Pria Ditikam Ipar

Kronologi Dua Pria Gorontalo Baku Potong Gara-gara Sapi

Sapi itu biasa diikat di kebunnya sendiri, tetapi hari itu, Roy memutuskan membawa hewan itu ke sebuah lahan kosong yang tidak jauh dari sana.

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
freepik
ilustrasi -- Dua pria baku potong gara-gara sapi. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Tragedi berdarah di Desa Bendungan, Kabupaten Boalemo Gorontalo dipicu oleh masalah sepele yakni sapi yang makan rumput, Rabu (20/11/2024).

Tragedi itu menewaskan Salim Muharam. Pria 52 tahun itu tewas di tangan iparnya sendiri, Roy Habi (40).

Roy Habi diketahui pagi itu, turun dari rumahnya menuju kebun untuk memberi makan sapi miliknya. 

Sapi itu biasa diikat di kebunnya sendiri, tetapi hari itu, Roy memutuskan membawa hewan itu ke sebuah lahan kosong yang tidak jauh dari sana.

Lahan itu, sayangnya, adalah milik Salim Muharam, iparnya.

Saat Roy sibuk mengikat sapi, sebuah suara keras terdengar yang rupanya dari seorang yang ia kenal, Salim. 

Salim meminta agar Roy tak mengikat sapinya di lokasi tersebut. 

Teriakan Salim ini malah dibalas dengan nada menantang oleh Roy. 

Tak lama setelah peringatan itu, Salim berjalan mendekati Roy.

Di tangan kirinya tergenggam sebilah parang. Ia mendekati Roy dengan penuh emosi. 

Dengan nada tegas, ia memperingatkan Roy.

Roy tidak mengalah. Ia menatap Salim dan menjawab dengan singkat.

Suasana semakin panas, dan ketegangan antara keduanya pun memuncak.

Dalam sekejap, Salim mengayunkan parangnya ke arah Roy.

Roy, yang terkejut, berhasil menangkis serangan itu dengan telapak tangan kanannya.

Namun, tindakan defensif itu tidak menghentikan konflik.

Roy meraih parang yang tergantung di pinggangnya.

Dalam hitungan detik, ia mengayunkan senjata itu ke tangan kiri Salim, membuat parang yang dipegang Salim terlepas dan tubuhnya terjatuh.

Roy sempat ingin meninggalkan tempat kejadian.

Namun, ketika ia menoleh, ia melihat Salim yang terkapar mencoba bangkit.

Pikiran Roy dipenuhi ketakutan bahwa Salim akan membalas.

Dalam kondisi panik dan emosi yang menguasai dirinya, Roy kembali mendekati Salim dan menghujamkan parangnya berkali-kali ke tubuh iparnya itu.

Setelah memastikan Salim tidak lagi bergerak, Roy meninggalkan tubuh korban yang bersimbah darah di tempat kejadian.

Tak lama setelah peristiwa tersebut, Roy berjalan menuju Polsek Mananggu.

Dengan langkah berat, ia menyerahkan diri kepada pihak berwenang, mengakui perbuatannya.

 (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved