Pagar Laut 30 Km di Tangerang
Awal Mula Munculnya Pagar Laut di Tangerang, 5 Truk Bawah Bambu dan Dibangun Tengah Malam
Warga cerita awal mula munculnya pagar misterius di kabupaten Tangeran, warga melihat ada 5 truk masuk ke pesisir pantai dan membawa bambu.
TRIBUNGORONTALO.COM-Warga cerita awal mula munculnya pagar misterius di kabupaten Tangeran, warga melihat ada 5 truk masuk ke pesisir pantai dan membawa bambu.
Kemunculan pagar misterius di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, tengah menjadi perbincangan publik.
Pagar tersebut membentang sekira 30 Km dari pesisir Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Banten hingga pesisir Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten.
Pantauan Tribunnews, Jumat (10/1/2025) kemarin, pagar yang dipasang memanjang tersebut berada sekira 1 Km dari daratan Desa Kronjo.
Pagar itu terbuat dari ratusan lebih bambu berukuran besar yang dipasang sejajar. Belum diketahui siapa yang memasang pagar di tengah laut tersebut.
Jajaran bambu tersebut seperti dipasang sebagai patok wilayah dikarenakan pemasangannya membentuk sebuah area.
Jika dilihat dari dekat, bagian atas dari beberapa di antara baris-baris bambu itu ada yang dibuat membentuk jalan, sehingga bisa dipijak oleh seseorang yang ingin berjalan di atasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pemadaman Listrik di Kota Gorontalo dan Bone Bolango dari Pukul 9 Pagi ke 4 Sore
Surwan, warga sekitar yang tinggal di kawasan wisata Mangrove Desa Konjo, mengatakan pagar-pagar itu dipasang sejak dua hingga tiga bulan lalu.
Tak ada yang tahu secara pasti kapan pagar di tengah perairan Kabupaten Tangerang itu dibuat.
Surwan hanya menyebut, pagar yang disebut oleh warga sekitar dengan sebutan "cerucuk" itu digarap pada malam hari.
Ia juga menyampaikan, warga sekitar tidak dilibatkan dalam hal pembangunan deretan pagar di tengah laut itu.
"Iya dipasangnya malam. Jadi nelayan yang melaut dari sehari sebelumnya itu, pas pulang ada yang menabrak pagar itu, karena belum tahu di situ ada pagar," kata Surwan.
Surwan yang dikenal sebagai ulama setempat itu mengatakan, keberadaan pagar di tengah laut itu mengganggu aktivitas para nelayan yang melaut.
Katanya, setelah adanya pagar tersebut, pergerakan nelayan-nelayan Kronjo terganggu karena tidak bisa melajukan kapalnya secara bebas seperti sebelum pagar-pagar itu dipasang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/sdfdgsfhadghfgav.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.