Ramadan Gorontalo

Harga Rica dan Daging Ayam Naik di Pasar Kayu Bulan Gorontalo Jelang Ramadan

Maret nanti itu panen raya, sehingga tidak ada kekhwatiran kelangkaan. Dan memang bahan pangan kita terjaga dan mengalami kenaikan tidak terlalu

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Jefri Potabuga, TribunGorontalo.com
HARGA MAHAL - Sejumlah bahan pokok di Pasar Tradisional Kabupaten Gorontalo mengalami kenaikan, Selasa (25/2/2025). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan harga di Pasar Kayu Bulan, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Selasa (25/2/2025).

Berdasarkan pantauan terbaru, cabai merah keriting dan cabai rawit merah mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan, sementara daging ayam ras juga mengalami kenaikan yang cukup mencolok.

Harga cabai merah keriting kini mencapai Rp60.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 53.333. 

Sementara itu, cabai rawit merah mengalami kenaikan lebih tinggi dari Rp71.667 menjadi Rp90.000 per kilogram.

Lonjakan harga ini diduga dipengaruhi oleh faktor cuaca yang tidak menentu serta berkurangnya pasokan dari petani lokal.

Selain cabai, harga daging ayam ras juga mengalami peningkatan yang cukup tajam.

Saat ini, harga daging ayam karkas mencapai Rp37.527 per kilogram, naik dari harga sebelumnya Rp32.163.

Kenaikan ini kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya permintaan menjelang bulan Ramadan serta kenaikan biaya pakan ternak.

Tidak hanya itu, bawang bombai juga mengalami kenaikan harga dari Rp47.500 menjadi Rp55.000 per kilogram.

Kenaikan ini bisa jadi dipengaruhi oleh suplai yang bergantung pada impor.

Di sisi lain, beberapa komoditas utama seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir masih menunjukkan harga yang stabil.

Beras Cap Nurdin dan Cap Ciherang tetap di harga Rp14.500 dan Rp14.667 per kilogram.

Minyak goreng curah bertahan di Rp18.000 per liter, sementara minyak kemasan premium tetap di harga Rp23.000 per liter.

Menurut data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gorontalo, beberapa bahan pokok menyangkut kebutuhan dasar rumah tangga.

Namun meski demikian pemerintah daerah bekerja sama dengan pemerintah pusat akan menggelar sejumlah program untuk mengatasi adanya lonjakan harga cukup tinggi.

Hal itu sebagaimana dijelaskan Kepala Bidang (Kabid) Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Rahmanto Lahili , Selasa (25/2/2025) bahwa Disperindag Kabgor telah menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama pemerintah pusat untuk menggelar operasi pasar.

"Setelah kita melakukan rapat dengan pemeritah pusat bahwa kita diintruksikan menggelar operasi pasar," ungkapnya.

Kegiatan itu akan berlangsung dari tanggal 24 Februari hingga tanggal 2 Maret 2025.

Disperindag Kabupaten Gorontalo akan bekerja sama dengan Bulog. Dimana akan menyentil bahan pokok yang mengalami kenaikan.

"Itu pun tergantung ketersediaan bahan pokok yang ada di Bulog," bebernya.

Selain itu, pihaknya juga akan menggelar pasar murah di Kabupaten Gorontalo sebanyak 6.000 paket.

Target pasar murah ini kepada masyarakat kurang mampu.

"Untuk Pemda Kabupaten Gorontalo melalui program kerja 100 hari pemerintahan baru ini kita akan melaksanakan pasar murah. Direncanakan akan dilaksanakan pertengahan bulan Ramadan," jelasnya.

Menurutnya, setiap jelang Ramadan ada beberapa komoditas bahan pokok yang dipastikan naik.

"Pasti ada beberapa item bahan pokok yang mengalami kenaikan dan itu akan kita antisipasi," katanya.

Dirinya menyebutkan jelang Ramadan dipastikan tidak akan ada kelangkaan bahan pokok, termasuk salah satunya beras.

Sebab, beras sesuai data dinas pertanian masih masuk musim panen. 

"Maret nanti itu panen raya, sehingga tidak ada kekhwatiran kelangkaan. Dan memang bahan pangan kita terjaga dan mengalami kenaikan tidak terlalu signifikan, dan setelah panen nanti akan berimbas pada penurunan beras," bebernya. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved