Program Makan Bergizi di Gorontalo
Keluhan Siswa Gorontalo soal Menu Makan Bergizi Gratis, Ada yang Tak Suka Susu dan Sayuran
Program yang bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi ini ternyata memunculkan sejumlah tantangan, terutama terkait menu yang disajikan.
Penulis: Faisal Husuna | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Berbagai keluhan siswa muncul menyusul diluncurkannya program makan bergizi gratis di Kota Gorontalo sejak Senin 6 Januari 2024.
Program yang bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi ini ternyata memunculkan sejumlah tantangan, terutama terkait menu yang disajikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, Lukman Kasim, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan link pengaduan untuk menerima masukan terkait pelaksanaan program ini.
Link tersebut telah disebarkan melalui grup-grup sekolah agar semua keluhan bisa langsung diidentifikasi dan ditindaklanjuti.
Baca juga: Perbaiki 6 Ruas jalan di Kota Gorontalo, Pemkot Siapkan Dana Rp 12,2 M, Cek Jalan Apa Sajakah Itu
"Kami sudah menyediakan link pengaduan untuk mendengar setiap keluhan yang datang dari siswa maupun pihak sekolah. Ini penting untuk memastikan program ini berjalan dengan baik," ujar Lukman saat ditemui di kantornya pada Rabu (8/1/2025).
Dari laporan yang diterima Dinas Pendidikan, beberapa siswa mengeluhkan menu makanan yang disediakan.
Sebagian dari mereka tidak mau makan karena tidak menyukai jenis makanan tertentu, seperti sayur-sayuran.
"Kemarin itu ada siswa yang tidak mau makan karena menunya, ada juga yang kesulitan makan sayurnya," ungkap Lukman.
Selain itu, ada siswa yang tidak bisa mengonsumsi susu yang disediakan sebagai bagian dari menu.
"Beberapa siswa tidak bisa minum susu karena alergi atau alasan lainnya. Ini adalah hal yang tidak bisa kami paksakan," tambahnya.
Baca juga: 3 Desa di Kabupaten Bone Bolango Gorontalo Dilanda Banjir Bandang, 365 Jiwa Terdampak
Lukman memastikan bahwa semua aduan yang masuk akan dievaluasi secara menyeluruh.
Menurutnya, kendala seperti ini wajar terjadi di awal pelaksanaan program, namun pihaknya berkomitmen untuk segera mencari solusi.
"Kami akan mengevaluasi semua laporan yang masuk, baik terkait keluhan siswa maupun hambatan lainnya. Tujuannya adalah memastikan bahwa menu yang disajikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan siswa," jelasnya.
Lukman juga menegaskan pentingnya koordinasi antara pihak sekolah, penyedia makanan, dan Dinas Pendidikan untuk menyelesaikan setiap masalah yang muncul.
"Semua pihak harus saling bekerja sama. Dengan adanya link pengaduan ini, kami berharap bisa lebih cepat mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya," katanya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.