Sopir Ditikam Penumpang
5 Fakta Kasus Sopir Gorontalo Tewas Ditikam Penumpang di Minahasa Sulut, Pelaku 'Teler' Obat-obatan
Sejumlah fakta kasus sopir taksi asal Gorontalo yang tewas ditikam penumpang akhirnya terungkap.
Penulis: Fadri Kidjab | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Sejumlah fakta kasus sopir taksi asal Gorontalo yang tewas ditikam penumpang akhirnya terungkap.
Kejadian ini sempat menghebohkan jagad maya, pada Senin (3/2/2025).
Banyak warganet yang bersimpati atas kematian korban.
Mereka juga mengecam perbuatan pelaku yang tega menghabisi nyawa orang lain.
Berdasarkan penelusuran TribunGorontalo.com, berikut 5 fakta kasus sopir taksi tewas ditikam penumpang.
Identitas Korban
Korban diketahui bernama Azriel A Billyford Waruis, warga Desa Tenggela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Azriel meninggal dunia di usia 24 tahun.
Diketahui Azriel saat ini berkerja sebagai sopir taksi.
Ia mendapatkan lisensi Surat Izin Mengemudi (SIM A) dari Polres Gorontalo.
Azriel kerap mengantar penumpang dari Gorontalo menuju Manado hingga Bitung atau sebaliknya.
Namun saat tengah mencari nafkah, seorang pria yang tak lain penumpangnya menghabisi nyawa Azriel, pada Senin (3/2/2025).
Kini jenazah Azriel telah dibawa menuju rumah duka di Gorontalo.
Pelaku ditangkap
Sementara itu, pelaku kini telah diamankan di Polsek Remboken, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin (3/2/2025) malam.
Dalam sebuah tayangan video yang dibagikan di media sosial Facebook, pelaku dikenal dengan nama Stiv.
Stiv dimintai keterangan perihal perjalanan hingga berujung penikaman.
Kronologi
Diketahui insiden ini terjadi pada Senin (3/2/2025) sore.
Azriel membawa sekitar delapan penumpang di Gorontalo, salah satunya Stiv (pelaku).
Penumpang semuanya menuju Sulawesi Utara.
Saat diinterogasi polisi, pelaku mengaku dijemput taksi sekira pukul 08.00 WITA, Senin (3/2/2025).
Setibanya di Minahasa Utara, sopir menurunkan barang bawaan. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Kota Bitung.
Korban kemudian mengajak seorang temannya. Mereka sempat singgah di pangkalan sebelum akhirnya kembali ke wilayah Tondano.
Sekira pukul 16.30 WITA, mereka tiba di Kelurahan Wulauan, Kecamatan Tondano Utara, Minahasa. Sopir lalu menurunkan satu penumpang yaitu Stiv.
Penumpang pria itu lalu pamit mengambil uang di rumahnya.
Namun setelah sekian lama menunggu, sopir pun turun dari mobilnya.
Sang sopir berdiri di bahu jalan sembari melihat ke arah lorong yang dimasuki penumpang tadi.
Beberapa saat kemudian, penumpang itu datang tapi tidak memberikan uang yang dijanjikan.
Alih-alih membayar ongkos jalan, pelaku justru menikam sang sopir berkali-kali menggunakan pisau dapur.
Adapun sang sopir meninggal dunia akibat luka tusukan di organ vitalnya.
Pelaku terpengaruh obat-obatan
Pelaku ternyata sempat menelan obat-obatan sebelum kejadian.
Hal ini terungkap saat Stiv diinterogasi sejumlah anggota polisi di Polsek Remboken.
Menurut pengakuannya, Stiv sempat menelan dua butir obat sesaat sebelum dirinya dijemput sopir.
Di saat obat mulai bereaksi, kendaraan yang ditumpangi Stiv akhirnya tiba di tempat tujuan.
Stiv menyebut dirinya sempat meminta uang kepada ibunya.
Namun dirinya tak terima karena sang sopir meminta ongkos sebesar Rp100 ribu.
Stiv pun cekcok dengan sopir masalah harga tersebut.
Tak lama berselang, Stiv menusuk korban menggunakan pisau dapur yang dibawa dari rumahnya.
Baca juga: Kesal Tak Kunjung Diperbaiki Pemerintah, Jalan di Desa Sari Tani Gorontalo Ditanami Pohon Pisang
Penjelasan teman korban
Belakangan beredar video saksi (teman korban) yang selamat dari aksi penikaman.
Video yang diunggah akun Facebook Ishak, itu menampilkan seorang pria yang tengah merekam dirinya sendiri.
Pria yang diduga berada di rumah sakit itu sedang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Ia dipertanyakan perihal kejadian penikaman sopir travel.
Pria itu kemudian menceritakan bahwa korban menjemput penumpang dari Gorontalo.
"Dia (korban) jemput saya, mau disuruh bawa oto," jelas saksi kepada petugas.
Ia menyebut pelaku duduk di kursi penumpang di sisi tengah.
"Pas sudah sampai, dia bilang 'tunggu ya saya mau ambil uang'. Rumahnya masuk lorong," terangnya.
Selang beberapa lama, korban disebut turun untuk mengecek penumpang yang belum membayar ongkos jalan tersebut.
"Tapi dia tidak masuk lorong. Dia cuma di pinggir jalan," tutur dia.
Saksi pun menunggu di dalam mobil. Namun ketika ia melihat di kaca spion, korban sudah ditusuk oleh seorang pria.
Setelah itu, pelaku menuju mobil dan hendak menusuk saksi.
Saksi itu lantas berusaha menyelamatkan diri.
Beruntung teman sopir itu selamat karena melompat dari jendela mobil. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.