Berita Viral

Tak Punya Tempat Sampah, Siswa SD di Purworejo Jawa Tengah Jajan Wajib pakai Piring

Siswa di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Purworejo diwajibkan menggunakan piring untuk jajan karena disekolahnya tak ada tempat sampah.

KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO
SEKOLAH TANPA SAMPAH - Kepala SD Negeri Kroyokulon, Erti Widaryati. Sekolah yang dipimpin Erti meniadakan tempat sampah. Para siswa diwajibkan bawa mangkok atau piring dan gelas untuk jajan di sekolah, Selasa (25/2/2025). 

"Nah anak- anak ketika jajan misalnya beli bakso dan gorengan atau jajan yang lain itu tidak dibungkus dengan plastik tapi menggunakan alat - alat yang dibawa tersebut," kata Widaryati. 

Kepala sekolah menyebut, seluruh siswa merespon kebijakan itu dengan sangat antusias, mereka tanggung jawab dengan komitmen mereka untuk mengelola sampahnya sendiri. 

Pihak sekolah juga bekerjasama dengan pemerintah desa, komite, untuk mengawasi anak- anak agar tidak membuang sampah di pinggir jalan atau membuang sampah sembarangan saat pulang sekolah. 

Baca juga: 5 Pasangan Bukan Suami Istri Digerebek Polisi di Penginapan Kota Gorontalo, Ada Anak di Bawah Umur

"Kalau itu dilanggar berarti Itu namanya tidak mengelola sampah tapi hanya memindahkan sampah," terangnya. 

Diungkapkan, ide itu muncul hanya dari pemikiran kepala sekolah dan guru yang kemudian disampaikan kepada siswa, lalu disampaikan ke komite, dan juga bekerjasama dengan penjual yang ada di lingkungan SD Negeri Kroyo Kulon. 

"Dan kemarin kegiatan P5 kita ada tema Memilih Gaya Hidup Berkelanjutan, yaitu dengan mengelola sampah yang dibuat menjadi barang yang bermanfaat, seperti menjadi tempat minuman mineral, menjadi vas bunga, lalu plastik kresek dibuat menjadi bunga dan lain sebagainya," kata Kepala Sekolah. 

Baca juga: Didiskualifikasi MK, Kabupaten Gorontalo Utara Diminta PSU Tanpa Ridwan Yasin

Disebutkan SD Negeri Kroyokulon memiliki siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 dengan jumlah 73 siswa. 

Dan ia berharap dengan kegiatan pengelolaan sampah ini bisa mewujudkan lingkungan sekolah menjadi bersih dan tertata. 

"Kebiasaan ini tidak hanya dilingkungan sekolah saja namun diterapkan ke sekeliling sekolah dan di rumah masing-masing agar bisa menjadi percontohan," tutup Widaryati.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved