Human Interest Story
Mahasiswa Gorontalo Diyanti T Niyode Curhat Bisa jadi Jurnalis, Rupanya Cita-cita Sejak Kecil
Lahir di Pangahu pada 15 Oktober 2000, Dian kini tinggal di Kelurahan Tapa, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo.
Penulis: Nur Ainsyah Habibie | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Diyanti T Niyode, yang akrab disapa Dian, adalah sosok mahasiswi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang kini bekerja sebagai jurnalis.
Lahir di Pangahu pada 15 Oktober 2000, Dian kini tinggal di Kelurahan Tapa, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo.
Kecintaannya pada jurnalistik bermula sejak ia masih duduk di bangku SMP.
Dian sudah aktif mengikuti berbagai kegiatan jurnalistik, termasuk pelatihan menulis. Bahkan, cita-citanya menjadi jurnalis telah tumbuh sejak kecil.
“Dari kecil saya memang sudah bercita-cita menjadi jurnalis. Waktu SMP, saya sering ikut kegiatan jurnalistik,” kenang Dian saat berbincang dengan TribunGorontalo.com, Sabtu (7/12/2024).
Saat melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Gorontalo, Dian memilih Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia.
Keputusan ini karena ia ingin mendalami lintas minat jurnalistik yang tersedia di prodi tersebut.
Pilihan ini terbukti tepat dan menjadi pijakan awal Dian untuk lebih serius di dunia media.
Pada semester enam, Dian menjalani program magang di sebuah media lokal di Gorontalo.
Selama masa magang, kemampuan menulisnya yang terasah dengan baik mendapat apresiasi dari pimpinan redaksi.
Setelah magangnya selesai, Dian langsung ditawari posisi sebagai jurnalis tetap.
“Awalnya tidak menyangka akan sejauh ini. Magang itu benar-benar memberikan banyak pengalaman dan membuka jalan saya di dunia jurnalistik,” ujar Dian.
Dian tak pernah berhenti belajar. Untuk memperkuat kemampuannya, ia aktif mengikuti berbagai kegiatan jurnalistik.
Salah satu pencapaian pentingnya adalah ketika ia mengikuti Uji Kompetensi jurnalis (UKW) pada Agustus 2024.
“Saya ikut UKW untuk belajar dan mengukur seberapa jauh kemampuan saya di bidang ini. Pengalaman itu sangat berharga untuk pengembangan diri,” kata Dian.
Selama menjadi jurnalis, Dian mengaku lebih banyak merasakan hal-hal positif daripada kendala.
Menurutnya, profesi ini membawa pengalaman baru yang terus memperkaya hidupnya setiap hari.
“Keluh kesah itu hampir tidak ada. Justru banyak hal menyenangkan yang saya temui. Kalau pun ada hal kurang baik, saya cenderung lupa karena terlalu menikmati sisi positifnya,” ucapnya sambil tersenyum. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.