Gorontalo Dalam Angka
Ada 2.947 Anak Tidak Sekolah di Bone Bolango pada Tahun 2024
Ia menegaskan bahwa hasil verifikasi dan validasi nantinya akan menjadi pijakan dalam menentukan langkah strategis untuk menekan angka ATS di Bone Bol
Penulis: Faisal Husuna | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Sebanyak 2.947 Anak Tidak Sekolah (ATS) tercatat di Kabupaten Bone Bolango pada tahun 2024.
Data ini dirilis oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) dan memicu perhatian serius dari berbagai pihak.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Bone Bolango, Adres Akase, mengungkapkan bahwa angka tersebut masih harus diverifikasi dan divalidasi.
Baca juga: Cerita Harry Gobel Bangun Penginapan Turis di Gorontalo, Berawal dari Ingin Belajar Bahasa Inggris
“Iya, totalnya itu ada 2.947 Anak Tidak Sekolah (ATS) di Bone Bolango. Tapi, ini masih akan kita lakukan verifikasi dan validasi apakah benar angka ini,” ujar Adres saat ditemui di kantornya pada siang hari tadi.
Menurut Adres, angka tersebut tergolong tinggi, sehingga pihaknya akan melakukan proses verifikasi dan validasi ke seluruh sekolah di wilayah Bone Bolango.
Langkah ini bertujuan untuk mencocokkan data yang dikeluarkan oleh Kemendikbud dengan data faktual di lapangan.
“Proses verifikasi dan validasi ini dijadwalkan akan dilakukan pada bulan Februari mendatang. Kami juga akan mengidentifikasi penyebab anak-anak ini tidak sekolah sesuai dengan 13 indikator yang telah ditentukan,” jelasnya.
Indikator yang akan diteliti meliputi berbagai faktor, seperti pengaruh lingkungan, kendala ekonomi, kekurangan seragam, hingga jarak tempuh yang jauh ke sekolah.
Temuan dari verifikasi ini akan menjadi dasar bagi pemerintah untuk mengambil langkah strategis.
Adres menambahkan, meski data yang dirilis Kemendikbud bersifat “by name by address”, ia berharap angka tersebut tidak sepenuhnya benar.
Baca juga: Bulan Ramadan Siswa Bakal Libur panjang Tapi Dapat Tugas Dari Guru Saat Libur Sekolah
“Angka 2.947 ini sangat besar. Mudah-mudahan saja ada kesalahan data. Kalau pun benar, ini adalah masalah serius yang harus segera ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah,” tegasnya.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain, posisi Bone Bolango masih lebih baik.
Namun, Adres menilai bahwa jumlah tersebut tetap memprihatinkan. Data ini mencakup anak-anak yang sudah memasuki usia sekolah tetapi belum pernah bersekolah, anak-anak yang putus sekolah (dropout), serta anak-anak yang telah lulus tetapi tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
Sebagai langkah awal, Dinas Pendidikan Bone Bolango berencana mengadakan rapat koordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk mencari solusi bersama.
“Untuk anak-anak yang sudah usia sekolah namun belum pernah bersekolah, kami akan membuat rapat koordinasi tersendiri dengan pihak desa dan kecamatan terkait masalah ini,” ungkap Adres.
Ia menegaskan bahwa hasil verifikasi dan validasi nantinya akan menjadi pijakan dalam menentukan langkah strategis untuk menekan angka ATS di Bone Bolango.
“Ini bisa menjadi isu strategis daerah, bagaimana kita bisa menangani 2.947 anak tidak sekolah ini. Kami semua harus bergerak bersama,” pungkasnya.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/ILUSTRASI-anak-tidak-sekolah-di-Bone-Bolango.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.