Mahasiswa Unhas Hanyut

Sosok 3 Mahasiswa Hubungan Internasional Unhas Tenggelam Terseret Arus Sungai Bislab di Sulsel

Berikut sosok tiga mahasiswa yang tenggelam di Sungai Biseang La'boro (Bislab) di Maros, Sulawesi Tengah.

kolase TribunGorontalo.com/istimewa
Tiga mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin tewas terseret arus sungai Bislab di Sulsel 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Tiga mahasiswa asal Universitas Hasanuddin Makassar tenggelam di Sungai Biseang La'boro (Bislab) di Maros, Sulawesi Tengah.

Ketiga mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL).

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (23/1/2025) sekira pukul 17.30 Wita.

Tiga mahasiswa tersebut adalah Syadza Nuril, Muhammad Rezky dan Jean Ecklezia.

Berikut ketiga sosok mahasiswa tersebut dilansir dari TribunTimur.com:

1. Muhammad Rezky Hafidzzur

adfhrgn
Resky Rahim (21), Mahasiswa Unhas semester 7 tenggelam di Bislab Maros ditemukan meninggal, Kamis (23/1/2025).

Muhammad Rezky Hafidzzur dikenal sebagai sosok yang baik dan memiliki kepedulian tinggi dengan sesamanya.

Anak pertama dari tiga bersaudara ini tidak mau melihat temannya kesusahan.

Hal itu dikatakan Haikal, teman seangkatan Rezky di Unhas.

“Selalu mau membantu, memiliki tingkat kepedulian kepada sesama,” ungkapnya saat ditemui di rumah duka, Jumat (24/1/2025).

Haikal menambahkan, Muh Rezky  juga aktif dalam berorganisasi, baik di Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional  (HIMAHI) maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bulutangkis Unhas. 

Beberapa jabatan pun sempat diemban.

Bahkan, pemuda berusia 21 tahun ini sangat aktif dalam beberapa event kegiatan.

“Bisa dibilang aktif dalam kegiatan organisasi dan sosial,” tuturnya.

Haikal menambahkan dirinya dan almarhum Muh Rezky saat ini sementara Menyusun tugas akhir.

Muh Rezky sudah melakukan penelitian dan  fokus menyusun skripsi.

 “Sementara menyusun skripsi, masih proses pengerjaan,” tuturnya.

2. Jean Ecklezia

sdfhsrfyjm
PILU Ayah Jean Eclezia Mahasiswi Unhas yang Tenggelam, 7 Tahun Terpisah Kini Putrinya tak Bernyawa

Jean Ecklezia dikenal sebagai pribadi yang ramah dan gemar menyanyi.

Hal itu diungkapkan sahabat Jean, Jeje.

"Jean anak yang ramah dan suka menyanyi, " ujar Jeje. 

Menurut penuturan keluarga, Jean dan ayahnya tak pernah bertemu selama 7 tahun.

Ayah Jean bekerja sebagai tenaga pengajar di Jeju Korea Selatan.

Karena kepadatan aktivitas mengajar, sang ayah pun hanya bisa melihat Jean untuk terakhir kalinya.

"Roy tidak pernah bertemu Jean selama 7 tahun. Sekali bertemu, Roy akan melihat jenzah putrinya," ucap Serly, keluarga Jean.

3. Syadza Nuril Kaunain

Syadza Nuril Kaunain mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) korban hanyut terseret arus di Biseang Laborro, Pattunuang, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Syadza Nuril Kaunain mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) korban hanyut terseret arus di Biseang Laborro, Pattunuang, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (ist)

Syadza Nuril Kaunain, mahasiswa Unhas yang tewas terseret arus sungai di Maros menjadi korban terakhir yang ditemukan.

Syadza dikenal sebagai pribadi yang ceria dan baik hati di mata teman-temannya.

Sehingga di rumah duka pun ramai dengan teman Syadza.

Baik itu teman kuliah hingga teman Syadza saat masih dibangku SMA terus berdatangan.

Selain pribadi yang baik, Syadza juga aktif di kampus.

Terakhir Syadza menari di acara Dies Natalis Universitas Hasanuddin.

"Aktif kak (di kampus). Terakhir sama menari waktu Dies Natalis Unhas," kata Eza, teman Syadza.

Kronologi

Tiga orang mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin dilaporkan terbawa arus di Biseang Laborro, Pattunuang, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (23/1/2025).

Kapolres Maros, AKBP Douglas Mahendrajaya, mengungkapkan insiden tersebut terjadi saat enam mahasiswa melakukan survei lokasi untuk rencana camping pada 23 Februari 2025.

Para mahasiswa tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 Wita. 

“Setelah selesai mengecek area, mereka memutuskan untuk kembali. Namun, jalur yang sebelumnya mereka lalui sudah dialiri air sungai akibat hujan di hulu,” ujarnya.

Karena hari mulai gelap, mereka memutuskan untuk menerobos aliran air dengan cara berpegangan tangan satu sama lain.

“Saat mendekati jembatan penyeberangan, salah satu mahasiswa yang berada di depan mencoba melompat untuk menggapai tiang pegangan, tetapi gagal. Ia jatuh ke arus sungai dan terbawa, menarik tiga lainnya yang saling berpegangan,” jelasnya.

Dari empat mahasiswa yang jatuh, satu berhasil menyelamatkan diri, sementara tiga lainnya hilang terbawa arus.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunTimur.com

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved