Politik Nasional
Jokowi Mengaku Dipaksa Beri Sambutan HUT Ke-17 Gerindra, tak Berani Nolak karena Permintaan Prabowo
Jubir PDIP Mohamad Guntur Romli menilai penggeledahan rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto beberapa waktu lalu oleh penyidik KPK merupakan bagian dar
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
"Yang jadi sasaran adalah Jokowi. Dikit-dikit yang salah Jokowi. Coba sekali-kali nyalahin Pak Prabowo, nggak berani," ujar Jokowi.
Jokowi pun menyinggung bagaimana Prabowo tetap gigih dalam perjalanan politiknya meski sempat kalah dalam dua pemilihan presiden sebelumnya.
"Mohon maaf, dua kali yang mengalahkan saya," kata Jokowi disambut tawa hadirin.
Dengan dukungan yang dimiliki Prabowo, Jokowi meyakini berbagai program pemerintahan akan berjalan dengan baik dan Partai Gerindra akan semakin besar di masa depan.
Siapa yang kerap salahkan Jokowi?
Seperti diketahui sejak Pilpres 2024 lalu, Jokowi terus-menerus dikritik dan disalahkan oleh elite PDIP.
Serangan politik para elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi tiada berhenti.
Meski Jokowi telah resmi dipecat sebagai kader PDIP sejak Senin 16 Desember 2024 lalu.
Misalnya terkait kasus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Jubir PDIP Mohamad Guntur Romli menilai penggeledahan rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto beberapa waktu lalu oleh penyidik KPK merupakan bagian dari upaya untuk mengalihkan isu dari pengumuman OCCRP.
Seperti diketahui Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) kala itu menempatkan Jokowi sebagai finalis terkorup di dunia tahun 2024.
Pakar Politik Adi Prayitno menjelaskan mengapa PDIP terus menyerang Jokowi.
Padahal Jokowi sudah tidak lagi berkuasa memimpin pemerintahan Indonesia.
"Serangan politik, hujatan-hujatan politik yang seakan-akan ini tak pernah ada hentinya selalu dialamatkan kepada Jokowi," kata Adi Prayitno dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Adi Prayitno Official, Rabu (8/1/2025). (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.