Viral Lokal
Viral Hiu Putih Terdampar di Pesisir Pantai Mootawa Gorontalo, Langsung Dijadikan Lauk
Beberapa waktu lalu viral di media sosial seekor hiu putih terdampar di Pesisir Pantai Mootawa, Desa Mootawa
Penulis: Faisal Husuna | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Beberapa waktu lalu viral penampakan seekor hiu putih terdampar di Pesisir Pantai Mootawa, Desa Mootawa, Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Dalam video viral berdurasi 18 detik itu memperlihatkan seorang warga mengikat hiu menggunakan seutas tali di bagian ekor.
Sementara warga lain menyaksikan dari dekat.
"Ikan hiu terdampar di Pantai Mootawa," ucap pria dalam video tersebut.
saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Kepala Desa Mootawa, Cowandi Lagasius, Kejadian tersebut.
"Iya benar, kejadian itu di desa saya, Hiu Putih ditemukan warga terdampar di pesisir pantai Mootawa," ungkap Cowandi, Kamis (31/10/2024) malam.
Cowandi menjelaskan hiu putih ditemukan di pesisir pantai Mootawa pada Rabu 30 Oktober 2024 sekira pukul 08.00 Wita.
"Jam 8 pagi baru masyarakat tahu ada hiu terdampar, saat ditemukan hiu itu sudah lemas," terangnya.
Ia mengaku hiu putih langsung diamankan masyarakat setempat.
Ikan predator itu lantas dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Dagingnya dijadikan lauk.
"Itu yang saya sayangkan juga, mereka tidak konfirmasi ke saya, dan tiba-tiba sudah dibagi. Dipotong-potong sama mereka lalu dijadikan lauk," tuturnya.
Menurut Cowandi, hiu putih memang bisa dikonsumsi karena masih kerabat jauh ikan tuna.
Baca juga: GORONTALO TERPOPULER: Kebakaran di Mako Polda Gorontalo – 18 Terduga Pelaku Pengeroyokan Ditangkap
Hiu Paus Kembali Muncul di Perairan Botubarani Gorontalo Setelah 4 Hari Menghilang
Setelah empat hari tak terlihat di perairan Botubarani, Gorontalo, kemunculan hiu paus (Rhincodon typus) kembali muncul Jumat sore (25/10/2024).
Hiu paus yang dikenal sebagai raksasa laut yang ramah, biasanya menjadi daya tarik utama di wilayah pesisir ini.
Menurut warga setempat, hiu paus tersebut sempat tak tampak selama beberapa hari, yang sempat menimbulkan kekhawatiran akan migrasi mereka ke daerah lain.
Namun sore ini, hiu paus kembali terlihat berenang di perairan dangkal Botubarani.
"Jam 15.02 Wita. Ws (whaleshark) baru muncul," tulis Agus Kamba menginformasikan kehadiran Hiu Paus.
Kemunculan hiu paus di Botubarani, Gorontalo, bukanlah hal baru karena perairan ini memang merupakan salah satu habitat alami mereka.
Namun, intensitas penampakan mereka seringkali dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti ketersediaan plankton, suhu air, dan kondisi cuaca.
Adapun ketidakharian Hiu Paus selama 4 hari ini diduga gara-gara banjir bandang yang menerjang tiga desa di Bone Bolango, Gorontalo, pada Senin (21/10/2024).
Sudah empat hari berlalu, namun keberadaan hiu paus di perairan Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, tidak terlihat.
Ketidakmunculan hiu paus ini setidaknya sejak banjir bandang melanda wilayah tersebut pada Senin malam 21 Oktober 2024.
Diduga, bencana alam yang terjadi beberapa hari lalu menyebabkan perubahan signifikan pada kondisi laut, termasuk di kawasan pesisir yang menjadi habitat sementara bagi hiu paus.
Fenomena hilangnya hiu paus ini membuat warga dan wisatawan khawatir, terutama karena mamalia laut raksasa ini telah menjadi daya tarik wisata utama Botubarani selama beberapa tahun terakhir.
Biasanya, hiu paus sering muncul di sekitar perairan ini, memungkinkan para pengunjung menikmati atraksi menakjubkan berupa berenang atau menyaksikan mereka dari dekat.
Anton Pakaya, Sekretaris Pangkalan 3 Hiu Paus Botubarani menjelaskan bahwa Hiu Paus tak muncul sejak banjir bandang tersebut.
"Iya pak, Hiu Paus ini tidak muncul sejak hari Senin itu diterjang banjir," ungkapnya.
Larangan Berwisata Hiu Paus
Wisata Hiu Paus Botubarani merupakan destinasi unggulan di Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.
Wisatawan mancanegara telah bolak-balik mengunjungi Sherly (Hiu Paus) di Wisata Botubarani Kabupaten Bone Bolango.
Destinasi ini berjarak 11 kilometer (km) atau 20 menit dari pusat Kota Gorontalo.
Pengunjung bisa snorkeling, diving, foto drone, atau hanya sekadar melihat hiu paus dari atas perahu.
Namun, simak 7 ketentuan wajib dipatuhi pengunjung sebelum berkunjung ke wisata hiu paus berikut ini.
1. Jangan melakukan kontak fisik
Demi kenyamanan hiu paus, wisatawan diminta tidak melakulan kontak fisik.
Entah mengejar saat berenang, menyentuh, menarik, bahkan sampai menunggangi. Selain membuat tidak nyaman, tentu hal tersebut berisiko pada pengunjung.
2. Menjaga Jarak
Walaupun Sherly adalah hiu paus yang jinak, pengunjung tetap diwajibkan menjaga jaraknya dengannya. Hal ini untuk mengindari hal yang tidak diinginkan.
Rekomendasi jarak 3 meter dari sisi samping dan Kepala Sherly. Serta 4 meter dari ekornya. Tidak disarankan berada di sekitar ekor Sherly karena dapat terkena libasan.
3. Tidak menggunakan flash
Kebanyakan pengunjung tertarik untuk mengguankan flash/lampu kilat pada saat memotret untuk mendapatkan hasil gambar yang cerah.
Namun, hal ini sangat dilarang saat mengambil gambar Sherly. Sebab lampu flash menyilaukan mata hiu paus.
4. Snorkeling dan Diving Tidak Lebih Satu Jam
Saat snorkeling dan diving, pengunjung dilarang melebihi batas waktu wajar yaitu tidak lebih satu jam.
Hal ini dikarenakan untuk menjaga kesehatan pengunjung.
Selain itu, untuk menghormati pengunjung lain yang ingin berinteraksi dengan Sherly.
5. Tidak menggunakan Scooter dan Jetski
Saat mengunjungi wisata ini, wisatawan dilarang keras menggunakan alat scooter dan jetski.
Larangan ini untuk menjaga kenyamanan Sherly di area wisata hiu paus. Namun, jika ingin menggunakan jetski, wisatawan dapat bergeser dari area interaksi.
6. Tidak menggunakan aksesori berbahan logam
Pengunjung dilarang menggunakan aksesori berbahan dasar logam selama berada di area wisata hiu paus. Apakah itu berupa cincin, kalung, gelang dan perhiasan lainnya.
Selain untuk menjaga kehilangan, hal ini untuk menghindari tertelan oleh Sherly.
Sebab, makanan Sherly berukuran kecil, sehingga ia dapat salah kaprah pada aksesori yang terjatuh di laut.
7. Dilarang buang sampah sembarangan
Hal terakhir yang perlu dikerjakan pengunjung adalah dilarang membuang sampah sembarang di sekitar area wisata.
Terutama di bibir pantai karena rentan hanyut terbawa ombang. Selain menjaga lingkungan, ini juga untuk menjaga kebersihan di tempat wisata.
Itulah tujuh hal yang harus diketahui para calon wisatawan dan wisatawan di Wisata Hiu Paus Botubarani.
Sekadar informasi, wisata ini menyediakan cendera mata seperti baju dan gantungan kunci yang harganya mulai Rp 25 ribu. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Penampakan-hiu-putih-ditemukan-warga-Desa-Mootaw.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.