Pelajar Gorontalo Baku Pukul

Sekolah SMP Terkenal di Gorontalo Ini Tersandung Kasus Perkelahian Siswa hingga Edar Narkoba

Dinas Pendidikan juga mengupayakan pendekatan lebih komprehensif, termasuk penyuluhan kepada siswa, pengawasan lebih ketat terhadap aktivitas di lingk

Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
ilustrasi
FOTO HANYA ILUSTRASI -- sekolah SMP di Gorontalo baru-baru ini heboh lantaran ada kasus dua siswa baku pukul. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Sebuah sekolah menengah pertama (SMP) di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Kota Selatan, Gorontalo, kembali menjadi sorotan.

Hal itu lantaran baru-baru viral di media sosial kasus perkelahian antar siswi yang terjadi di dalam kelas.

Kejadian tersebut menambah deretan insiden serius yang pernah terjadi di sekolah tersebut, termasuk kasus penganiayaan, pelecehan, dan peredaran obat-obatan terlarang.

Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, melalui Kepala Dinas Lukman Kasim, menyatakan bahwa insiden ini merupakan peringatan keras terakhir untuk kepala sekolah.

Pihaknya tak segan untuk memberikan sanksi berat, termasuk pemecatan, apabila kejadian serupa terus berulang.

“Kepala sekolah telah kami berikan peringatan beberapa kali agar menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah, namun insiden terus terjadi. Ini adalah yang keempat kalinya, sehingga langkah tegas harus diambil,” ujar Lukman saat ditemui, Sabtu (7/12/2024).

Kasus terbaru melibatkan dua siswi, yaitu LS, yang menyerang siswi berinisial NS, dan VI, yang merekam kejadian tersebut.

Rekaman video tersebut diunggah ke media sosial hingga menuai kecaman publik. Kedua siswi tersebut kini telah dikeluarkan dari sekolah.

“LS dan VI juga diketahui pernah terlibat dalam kasus peredaran obat-obatan terlarang sebelumnya. Kami tidak ingin mereka terus merusak stabilitas sekolah dan berdampak buruk pada siswa lainnya,” tambah Lukman.

Ia meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut dan berkomitmen untuk memperbaiki sistem pengawasan di sekolah-sekolah Gorontalo. 

Ia juga mengimbau semua sekolah untuk memperkuat pengawasan keamanan agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.

“Kami akan memaksimalkan fungsi pengawasan di sekolah dan memastikan para kepala sekolah bertanggung jawab atas lingkungan belajar yang aman dan kondusif,” katanya.

Dinas Pendidikan juga mengupayakan pendekatan lebih komprehensif, termasuk penyuluhan kepada siswa, pengawasan lebih ketat terhadap aktivitas di lingkungan sekolah. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved