CPNS 2024
Karena Gabut, Pasutri di Gorontalo Kompak Daftar CPNS 2024
"Sebenarnya saya mendaftar CPNS karena gabut di rumah," ungkap Lili saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Kamis (24/10/2024).
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Sejumlah pasangan suami istri (pasutri) di Gorontalo terlihat kompak mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024.
Salah satunya adalah Lili (30), yang berasal dari Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Di tengah persiapan berkas ujian, Lili mengungkapkan alasannya mendaftar CPNS.
"Sebenarnya saya mendaftar CPNS karena gabut di rumah," ungkap Lili saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Kamis (24/10/2024).
Menurut Lili, dirinya tak memiliki aktivitas di rumah, sehingga mengikuti CPNS bisa jadi adalah pilihan.
"Tidak tahu mau ngapain, jadi mending daftar CPNS," ucapnya.
"Saya asli Bolmut, tapi sudah ikut suami yang orang Gorontalo," ucapnya.
Pasutri ini dikaruniai dua anak, dengan yang tertua berusia satu tahun delapan bulan dan yang bungsu berusia satu tahun.
"Anak saya masih kecil-kecil, tapi sekarang di rumah," tambahnya.
Keduanya mendaftar di instansi berbeda, sesuai dengan jurusan yang mereka ambil saat kuliah.
Meski hanya mencoba peruntungannya, mereka berharap bisa lulus CPNS tahun ini.
Untuk Lili, ini adalah kali kedua ia mendaftar.
"Ini sudah kedua kali, semoga kali ini bisa lulus," ujarnya dengan penuh harapan.
Mereka mendaftar di daerah Bolmut dan memiliki jadwal ujian yang sama, sesi ketiga.
Lili berangkat dari rumah sekitar pukul 09.00 Wita, mengingat jarak rumah mereka tidak jauh dari Mess Haji, lokasi ujian.
Ia menjelaskan persiapan yang telah dilakukan, termasuk belajar melalui saluran YouTube dan latihan soal di internet.
"Tentu, selain belajar di internet, kami juga ikhtiar berdoa," tambahnya.
Diketahui, saat ini sedang berlangsung ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS di instansi Bolmut dan Kabupaten Gorontalo.
Proses registrasi dimulai pukul 07.00, sedangkan ujian sendiri dimulai pukul 08.00 dan akan berlangsung hingga pukul 16.00 Wita.
Dalam sehari, ada empat sesi ujian dengan masing-masing sesi diikuti 200 peserta, dengan waktu 100 menit untuk ujian dan 80 menit untuk registrasi.
Peserta diwajibkan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu ujian untuk mengikuti ujian.
Setelah pemeriksaan dokumen, peserta akan mengikuti proses absensi, penitipan barang, dan menunggu pemberian pin sebelum diarahkan ke ruangan ujian yang steril.
Ada sejumlah barang yang dilarang dibawa ke dalam ruangan ujian, termasuk handphone, jam tangan, ikat pinggang, anting, dan barang-barang tidak diperlukan lainnya.
Peserta yang terlambat, tidak membawa dokumen yang diperlukan, atau membawa barang terlarang akan dinyatakan gugur.
Peserta diwajibkan mengenakan pakaian yang telah ditentukan, yaitu kemeja putih dan celana serta sepatu hitam. Peserta yang mengenakan sepatu dengan sedikit warna lain tidak diperbolehkan masuk.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.