Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail
BREAKING NEWS Gusnar Ismail dan Idah Syahidah Ditetapkan Jadi Gubernur dan Wagub Terpilih Gorontalo
Gusnar Ismail dan Idah Syahidah ditetapkan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo dalam Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Gubernur d
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Ponge Aldi
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Gusnar Ismail dan Idah Syahidah ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo.
Penetapan itu digelar dalam Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih pada pilkada 2024.
Prosesi tersebut digelar di Gedung Grand Place Convention Center (GPCC), pada Kamis (9/1/2024) pukul 20.30 Wita.
Ketua KPU Provinsi Gorontalo, Sophian Rahmola menceritakan mengulas perjalanan panjang KPU Provinsi Gorontalo dan Kabupaten/Kota dan suksesi Pilkada maupun Pileg 2024.
"Setelah keluar surat KPU RI tanggal 6 Januari, makan paling lambat tiga hari tepatnya hari ini tanggal 9 Januari 2025, sudah harus menetapkan pasangan calon terpilih," jelasnya.
Setelah itu, seluruh komisioner KPU Provinsi menandatangani 17 rangkap berita acara.
Gusnar Ismail dan Idah Syahidah Rusli kemudian resmi ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo berdasarkan berita acara Nomor : 9/LP.02.7-BA/75/2/2025 Tentang Penetapan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo Terpilih Pada Pemilihan Umum Tahun 2024.
"Pada kesempatan ini kami berterima kasih yang setinggi-tingginya dan memohonkan maaf yang sedalam-dalamnya kepada bapak Pj Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin," ujar Gusnar Ismail Gubernur Terpilih Gorontalo dalam sambutan
Hal itu ia sampaikan karena Pj Gubernur Gorontalo telah berhasil berakselerasi dengan seluruh stakeholder mensukseskan pilkada serentak 2024.

Ucapan terimakasih itu ia sampaikan kepada seluruh pihak, baik penyelenggaraan pilkada, parpol pengusung, simpatisan serta seluruh masyarakat Provinsi Gorontalo.
"Sudah tentunya, kami ketika berkontestasi mungkin ada kata, kalimat, narasi, atau statement yang kurang berkenan maka pada kesempatan ini saya dan ibu Idah memohonkan maaf," tandasnya.
Idah Syahidah juga menambahkan bilamana sosoknya sebagai perempuan di ranah politik, dinilai juga mampu berkontestasi dan adu gagasan demi pembangunan Gorontalo.
"Ini menunjukkan jika perempuan juga mampu duduk di politik," tegasnya.
Ia meminta kepada seluruh perempuan Gorontalo, agar tidak takut terjun ke dunia politik.
3 Cagub Tak Hadir dalam Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo Terpilih
3 Calon Gubernur (Cagub) Gorontalo tak hadir dalam rapat pleno terbuka penetapan.
Para tamu yang diundang dalam prosesi tersebut diantaranya Forkopimda Provinsi Gorontalo, partai politik, unsur masyarakat dan organisasi masyarakat, serta media pers.
KPU Provinsi Gorontalo juga turut serta mengundang seluruh paslon yang berlenggang pada kontestasi pilkada kemarin.
Pantauan TribunGorontalo.com, pasangan calon Gusnar Ismail dan Idah Syahidah adalah pasangan yang tiba pertama di lokasi penetapan.
Keduanya tiba menggunakan kendaraan pribadinya masing-masing.

Idah ditemani suaminya yang merupakan mantan Gubernur Gorontalo dua periode, Rusli Habibie.
Sementara itu, ketiga pasanan calon lainnya terkonfirmasi tidak hadir.
"Kami juga undang mereka (paslon lain)," kata Risan Pakaya, Komisioner KPU Provinsi Gorontalo.
Namun hingga acara dimulai, hanya ada satu calon yang hadir, yakni Cawagub Abdurrahman Abubakar Bahmid.
Ia datang dengan senyum khasnya menyapa para undangan yang lebih dulu tiba.
Bahkan Bahmid duduk diantara para kompetitornya kemarin saat Pilkada.
Kebesaran hatinya mendapat empati dari Gusnar Ismail saat memberikan pidato.
"Pak Bahmid, saya salut anda hadir di tengah-tengah komunitas yang memenangkan pilkada," ungkap Gusnar.
Gusnar menuturkan bilamana posisi kalah yang saat ini dialami Bahmid, sebelumnya juga pernah ia rasakan kala maju di kontestasi pilgub Gorontalo beberapa tahun silam.
"Saya pernah mengalami kekalahan di Pilkada," terangnya.
Suasana ruang sidang sempat tak bergeming dan fokus pada penyampaian Gusnar dengan suara beratnya.
Namun situasi itu tiba-tiba cair dengan kalimat candaan yang ia tukaskan.
"Saya pernah kalah, dan yang mengalahkan saya itu Pak Rusli Habibie," pungkasnya.
Pernyataan itu sontak memantik suasana kembali cair dengan sorak dan tepuk tangan tamu undangan. (*/Jian)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.