Ikan Purba di Gorontalo

Observasi Habitat Ikan Coelacanth di Gorontalo Utara Bakal Dilanjutkan Tim Peneliti Amerika Serikat

Habitat ikan Coelacanth di perairan Kabupaten Gorontalo Utara akan diobservasi oleh tim peneliti dari Amerika Serikat.

|
Penulis: Efriet Mukmin | Editor: Fadri Kidjab
Peneliti
Tim peneliti dari Unsrat Manado tengah mengukur panjang ikan Coelacanth yang ditemukan di Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Habitat ikan Coelacanth di perairan Kabupaten Gorontalo Utara akan diobservasi oleh tim peneliti dari Amerika Serikat.

Saat ini tim peneliti dari Universitas Samratulangi (Unsrat) Manado sedang menanti kedatangan mereka.

"Mereka (peneliti) akan turun langsung untuk mengukur kedalaman air laut," tutur Salha Kaluku, warga Desa Imana, saat dihubungi TribunGorontalo.com, Senin (20/1/2025).

Sementara itu, ikan tangkapan Oskar Kaluku, nelayan Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupeten Gorontalo Utara, kini telah dibawa ke Manado, Sulawesi Utara.

Kini sejak Rabu (15/1/2025), Oskar Kaluku tetap beraktivitas seperti biasa.

"Biasanya Oskar ketika melaut tidak pulang. Dia akan menginap di pulau terdekat untuk beristirahat malam," ungkap Salha.

Kediaman Oskar Ramai Dikunjungi

Selama turun melaut, kediaman Oskar Kaluku ramai dikunjungi.

Menurut Salha, baru-baru ini ada anggota TNI Angkatan Laut mendatangi rumah mereka.

"Bahkan dari Dinas Perikanan dan Keluatan menghubungi lewat telepon, menanyakan apa betul ikan sudah ditangan pneiliti. Kemudian saya katakan iya, dan langsung mengirim foto-foto," jelas Salha.

Baca juga: Mungkinkah Habitat Coelacanth di Perairan Gorontalo Utara? Peneliti Temukan Ini dalam Perut Ikan

Kronologi penemuan Ikan Coelacanth

Oskar Kaluku, nelayan di Gorontalo Utara yang menemukan ikan purba Coelacanth
Oskar Kaluku, nelayan di Gorontalo Utara yang menemukan ikan purba Coelacanth (kolase TribunGorontalo.com)

Salha Kaluku, warga Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, menceritakan awal mula kemunculan ikan Coelacanth. 

Menurut Salha, ikan ditangkap oleh pamannya, Oskar Kaluku, pada pukul 15.00 WITA, Rabu (15/1/2025).

"Awalnya dia melihat ikan sedang bermain di dekat perahunya. Dia kaget melihat ikan yang tidak pernah dilihat sebelumnya," tutur Salha kepada TribunGorontalo.com, Minggu (19/1/2025).

Oskar lantas menusuk ikan itu menggunakan ganco. Namun bobot ikan terlampau berat.

Setelah berusaha sekuat tenaga, ikan Coelacanth itu berhasil diangkat ke perahu.

Awalnya Oskar mengira ia baru saja mendapat ikan batu.

Ia kemudian pulang ke rumah pada pukul 16.00 WITA.

Oskar segera memberitahu keluarganya di rumah bahwa dirinya baru saja menemukan ikan besar.

Saat diangkut di sepeda motor, ikan itu masih dalam keadaan hidup.

Setibanya di rumah, banyak warga penasaran melihat ikan tangkapan Oskar.'

Oskar sempat bingung karena ia bertanya kepada warga yang berusia 80 tahun, tapi ikan itu tak dikenalinya.

"Sebelum dapat info ini adalah ikan purba, kami sempat berencana untuk membuangnya," terang Salha.

Sejumlah warga langsung memotret ikan itu, beberapa orang menyiarkannya secara langsung di media sosial.

"Sepupu saya yang ada di Manado melihat postingan orang-orang dan ia meminta foto dan videonya, dan dibagikan di Portal Manado," jelas Salha.

Unggahan itu pun dilihat peneliti asal Universitas Samratulangi Manado.

Mereka tiba di kediaman Oskar tepat pukul 06.00 WITA, Jumat (17/1/2025).

Tim peneliti terdiri dari tiga orang itu langsung memeriksa kondisi ikan.

Mereka mengatakan ikan tangkapan Oskar tidak bisa diperjualbelikan karena termasuk hewan dilindungi penuh oleh pemerintah.

"Tiga orang berbicara seperti menggunakan bahasa Jepang," jelas Salha.

Para peneliti itu lantas membawa ikan milik Oskar. 

Mereka juga berjanji akan memberikan imbalan jasa karena telah diizinkan meneliti di rumah Oskar.

Terpisah, Koordinator Wilayah Kerja Gorontalo dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, Wahyu, 
mengatakan bahwa ikan Coelacanth merupakan spesies yang dilindungi penuh berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021.

“Ikan ini termasuk dalam 20 jenis ikan bersirip yang dilindungi penuh. Penetapan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan di Indonesia,” jelasnya saat dihubungi TribunGorontalo.com, Minggu (19/1/2025).

Ikan bernama latin Latimera menadoensis ini termasuk ikan purba yang telah hidup sejak sekitar 400 juta tahun lalu.

Keunikan ikan ini, termasuk sendi berengsel pada tengkorak. Juga batang tulang rawan berbentuk tabung, hingga organ rostral elektrosensori, menjadikannya sebagai simbol "fosil hidup". 

Selain itu, ikan ini biasanya ditemukan di perairan dalam dengan topografi curam.

Hasil penelitian ikan Coelacanth diharapkan dapat memberikan wawasan lebih mendalam tentang spesies ini.

Baca juga: Ixchel Feibie Mandagi Sosok Peneliti Ikan Purba Coelacanth di Gorontalo Utara, Dosen Unsrat Manado

Peneliti Unsrat Manado Datangi Lokasi

Peneliti tengah mengukur panjang ikan Coelacanth yang ditemukan di Gorontalo Utara.
Peneliti tengah mengukur panjang ikan Coelacanth yang ditemukan di Gorontalo Utara. (Peneliti)

Setelah foto ikan Coelacanth viral di media sosial, peneliti dari Universitas Samratulangi Manado langsung mendatangi rumah Oskar.

"Beberapa saat setelah diposting, ada seorang peneliti asal Unsrat Manado yang melihat postingan tersebut, langsung menghubungi nelayan," jelas Isnain saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Minggu (19/1/2024).

Para peneliti itu disebut berangkat pada Kamis malam ke Desa Imana. 

"Mereka tiba pada Jumat (17/1/2025) pukul 06.00 WITA," beber Isnain.

Setelah itu, para peneliti Unsrat Manado langsung membawa ikan Coelacanth untuk keperluan penelitian. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved