Sopir Ditikam Penumpang

Momen Terakhir Azriel Billyford Waruis Ajak Anaknya Jalan-jalan, Beli Makanan hingga Mainan

Kepergian Azriel Billyford Waruis menyisakan kenangan manis bagi orang-orang terdekatnya.

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
Kolase TribunGorontalo.com
MOMEN INDAH - 1. Ayah Azriel Billyford Waruis, Joli Waruis saat ditemui TribunGorontalo.com, Selasa (4/2/2025). Joni menceritakan momen mendiang Azriel mengajak putranya jalan-jalan. (Sumber: TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga). 2. Anak kandung Azriel yang berusia 4 tahun. (Sumber: Tangkapan layar FB Ishak) 

TRIBUNGORONTALO.COM – Kepergian Azriel Billyford Waruis menyisakan kenangan manis bagi orang-orang terdekatnya.

Tepat sehari sebelum meninggal dunia, Azriel sempat mengajak putranya jalan-jalan.

Momen bahagia itu diceritakan oleh Ayah kandung Azriel, Joli Waruis (49).

"Sebelum dikabarkan meninggal, pada hari Sabtu (1/2/2025), satu hari sebelum berangkat, dia (Azriel) datang ke rumah untuk mengajak cucu saya jalan-jalan," ungkapnya saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Selasa (4/2/2025).

Selain jalan-jalan, Azriel membelikan makanan hingga mainan untuk anaknya itu.

"Sebelum meninggalnya, cucu saya ini dibelikan helikopter. Karena saya sering bercanda dengan anak saya kenapa (sang cucu) selalu dibelikan kerupuk saja. Nah, akhirnya dia dibelikan banyak makanan dan mainan," kenang Joli.

Menurut Joli, Azriel sudah lama tidak tinggal bersama mereka.

Azril disebut hanya datang sesat lalu pergi lagi untuk bekerja sebagai sopir travel.

"Dia (Azriel) ini lama dengan neneknya di Bitung. Kalau ke sini hanya sebentar, terus pergi lagi, dia datang cuman melihat anaknya," tutur Joli.

Meski anaknya sudah dewasa, kepergian Azriel merupakan kehilangan besar bagi Joli dan istrinya.

Anak pertama Joli itu dikenal tak banyak menuntuk kepada orang tuanya.

"Memang dari kecil ini anak sudah mandiri, dari dulu dia suka ikut-ikut dengan angkot, hingga akhirnya jadi driver. Bahkan ia tidak pernah meminta uang kepada ibunya, makan pun jarang di rumah," bebernya.

Azriel juga terbilang pendiam namun dirinya mudah bergaul dengan siapapun.

"Anak saya ini kalau tidak diajak bicara, dia juga tidak mau bicara. Memang pendiam orangnya. Tapi dia suka bergaul dengan tetangga-tetangga, kadang sering jogging dan main sama teman-temannya sekitar," lanjut Joli.

Kini semua itu hanya tersisa dalam ingatan Joli.

Sosok Azriel akan selalu jadi kenangan terindah dalam hidup Joli dan istrinya Magdalena.

Meski Joli iklas, dirinya bertekad melanjutkan proses hukum terhadap kasus kematian anaknya.

"Saya tetap lanjutkan, hukum masih harus berlaku dan saya akan kawal untuk mengusut tuntas, tapi kalau soal ikhlas kami sudah ikhlas," terangnya.

Sebelumnya Azriel dimakamkan di Desa Tenggela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, pada Selasa (4/2/2025) siang.

Sejatinya jenazah pria 24 tahun itu akan dibawa ke Bitung, Sulawesi Utara. Hal itu dikarenakan keluarga Azriel tidak memiliki tanah di Gorontalo.

Akan tetapi, pihak pemerintah setempat mewakafkan sebidang tanah untuk penguburan jenazah Azriel.

Azriel meninggalkan satu anak laki-laki berusia empat tahun dari istri pertama. Juga meninggalkan bayi yang masih di dalam kandungan istri keduanya. 

Baca juga: 3 Hari sebelum Azriel Billyford Waruis Tewas Ditikam di Minahasa, Sang Ayah Punya Firasat Ini

Sosok Azriel Billyford Waruis

SOSOK KORBAN - Azriel Billyford Waruis dimakamkan di Desa Tenggela, Kabupaten Gorontalo, pada Selasa (4/2/2025). Azriel merupakan sopir rental yang kerap mengantarjemput penumpang dari Gorontalo menuju Sulawesi Utara.
SOSOK KORBAN - Azriel Billyford Waruis dimakamkan di Desa Tenggela, Kabupaten Gorontalo, pada Selasa (4/2/2025). Azriel merupakan sopir rental yang kerap mengantarjemput penumpang dari Gorontalo menuju Sulawesi Utara. (TribunGorontalo.com/FB/ist)

Azriel merupakan sopir taksi yang menjadi korban penikaman di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, pada Senin (3/2/2025).

Azriel ditikam usai mengantar penumpang bernama Stivianus Tombokan Sumanti (21) alias Stiv di Kelurahan Wulauan, Tondano Utara, Minahasa, Sulut.

Ia ditusuk berkali-kali oleh pelaku hingga tewas bersimbah darah.

Kepergian meninggalkan luka yang sulit terobati, terutama bagi sang ibu, Magdalena Takumangsang.

Kepergian Azriel membuat keluarganya terpukul, terutama ibu kandung korban, Magdalena Takumangsang.

Dengan suara bergetar, Magdalena mengenang putra sulungnya itu.

Menurut Magdalena, Azriel merupakan sosok pekerja keras.

Azriel diketahui lahir di Gorontalo, 25 April 2000. 

Azriel meninggal dunia pada usia 24 tahun 9 bulan 9 hari.

Tercatat Azriel pernah bersekolah di SDN 9 Batudaa Pantai, SMP Kristen Madidi Bitung, dan SMAN 2 Bitung, Sulawesi Utara.

Pada tahun 2020, Azriel bersama ibu dan adiknya memutuskan untuk memeluk Islam.

Sejak itu, keluarga Azriel menjalani kehidupan sebagai seorang muslim yang taat.

Azriel dikenal sebagai pribadi yang gigih dalam mencari rezeki. 

Ia pernah menjadi tenaga kesehatan di Puskesmas Tilango, Puskesmas Biluhu, dan RS Otanaha.

Namun Azriel akhirnya memutuskan bekerja sebagai sopir taksi dengan rute Gorontalo-Manado-Bitung.

Kini Magdalena berusaha ikhlas dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.

Azriel direncanakan akan dimakamkan di Kabupaten Bitung sebab keluarganya tidak memiliki tanah khusus pemakaman di Gorontalo.

Namun pemerintah desa akhirnya mewakafkan sebidang tanah kosong untuk pemakaman jenazah Azriel.

"Saya berterima kasih kepada camat dan jajarannya, kepala desa dan seluruh pihak yang telah membantu almarhum hingga ke tempat peristirahatan terakhirnya," ujar Magdalena.

Magdalena menyebut kepergian anaknya akan selalu menjadi pengingat akan besarnya perjuangan seorang anak.

"Kini, ia telah pergi untuk selamanya, meninggalkan jejak ketulusan dan kerja keras yang akan selalu dikenang," tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved