Ketua Orma Lecehkan Junior
Demi Marwah Organisasi, 6 Mahasiswi Gorontalo Tak Berani Lapor Dugaan Pelecehan oleh Seniornya
Enam mahasiswa diduga menjadi korban pelecehan oleh seniornya di organisasi ekstra kampus.
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Enam mahasiswa diduga menjadi korban pelecehan oleh seniornya di organisasi ekstra kampus.
Berdasarkan penelusuran TribunGorontalo.com, sejumlah korban mengaku dilecehkan oleh oknum ketua orma berinisial MAL.
MAL kerap kali melakukan pelecehan verbal saat kegiatan pengaderan.
Para korban memilih diam demi menjaga marwah organisasi.
Borok MAL dibongkar oleh A, sosok senior organisasi 'hijau hitam' tersebut.
A membenarkan kejadian tudingan para korban.
Ia menyebut korban pelecehan lebih dari satu orang.
Kendati demikian, tak satu pun berani bersuara karena alasan sama, yakni demi nama baik organisasi.
"Iya benar, di organisasi itu sudah banyak korban sekitar enam orang yang melapor ke saya. Tapi korban memilih untuk diam," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Senin (30/9/2024) malam.
Kata A, para korban saat ini mendapat pendampingan dari pihak organisasi yang sama.
"Sampai dengan saat ini korban-korban itu juga masih kami dampingi, hak-hak korban kami penuhi dan kemauannya kami ikuti," tambahnya.
Dugaan pelecehan yang dilakukan MAL sudah sejak dua tahun terakhir.
A menyebut MAL sering melecehkan juniornya, mulai dari pelecehan verbal hingga mengajak junior wanitanya melakukan VCS (Video call seks).
"Korbannya ada yang sudah dua tahun lalu, setahun lalu, ada juga yang baru. Ada dengan non verbal, VCS, ada juga memaksa untuk begitu," ucapnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Oknum Ketua Organisasi Mahasiswa di Gorontalo Diduga Lecehkan Junior, Ajak VCS Korban
MAL Bantah Tudingan
Terpisah, MAL membantah tudingan dugaan pelecehan terhadap sejumlah mahasiswi.
Ia mengaku baru mengetahui informasi tersebut setelah dihubungi wartawan.
"Terus terang, saya baru tahu ini dan saya tidak merasa ini saya lakukan, itu tidak benar," ungkapnya saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Selasa (1/10/2024) sore.
Terduga pelaku ini bahkan menantang mahasiswi yang mengaku korban untuk melaporkan dirinya ke pihak berwajib.
"SPKT di Polsek dan Polres terbuka, silakan melapor saja jika itu benar. Kalau itu benar, saya sendiri yang akan menyerahkan diri, tapi kan ini saya tidak merasa melakukan," paparnya.
MAL mengatakan dirinya tidak pernah melecehkan juniornya.
"Bahkan saya bingung dengan dugaan ini, saya merasa tidak melakukan, tapi tiba-tiba ada isu," akunya.
MAL menceritakan bahwa dugaan pelecehan ini muncul di akun instagram bersamaan dirinya menerima SK dari pimpinan organisasi pusat.
MAL ditunjuk menjadi ketua orma pada Maret 2024.
"Cuma waktu saya biarkan, banyak yang tanya ke saya. Saya abaikan karena saya tidak merasa melakukan," terangnya.
MAL bilang, tempat korban kekerasan seksual bernaung di organisasi hijau hitam saat ini tidak pernah membahas masalah pelecehan di lingkup internal.
"Tidak pernah masuk laporan ke saya, yang kata sudah di advokasi itu tidak ada. Katanya saya sudah damai dengan korban, itu tidak benar, tidak pernah ada," tandasnya.
(TribunGorontalo.com/Arianto)
Ikuti Saluran WhatsApp TribunGorontalo untuk informasi dan berita menarik lainnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.