Berita Nasional

Siswa di Papua Bakal Demo Tolak Makan Bergizi Gratis, Polisi Beri Peringatan

Aksi ini digagas oleh kelompok yang mengatasnamakan Solidaritas Pelajar West Papua (SWP) dan direncanakan berlangsung pada Senin, 17 Februari 2025.

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Faisal Husuna, TribunGorontalo.com
SANTAP MAKAN - Siswa menyantap makan bergizi gratis program Presiden Prabowo di Gorontalo, Rabu (08/1/2024). RENCANA DEMO - Sejumlah siswa di Papua berencana menggelar aksi demonstrasi menolak program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Sejumlah siswa di Papua berencana menggelar aksi demonstrasi menolak program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah.

Aksi ini digagas oleh kelompok yang mengatasnamakan Solidaritas Pelajar West Papua (SWP) dan direncanakan berlangsung pada Senin, 17 Februari 2025.

Berdasarkan surat yang beredar, SWP mengajak para siswa di Kota dan Kabupaten Jayapura untuk turun ke jalan dan menyampaikan aspirasi mereka ke Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Papua.

Bahkan, surat tersebut juga dikirimkan ke pihak sekolah agar siswa diberi izin untuk mengikuti aksi.

Dalam surat itu, tercantum nama tiga koordinator aksi, yakni Aluri Wandik, Fernando Ahayon, dan Yeskiel Walela.

Kapolresta Kota Jayapura Kombes Pol Victor D Mackbon membenarkan bahwa pihak kepolisian telah menerima pemberitahuan terkait rencana demo ini.

Dia menegaskan, kepolisian siap mengawal aksi selama berlangsung secara damai, namun tidak akan segan membubarkan jika terjadi tindakan anarkis.

"Kami akan undang mereka untuk berdiskusi. Jika memang ada aspirasi yang ingin disampaikan, silakan. Tapi jika aksi ini berujung provokasi dan mengganggu ketertiban, kami akan bertindak," kata Victor saat dikonfirmasi, Jumat (14/2/2025).

Aksi ini menjadi sorotan karena program MBG yang diberikan pemerintah bertujuan meningkatkan gizi anak-anak di Papua.

Meski demikian, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari SWP mengenai alasan utama penolakan terhadap program tersebut.

Program Makanan Bergizi Gratis merupakan bagian dari program Quick Wins Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah tertinggal.

Program ini mencakup pemberian makanan sehat untuk siswa di berbagai wilayah, termasuk Papua.

Rencana demonstrasi ini masih menimbulkan tanda tanya, apakah murni suara pelajar atau ada faktor lain yang melatarbelakangi penolakan terhadap program MBG di Papua.

Sebelumnya diketahui, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi meluncurkan program Makan Bergizi Gratis di 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 26 provinsi pada Senin, (06/01/2025). 

Hingga akhir Januari 2025, program ini akan diperluas ke 943 titik SPPG di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Mendikdasmen menegaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi peserta didik, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai karakter.

“Melalui kebiasaan berdoa sebelum makan, menjaga kebersihan tempat makan, dan menghindari perilaku mubazir, kita ingin membentuk generasi yang bertakwa, bertanggung jawab, dan disiplin,” ujarnya.

Menteri Mu’ti juga menyoroti pentingnya tata krama makan, seperti menjaga tenggang rasa, toleransi, serta tidak bersuara saat makan.

Program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif tidak hanya pada kesehatan fisik, tetapi juga pada pembentukan sikap dan perilaku siswa.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, turut hadir dalam pelaksanaan program di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dalam kunjungannya ke SD Negeri 3 Bojong Koneng dan SMP Negeri 2 Babakan Madang, Wamen Atip menekankan pentingnya pemenuhan gizi sebagai dasar pendidikan berkualitas.

“Program ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk memastikan generasi muda mendapatkan gizi yang cukup sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG),” kata Wamen Atip.

Kemendikdasmen bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan kelancaran distribusi makanan bergizi, termasuk di daerah terpencil.

Setiap lokasi SPPG dilengkapi dapur modern yang mampu melayani ribuan porsi setiap harinya.

Selain itu, program ini turut memberdayakan masyarakat lokal sebagai pekerja, sehingga memberikan dampak ekonomi positif.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved