Berita Nasional
Identitas Mayat Pria Ditemukan di Lantai 2 Masjid Jami Al-Huda Bitung Sulut
Kejadian ini langsung menjadi perhatian masyarakat setempat. Polisi yang menerima laporan segera turun tangan untuk melakukan penyelidikan guna mengun
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM – Warga Kelurahan Bitung Timur, Kecamatan Maesa, Kota Bitung, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat pria di lantai 2 Masjid Jami Al-Huda pada Selasa malam (18/2/2025) sekitar pukul 19.10 WITA.
Kejadian ini langsung menjadi perhatian masyarakat setempat. Polisi yang menerima laporan segera turun tangan untuk melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab kematian pria tersebut.
Kapolres Bitung, AKBP Albert Zai, melalui Kasi Humas Polres Bitung, Iptu Natip Anggai, membenarkan kejadian ini.
"Benar ada penemuan mayat di Masjid Jami Al-Huda," ujar Natip saat dikonfirmasi pada Rabu pagi (19/2/2025).
Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang jamaah masjid, Tamrin Asad (52).
Saat itu, Tamrin baru saja selesai menunaikan salat Isya.
Ketika naik ke lantai dua masjid, ia mendapati pintu dalam keadaan terkunci dari dalam menggunakan kayu.
Karena merasa curiga, Tamrin berusaha masuk dan terkejut melihat seorang pria tergeletak dengan mulut berbusa. Panik, ia segera turun ke lantai satu untuk memberi tahu jamaah lainnya.
Setelah dilakukan identifikasi, korban diketahui bernama Aswad Ishak (39), seorang tukang parkir yang sehari-hari bekerja di Kelurahan Bitung Timur, Kecamatan Maesa, Kota Bitung.
Kapolsek Maesa, AKP Ferry Padama, menjelaskan bahwa korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dalam masjid.
"Korban pertama kali ditemukan oleh seorang jamaah yang baru selesai salat. Saat itu, korban sudah dalam kondisi tergeletak," kata Ferry.
Meskipun polisi masih melakukan penyelidikan, keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi.
Adik korban, Jumriati Ishak, menyatakan bahwa pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah.
"Menurut keluarga, korban meninggal karena sakit yang sudah lama dideritanya," ujar Natip.
Dengan adanya penolakan autopsi dari keluarga, polisi akhirnya menghentikan rencana pemeriksaan lebih lanjut terkait penyebab pasti kematian korban.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.