Berita Viral
Diduga Keseringan Makan Seblak, Ratusan Wanita di Karawang Alami Anemia, Begini Kata Ahli Gizi
Berdasarkan laporan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten Karawang, Nurmala Hasanah, sebanyak 8.861 dari 33.106 remaja putri di wilayah itu
"Sumber energinya karbohidrat dan lemak ada, tapi proteinnya kurang, tidak bisa membentuk sel darah merah yang cukup," ujarnya, Sabtu (18/1/20250 dikutip dari Kompas.com.
Menurut Inge, protein untuk seblak tidak harus didapat dari real food atau makanan segar, tetapi bisa juga dari makanan beku, seperti sosis dan bakso, asalkan jumlahnya mencukupi kebutuhan protein harian.
"Secara keseluruhan harus mencapai 0,8 sampai 1 gram per kilogram berat badan ideal untuk bisa membentuk sel darah merah, membentuk otot, memperbaiki jaringan yang rusak," jelasnya.
Selain protein, kata Inge, untuk mencegah anemia juga dibutuhkan zat besi yang bisa didapat dari makanan hewani atau nabati seperti sayur.
Dia juga membenarkan bahwa minum teh setelah makan seblak bisa saja menghambat penyerapan zat besi yang terdapat pada bahan makanan, akibat kandungan tanin pada teh.
Meski pengaruhnya tidak cukup signifikan.
Baca juga: Cerita Satria Maulana Rintis Warung Seblak hingga Raup Omzet Rp50 Juta Sehari, Modal Awalnya Segini
"Teh memang akan mengambat, tapi teh yang diminum bukan yang benar-benar kental kan, jadi ada pengaruhnya tapi tidak sebesar karena kekurangan protein," paparnya.
Cara konsumsi seblak agar terhindar dari anemia
Lebih lanjut, Inget mengatakan, pada dasarnya komposisi makanan, termasuk seblak, harus seimbang sesuai dengan konsep Piring Makanku.
Artinya, seblak sebaiknya tidak melulu hanya mengandung karbohidrat dan lemak, tetapi mesti dilengkapi dengan lauk hewani dan nabati, serta sayur.
"Sama halnya seperti nasi digoreng kan rasanya sudah enak dikasih garam sedikit karena dia terdiri dari karbohidrat dan lemak. Tapi kalau makan nasi goreng saja bisa anemia juga," ujarnya, mencontohkan.
Demi mencegah anemia, Inge menyarankan untuk menambah sumber protein dan zat besi lebih banyak, misalnya, seperti lauk hewani dari telur, ayam, daging, hati, atau ikan, dan lauk nabati seperti dari tahu dan tempe.
Selain sebagai sumber protein, daging merah, ayam, dan hati juga mengandung zat besi yang mudah diserap oleh tubuh.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.