Kepiting Langka Gorontalo
2 Ilmuwan Amerika dan Denmark Bela-belain Nginap di Gorontalo Utara Demi Melihat Kepiting Tapal Kuda
Hingga saat ini, ilmuwan dari China tersebut masih menunggu waktu yang tepat untuk berkunjung ke Gorontalo dan membuktikan sendiri keunikan ekosistem
Penulis: Efriet Mukmin | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo Utara – Dua ilmuwan asal Amerika Serikat dan Denmark rela menginap di sebuah desa di Gorontalo Utara demi melihat langsung keberadaan kepiting tapal kuda (Tachypleus tridentatus).
Kedua ilmuwan tersebut merupakan mahasiswa doktoral Antropologi Lingkungan dari Amerika dan ahli biologi kelautan dari Denmark.
Mereka datang ke Indonesia pada Juni 2024 dengan tujuan utama meneliti spesies langka yang habitatnya sulit ditemukan di berbagai belahan dunia.
Keingintahuan mereka bermula ketika mendengar informasi dari Pemerhati Kelautan dan Wisata Bahari, Gusnar Lubis Ismail, bahwa kepiting tapal kuda masih bisa ditemukan di perairan Ponelo Kepulauan, Gorontalo Utara.
Baca juga: Jadwal KM Pangrango Kapal Pelni Februari 2025: Hari Ini dari Banda ke Ambon
Informasi ini menarik perhatian mereka, sebab spesies tersebut tergolong hewan purba yang sudah ada sejak ratusan juta tahun lalu dan kini semakin langka.
“Saya mengajak mereka ke Ponelo Kepulauan untuk melihat langsung. Kami menemukan juvenil-juvenil kepiting tapal kuda serta makanan alaminya di pesisir pantai yang memiliki sedimen pasir berlumpur,” ujar Gusnar kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (8/2/2025).
Setelah menyaksikan langsung kemunculan kepiting tapal kuda di dua lokasi berbeda, ilmuwan tersebut begitu takjub.
Mereka bahkan memutuskan untuk menginap semalam agar bisa mengamati lebih lama.
Gusnar pun mencarikan rumah warga agar mereka bisa beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Pulau Mohinggito.
Menurut Gusnar, habitat di Ponelo Kepulauan sangat ideal untuk keberlangsungan hidup kepiting tapal kuda.
Lingkungannya terdiri dari kombinasi pasir, hutan mangrove, padang lamun, serta terumbu karang yang mendukung siklus hidup spesies ini.
“Saya sudah menjelajahi berbagai pantai di Gorontalo, baik di selatan maupun utara, tetapi hanya di Ponelo yang memiliki ekosistem lengkap bagi kepiting tapal kuda,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa keberadaan spesies ini sangat spesial, karena sulit ditemukan di tempat lain.
Baca juga: BPSPL Sebut Ikan Purba Coelacanth Jarang Ditemukan di Luar Sulawesi Utara
Sebelumnya, seorang ahli kepiting tapal kuda asal China sempat datang ke Makassar dengan harapan menemukan spesies ini, namun pulang dengan kecewa karena tak menemui satu ekor pun.
Setelah melihat unggahan Gusnar di media sosial, ilmuwan China tersebut langsung menghubunginya.
Ia tertarik untuk datang ke Gorontalo, karena Gusnar meyakinkannya bahwa peluang menemukan kepiting tapal kuda di Ponelo Kepulauan mencapai 99 persen.
Gusnar berharap habitat kepiting tapal kuda ini mendapat perhatian dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo.
Ia mengusulkan agar kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan konservasi perairan, sekaligus dikembangkan menjadi destinasi wisata berbasis penelitian untuk menarik wisatawan minat khusus dari berbagai negara.
“Ini bukan hanya tentang melindungi spesies langka, tapi juga peluang besar bagi ekonomi masyarakat setempat melalui ekowisata,” pungkasnya.
Hingga saat ini, ilmuwan dari China tersebut masih menunggu waktu yang tepat untuk berkunjung ke Gorontalo dan membuktikan sendiri keunikan ekosistem Ponelo Kepulauan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.