Nelayan Gorontalo Utara Hilang

Identitas Nelayan Asal Tomilito Gorontalo Utara yang Hilang Sejak Tiga Hari Lalu saat Melaut

Pria berusia 47 tahun itu diduga terjatuh dari perahunya sebab, kedua temannya menemukan perahu milik yunus berputar-putar tanpa ada yang mengendalika

|
TribunGorontalo.com/Efriet Mukmin
Suasana di sekitar pantai menunggu penemuan korban di desa Bulango raya Kec Tomilito, Kab Gorontalo Utara Sabtu (25/1/2025) 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo Utara -- Berikut identitas nelayan yang hilang di perairan Gorontalo Utara.

Namanya Yunus Dulaimo, warga asal Desa Bolangoraya, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara.

Dirinya dinyatakan hilang saat pergi melaut bersama temannya di perairan Gorontalo Utara.

Pria berusia 47 tahun itu diduga terjatuh dari perahunya sebab, kedua temannya menemukan perahu milik yunus berputar-putar tanpa ada yang mengendalikan.

Yunus saat ini tinggal bersama sang istri dan dua orang anaknya.

Diberitakan sebelumnya, Nelayan asal Desa Bolangoraya, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Yunus Dulanimo (40), dilaporkan hilang setelah pergi melaut. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Nelayan Asal Tomilito Sudah Tiga Hari Hilang di Perairan Gorontalo Utara saat Melaut

Yunus terakhir kali terlihat pada Rabu, 22 Januari 2025, sekitar pukul 06.00 Wita, sebelum berangkat melaut.

Kepala Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Heriyanto mengatakan pihaknya menerima laporan dari Camat Tomilito pada Kamis, 23 Januari 2025, pukul 12.40 Wita.

"Kami segera mengerahkan Tim Rescue Pos SAR Kwandang setelah mendapatkan laporan. Tim berangkat menuju lokasi kejadian pada pukul 13.00 WITA," ujar Heriyanto.

Upaya pencarian dilakukan setelah keluarga dan warga setempat menemukan perahu korban tanpa keberadaan Yunus di sekitar lokasi pencarian.

Hingga saat ini, korban belum ditemukan, dan tim SAR terus berupaya melakukan pencarian dengan menggunakan berbagai peralatan pendukung, termasuk perahu karet, drone thermal, dan peralatan SAR lainnya.

Lokasi kejadian berada di koordinat 0°55'17.79"N - 122°55'13.78"U, sekitar 4,2 mil laut dari Pelabuhan Gorontalo Utara.

"Sampai saat ini korban belum ditemukan, pencarian sementara dihentikan dan dilanjutkan besok," ujar Hariyanto saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Sabtu (25/1/2025) malam

Operasi SAR ini melibatkan beberapa pihak, termasuk Tim Rescue Pos SAR Kwandang, ABK KN SAR 226 Kwandang, Babinsa Desa Bolangoraya, serta masyarakat dan keluarga korban.

"Kami terus memantau kondisi cuaca yang relatif cerah berawan untuk memastikan operasi dapat berjalan lancar," tambah Heriyanto.

Hingga laporan ini dibuat, status korban masih dalam pencarian. Masyarakat diminta untuk waspada dengan keadaan cuaca.

Kronologi Hilangnya Yunus Dulaimo

Aleks Lakoro, warga sekitar mengakatan Yunus saat itu hendak pergi memancing bersama dua temannya dengan membawa masing-masing perahu.

Yunus dan kedua temannya ini turun melaut pada Rabu (22/1/2025) pagi hari.

Ketika malam hari mereka memilih untuk menginap di pulau terdekat dan melanjutkan memancing pada besok hari.

"Mereka biasa begitu," ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (25/1/2025).

Namun pada besok hari, kedua teman Yunus memilih tempat yang berbeda untuk memancing.

Jadi hanya tinggal Yunus sendiri di tempat itu.

Kedua temannya menyadari Yunus hilang ketika perahu yang digunakan oleh Yunus hanya berputar-putar sendiri tanpa ada yang mengendalikan.

Mereka pun menduga Yunus jatuh dari perahu, mengingat cuaca saat itu sedang hujan dan berombak.

Saat ini Tim Sar gabungan masih melakukan upaya pencarian korban di hari ketiga.

Muhamad Anas Rescuer Pos Sar Kwandang mengungkapkan bahwa pencarian di hari pertama hingga saat ini masih berada di daerah sekitar yang diperkirakan korban jatuh dari perahu.

"Kenapa diperkirakan karena tidak ada saksi mata korban jatuh, jadi kami perkirakan dari titik ia memancing," ujar Anas kepada TribunGorontalo.com Sabtu (25/1/2025).

Tim sar gabungan bersama masyarakat melakukan pencarian di daerah tersebut sampai saat ini masih nihil.

Anas mengatakan kondisi cuaca buruk di hari pertama dan kedua yaitu hujan dan berangin serta ombak sekitar satu meter.

Adapun alat yang digunakan oleh tim gabungan antara lain perahu karet, drip dari Basarnas, sampai 10 Utin perahu nelayan, dan sampai saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan korban, tambahnya. 

(TribunGorontalo.com/Efriet Mukmin/Ariyanto Panambang)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved