit didapat. Setelah dua bulan lalu diperbaiki, sekarang malah bocor olinya. Kami akan bawa kembali ke dinas untuk perbaikan," tutupnya.

Sebelumnya, Aksi protes meledak di Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulondalangi, Kota Gorontalo pada Kamis (6/3/2025).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved