Debat Kedua Pilkada Gorontalo
Calon Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail Tanya Tonny Uloli soal Pemerataan Akses Listrik
Idah Syahidah Rusli, yang turut serta menjelaskan pandangan paslon Gusnar-Ismail, juga menyebutkan pentingnya kelanjutan program Desa Mandiri Energi y
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Debat terbuka kedua calon gubernur dan calon wakil gubernur Gorontalo yang digelar pada Rabu (20/11/2024) menjadi ajang adu gagasan yang memikat perhatian publik.
Dua pasangan calon (paslon) saling beradu argumen tentang solusi untuk mengatasi masalah kelistrikan di Provinsi Gorontalo, yang selama ini menjadi perhatian besar dalam pembangunan daerah.
Calon Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail membuka diskusi dengan pertanyaan yang langsung mengarah pada kebijakan kelistrikan.
"Bagaimana kebijakan publik yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Gorontalo?" tanya Gusnar kepada calon Gubernur Gorontalo, Tonny Uloli.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Tonny Uloli memberikan penjelasan bahwa saat ini Gorontalo mengalami overcapacity dalam pasokan listrik.
Menurutnya, kapasitas listrik yang ada sudah cukup memenuhi kebutuhan daerah dengan daya mencapai 120 mega watt atau 120 juta kilowatt.
“Masalah kelistrikan di Gorontalo bukanlah isu yang besar lagi. Kami justru akan lebih fokus pada upaya mendatangkan investor untuk memperkuat ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Gorontalo,” ujar Tonny dengan tegas.
Sementara itu, Marten Taha menambahkan bahwa meski pasokan listrik cukup, mereka akan fokus pada efisiensi energi, terutama mengurangi penggunaan listrik yang mahal.
"Kita akan memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti biomasa dan tenaga air untuk menghemat penggunaan listrik," ungkap Marten.
Namun, Gusnar Ismail kembali menyoroti isu distribusi listrik, khususnya ke daerah-daerah pelosok yang masih kekurangan pasokan listrik.
Ia menjelaskan bahwa meskipun Gorontalo memiliki kapasitas listrik yang cukup, banyak desa yang belum menikmati akses listrik yang memadai.
“Untuk itu, pendekatan berbasis energi terbarukan akan menjadi solusi, terutama bagi desa-desa yang belum terjangkau jaringan listrik. Energi terbarukan, seperti solar dan biomasa, akan menjadi kunci untuk mencapainya,” jelas Gusnar.
Idah Syahidah Rusli, yang turut serta menjelaskan pandangan Gusnar Ismail, juga menyebutkan pentingnya kelanjutan program Desa Mandiri Energi yang sebelumnya telah digalakkan di Gorontalo.
Program ini mampu memenuhi sekitar 60 persen kebutuhan energi dengan memanfaatkan energi terbarukan.
Diskusi mengenai kelistrikan ini menjadi salah satu poin penting dalam debat, karena masalah akses listrik yang merata sangat mempengaruhi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil.
KPU Provinsi Gorontalo Ucapkan Terima Kasih kepada Paslon Gubernur karena Debat Berjalan Kondusif |
![]() |
---|
Calon Gubernur Gorontalo Nelson Pomalingo Tanya Solusi Korupsi ke Hamzah Isa, Begini Jawabannya |
![]() |
---|
Tak Kalah Seru, Pendukung Luar Gedung Adu Yel-yel saat Nobar Debat Kedua Pilgub Gorontalo |
![]() |
---|
Strategi 4 Paslon dalam Pengentasan Kemiskinan di Provinsi Gorontalo |
![]() |
---|
2 Anggota DPR RI Rachmat Gobel dan Rusli Habibie Hadiri Langsung Debat Kedua Pilgub Gorontalo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.