Anak Bunuh Orangtua

5 Fakta Baru Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

Kasus anak membunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus memunculkan fakta terbaru.

Editor: Fadri Kidjab
Kolase TribunJakarta
Sosok AP bersama anaknya, MA dan lokasi pembunuhan di Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/11/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM – Kasus anak membunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus memunculkan fakta terbaru.

Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ari Rahmat Rahmat Idnal.

10 hari setelah insiden ini, pihak kepolisian belum mampu menemukan motif di balik pembunuhan tersebut.

Mengutip dari TribunJakarta.com, berikut 5 fakta terbaru kasus anak bunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus.

1. Polisi periksa barang-barang pelaku

Kombes Ade mengatakan pihaknya sempat melakukan penggeledahan di rumah korban untuk memeriksa sejumlah barang pribadi pelaku MAS. 

Polisi sempat mengecek isi ponsel pelaku apakah ada hal-hal yang mengarah kepada peristiwa itu. 

Namun, polisi tak menemukan sesuatu yang mencurigakan.


"Kami sudah cek juga isi handphone-nya itu tidak ada aplikasi yang mengarah ke hal-hal aneh atau kekerasan," kata Ade seperti dikutip dari acara Hotroom yang tayang di MetroTV pada Rabu (4/12/2024). 

Polisi melihat keseharian pelaku tidak menunjukkan sesuatu yang aneh. 

Ketika mengisi waktu luang, MAS biasanya menggambar atau menonton Youtube. 

"Ada kemudian komunikasi dengan teman-temannya lancar dan sangat normal," ujarnya. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Seorang Pria di Kota Gorontalo Ditemukan Tewas Tergantung

2. Menyesal dan siap menyampaikan ini

Pihak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) didampingi pihak kepolisian sempat berbicara kepada MAS pasca pembunuhan itu. 

Kepada Menteri PPPA, Arifah Fauzi, sang anak menyatakan berkali-kali penyesalannya telah membunuh ayah dan neneknya serta nyaris membunuh ibunya sendiri. 

Ia pun siap berbicara kepada anak-anak Indonesia agar tidak melakukan perbuatan itu. 

"Berkali-kali dia menyatakan menyesal. Bahkan, saat kita wawancara bersama ibu menteri, yang bersangkutan mengatakan 'saya siap untuk berbicara kepada anak-anak Indonesia jangan seperti saya'," kata Ade. 

3. Ada beban berat

Ade Ari mengatakan setelah enam jam pasca pembunuhan itu, MAS mulai terlihat tenang dan mulai bisa diajak berbicara oleh penyidik. 

Sebelumnya, MAS tak bisa diajak bicara dan lebih banyak diam. 

Setelah dia tenang, MAS mengaku kepada polisi merasakan ada beban berat dalam dirinya dan mendengar bisikan untuk melakukan pembunuhan itu. 

"Saya seperti ada beban berat kemudian saya mendapatkan bisikan, saya harus melakukan hal itu (pembunuhan)," ujar Ade menirukan perkataan MAS seperti dikutip dari Hotroom di Metro TV yang tayang pada Rabu (4/12/2024).

Ade melanjutkan MAS mengikuti bisikan itu untuk mengeksekusi keluarganya demi menghilangkan beban berat yang ada dalam dirinya. 

"Saya harus melakukan hal itu, saya ingin mengambil beban berat itu yang ada di keluarga," kata Ade. 

4. Diajak 4 kali ke psikiater

MAS (14), pelaku pembunuhan ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, memberikan pengakuan bahwa dirinya pernah diajak empat kali ke psikiater oleh AP (40), ibunya. 

Hal itu terungkap ketika tim penyidik mengajak berbicara MAS setelah dia mulai tenang pasca peristiwa tersebut. 

"Jadi anak itu pada saat diajak ngobrol terakhir dia menyatakan 'saya pernah dibawa mama ke psikiater empat kali, loh'," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ari Rahmat Idnal dalam acara Hotroom di Metro TV yang tayang pada Rabu (4/12/2024). 

Tim penyidik lalu bertanya kembali alasan sang ibu mengajak MAS ke Psikiater. 

Namun, sang anak menjawab tidak tahu. 

"Enggak tahu, tuh mama," ujar Kapolres menirukan perkataan MAS. 

Pembawa acara Hotroom, Hotman Paris, pun beranggapan ada yang tidak beres dengan MAS jika sempat diajak beberapa kali ke Psikiater. 

"Kalau sampai empat kali ke psikiater, something wrong lah," kata pengacara kondang itu. 

Ade melanjutkan pihaknya bersama Apsifor (Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia) akan mendatangi psikiater MAS. 

"Kita akan mencari psikiater itu dengan Apsifor juga sudah janjian," katanya. 

5. Diduga ada tekanan psikis

Ade melanjutkan sang ibu berinisial AP (40), yang lolos dari maut usai ditikam oleh anaknya MAS, sering curhat dengan MAS. 

AP acapkali bercerita ke MAS mengenai masalah keluarga. 

Ia beberapa kali bercerita mengenai kondisi APW (40), ayahnya ke MAS.

"Sang anak tersebut sering dicurhati oleh ibunya masalah keluarga, bercerita harusnya ayah sudah bisa promosi, ayah bekerja di bagian IT tapi saat ini belum naik jabatan. Kan naik jabatan bisa nambah secara ekonomi," ujar Ade seperti dikutip dari acara Hotroom di Metro TV yang tayang pada Rabu (4/12/2024). 

"Dan yang terakhir, dia juga pernah bercerita bahwa akan diajak liburan oleh sang ayah, tapi tiba-tiba tidak jadi, tidak usah lah kata ibu, lebih baik uangnya digunakan hal lain," tambahnya. 

Ade melihat dari analisa sementara bahwa sang anak mendapatkan tekanan psikis karena sering dicurhati sang ibu.

"Jadi, ada tekanan psikis," tambahnya. 

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul UPDATE Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus: Kapolres Jaksel Beberkan 5 Fakta Baru

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved