Ramadan 2025
Pedagang Perlengkapan Salat di Limboto Gorontalo Raup Cuan di Ramadan 2025
Namanya Feki Van Gobel (59) berjualan perlengkapan salat di kawasan Menara Limboto Gorontalo mengaku pendapatannya naik selama bulan Ramadan.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Seorang pedagang perlengkapan salat di Limboto Gorontalo mengaku meraih cuan di Ramadan 2025.
Sebab, di bulan Ramadan ini banyak pembeli dibandingkan dengan bulan biasanya.
Namanya Feki Van Gobel (59) berjualan perlengkapan salat di kawasan Menara Limboto, Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Lapaknya itu diberi nama Songkok Berkah menjual berbagai perlengkapan salat seperti peci, celana cingkrang, hingga minyak wangi.
Baca juga: Mince Nani Cerita Awal Mula Kelola Pantai Wisata Bahari Gorontalo
Harga peci di lapaknya ini bervariasi, dari harga Rp10 ribu hingga Rp65 ribu.
Sementara minyak wangi dari harga Rp10 ribu hingga Rp20 ribu.
Lalu celana cingkrang dijualnya dengan harga Rp150 ribu dengan berbagai pilihan warna.
Darj harga tersebut, Kata Feki pendapatannya di bulan Ramadan ini meningkat drastis.
Apalagi di malam Qunut, pembeli biasanya akan membludak.
"Alhamdulillah kalau bulan Ramadan bertambah, apalagi kalau menjelang malam qunut itu daya beli masyarakat itu bertambah," jelasnya.
Baca juga: Cerita Ella Ismail, 10 Tahun Penuhi Kebutuhan Elpiji 3 Kilogram di Desa Pauwo Gorontalo
Feki berjualan setiap hari dibuka sekitar pukul 10.00 Wita.
Kedua anak Feki pun kerap ikut membantu dirinya ketika di siang hari hingga waktu berbuka puasa.
Usai berbuka, dagangan akan dilanjutkan oleh istrinya hingga tutup di pukul 00.00 Wita.
Kata Feki jika di luar dari bulan Ramadan, ia biasa berjualan di pelantaran Masjid Baiturrahman Limboto.
Selain berjualan perlengkapan salat, Feki pun berjualan seragam sekolah pramuka di rumahnya.
Baca juga: Warga Gorontalo Utara Berburu Takjil Ramadan 2025 di Desa Tolongio, Menu Variatif dengan Harga Murah
Kata Feki, lapak jualan pramuka tersebut diberi nama Yudawaslu yang diambil dari nama bets ayahnya yang merupakan mantan pensiunan TNI Angkatan Darat.
"Karena kebetulan ayah saya mantan pensiunan Tentara Angkatan Darat, jadi ada bets di sebelah kanan itu ada tertulis Yudawaslu," ujarnya.
Kedua usaha ini ditekuni Feki sejak tahun 2001 silam, sehingga sudah ada 25 tahun Feki menekuni usaha berdagang demi keluarga tercinta.
Lika liku kehidupan selama menjalani pekerjaan berdagang sudah dirasakan Feki mulai dari sepi hingga ramainya pembeli bahkan hingga untung ruginya pun telah dirasakannya.
Baca juga: Ribuan Warga Serbu Menara Limboto Berburu Takjil, Penjual Panen Cuan
Feki hanya berharap pedagang kecil seperti dirinya sebenarnya membutuhkan perhatian dari pemerintah khususnya Bupati Gorontalp, Sofyan Puhi.
"Saya berharap kepada bupati yang baru bisa memperhatikan pedagang dalam hal ini tempat yang layak dan kami juga berharap kami pedagang tahunan ini tidak dipungut biaya," tandasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.