Tim SAR Cek Laporan Nelayan soal Jenazah Terapung di Laut Gorontalo Utara

TRIBUNGORONTALO.COM - Tim SAR Gorontalo mengecek keberadaan jenazah terapung di Laut Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo pada Senin (27/01/2025) pukul 15.00 Wita

Muhamad Anas Rescuer Pos SAR Kwandang mengungkapkan pihaknya mendapat laporan dari nelayan terkait adanya jenazah mengapung di Laut Gorontalo Utara.

Laporan itu datang saat tim SAR melakukan pencarian Yunus Dulanimo nelayan hilang di Laut Gorut sejak Kamis 23 Januari 2025.

Katanya, setelah beristrahat di Pulau Lampu pada Senin pukul 15:00 Wita. Tim melanjutkan pencarian, kelompok nelayan dari pulau lampu menyisir ke Pulau Bogisa, sedangkan tim SAR ke arah Pulau Buha menyisir sampai ke posko.

Pada saat para nelayan keluar dari pulau lampu melihat jasad yang terapung dipermukaan air laut.

Sayang saat itu tim nelayan tidak bisa mengevakuasi jenazah karena cuaca ekstre yakni ombak besar, hujan dan angin kencang, sehingga mereka memilih kembali ke Pulau Lampu.

"Jangan sampai mereka membahayakan nyawa mereka, sehingga nelayan langsung menghubungi tim SAR," katanya

Saat itu Tim Sar langsung menuju ke lokasi yang jaraknya sekitar 30 menit.

"Setibanya kami di sana sangat berombak dan cuacanya buruk, sementara jenazah yang dilihat nelayan sudah tidak ada," ujar Anas kepada TribunGorontalo.com Senin (27/1/2025).

Katanya, Lokasi terlihatnya jenazah didekat batu karang ditambah dengan ombak yang tinggi sehingga membuat nelayan tidak berani mendekat, karena takut perahunya rusak.

Tim SAR melakukan pencarian di lokasi tersebut selama 1 jam. Tim SAR dan nelayan melihat hari sudah mulai gelap mereka pun kembali ke posko.

Anas mengatakan tim SAR akan melakukan pencarian lagi Selasa besok. Mereka sudah memberitahukan ke penjaga Pulau Lampu apabila jenazah yang terdampar untuk segera melaporkan.

Tim SAR belum bisa memastikan identitas jenazah yang sempat dilihat nelayan tersebut.

Sosok Yunus Dulanimo Nelayan yang Hilang di Gorontalo Utara

Sementara itu, Tim SAR terus melakukan pencarian terhadap Yunus Dulanimo (47) Nelayan Desa Bulango Raya, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo yang hilang sejak Kamis (23/1/2025) belum ditemukan 

Tim SAR terus melakukan pencarian dan belum menemukan nelayan yang hilang tersebut hingga hari ini Senin (27/01/2025).

Yunus Dulanimo (47), warga Desa Bulango Raya, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara hilang saat pergi memancing bersama dua orang temannya.

Yunus memiliki dua anak yakni anak pertama duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), sementara si bungsu duduk di bangku SD.

Yunus dikenal sebagai orang yang baik dan pendiam, aktivitas sehari-harinya adalah seorang nelayan.

Meylan Bobihu, warga Bolanga Raya menagatakan bahwa Yunus merupakan teman ayahnya yang biasa pergi melaut bersama.

Meylan mengungkapkan Yunus dan ayahnya pernah hilang saat melaut, mereka pernah terbawa arus laut dan berhari-hari tidak pulang. 

"Alhamdulillah (saat itu) mereka bisa kembali dengan selamat," ucapnya.

Saat itu dia khawatir dengan ayahnya yang tak kunjung datang ketika pergi melaut, akhirnya mereka kembali dengan selamat.

Kronologi Hilangnya Nelayan di Gorontalo Utara Saat Memancing

Aleks Lakoro, warga setempat mengatakan bahwa hilangnya Yunus saat pergi memancing bersama dua orang temannya dengan membawa masing-masing perahu.

Awalnya mereka turun melaut pada Rabu pagi (22/1/2025), kemudian waktu malam mereka menginap di pulau terdekat.

Keesokan harinya Kamis 23 Januari 2025 mereka melanjutkan untuk memancing, sementara dua orang temannya pindah spot memancing, sehingga Yunus hanya sendiri.

Kemudian dua orang temannya mulai menyadari Yunus ini jatuh karena perahu yang digunakan sudah berputar-putar disekitar mereka.

Kedua temannya curiga ada apa dengan perahu tersebut, setelah dicek sudah tidak ada orangnya

Saat itu perahu milik korban mesinnya dalam keadaan hidup sehingga perahunya terus berputar-putar.

Akhirnya mereka berdua menunggu bensin habis agar perahu bisa berenti, setelah dicek yang tersisa hanya alat pancingnya.

Perahu pun sudah ditarik kembali ke bibir pantai yang ada di Desa Bulango Raya. (*/Efriet Mukmin)