Debat Calon Gubernur Gorontalo

Begini Pendapat Calon Wakil Gubernur Gorontalo Tingkatkan Kualitas Guru Ngaji

Meskipun Gorontalo dikenal sebagai “Serambi Madinah” dengan banyaknya taman pendidikan Alquran dan majelis taklim, tantangan utama adalah meningkatkan

|
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Arianto Panambang, TribunGorontalo.com
Momen debat cagub dan cawabu Gorontalo, Jumat (25/10/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Dalam debat calon wakil gubernur Gorontalo, isu peningkatan kualitas guru ngaji menjadi perhatian utama.

Meskipun Gorontalo dikenal sebagai “Serambi Madinah” dengan banyaknya taman pendidikan Alquran dan majelis taklim, tantangan utama adalah meningkatkan kualitas dan jumlah guru ngaji.

Berdasarkan data Kementerian Agama 2023, indeks literasi Alquran di Indonesia mencapai 66,38 persen. Para calon wakil gubernur pun menyampaikan pandangan dan rencana strategis mereka dalam upaya memperkuat pendidikan agama di Gorontalo.

Pertanyaan Moderator: "Jika terpilih, langkah strategis apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas guru ngaji di Gorontalo?"

Idah Syahidah, calon wakil gubernur dari pasangan Gusnar Ismail, menekankan pentingnya memperhatikan kesejahteraan guru ngaji.

“Jika saya terpilih, insentif bagi guru ngaji akan menjadi perhatian utama. Gorontalo yang kaya akan tradisi adat dari lahir hingga meninggal, harus didukung dengan perhatian penuh kepada para guru ngaji dan tokoh agama, seperti yang sudah kami lakukan saat saya menjadi anggota DPR RI,” ujarnya.

Idah juga menyatakan bahwa perhatian pemerintah perlu mencakup penyediaan fasilitas keagamaan yang mendukung, seperti insentif bagi para tokoh adat dan keagamaan untuk memperkuat nilai-nilai Islam di masyarakat.

Marten Taha, calon wakil gubernur pasangan Tonny Uloli, menekankan pentingnya kolaborasi dalam urusan keagamaan.

Menurutnya program pengembangan guru ngaji membutuhkan kolaborasi dengan Kementerian Agama.

"Selama 10 tahun, kami di Kota Gorontalo telah menjalankan STQ dan MTQ sebagai wujud kolaborasi dengan Kemenag,” jelas Marten.

Menurutnya, kolaborasi antarlembaga adalah kunci untuk mengembangkan potensi SDM religius di Gorontalo.

Kris Wartabone, wakil Nelson Pomalingo, menyatakan pentingnya membangun Islamic Center sebagai pusat pembelajaran Islam.

“Islamic Center di Gorontalo menjadi prioritas, untuk meningkatkan pendidikan guru ngaji secara strategis. Sebagai anggota DPR, kami juga berusaha memperkuat pendidikan agama di masyarakat melalui program-program pemerintah yang kami usulkan,” ujarnya.

Abdurrahman Bahmid, wakil dari pasangan Hamzah Isa, mengusulkan program motivasi bagi guru dan siswa agar lebih terdorong dalam belajar dan mengajar Alquran.

 “Kami akan memastikan anak-anak SMA memiliki kemampuan membaca Alquran. Kami akan menghidupkan TPA dan TPQ yang ada di seluruh Gorontalo,” ujar Bahmid.

Selain itu, Bahmid menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi melalui koperasi di masjid agar para guru ngaji memiliki penghasilan yang stabil dan sejahtera.

Para calon wakil gubernur Gorontalo sepakat bahwa peningkatan kualitas guru ngaji dan penguatan pendidikan agama adalah langkah penting dalam mempertahankan identitas Gorontalo sebagai Serambi Madinah. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved