Cerita Yunus Kasim, Pembuat Bulita Sekaligus MC Ritual Adat Gorontalo 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Yunus Kasim (51) merupakan pembuat Bulita Lo Adati di Gorontalo.

Bulita Lo Adati adalah ruang persidangan berbagai ritual adat di Gorontalo. 

Bulita terbuat dari bambu dihiasi anyaman janur kuning. 

"Ukurannya beda-beda, tergantung besarnya ruangan untuk melakukan prosesi adat," kata Yunus kepada TribunGorontalo.com, Minggu (22/9/2024).

Bulita Lo Adati sering dijadikan tempat kegiatan pemberian gelar adat, penyambutan pejabat, hingga berbagai tradisi keagamaan.

Bulita sudah ada sejak tahun 2002.

Saat itu Yunus mengaku masih sering menggunakan bambu kuning atau disebut Talilo/Wawohu Hulawa. 

Di tahun yang sama, Yunus mulai melakoni pekerjaan sebagai master of ceremony (MC) di acara adat. 

Ia suka membaca literatur dari berbagai sumber. 

"MC adat ini beda dengan MC konvensional. Setiap acara adat beda-beda teknisnya," bebernya. 

Yunus pun menekuni pekerjaannya itu sampai sekarang.

"Saat ini saya sering diundang di provinsi maupun kabupaten/kota untuk memandu jalannya prosesi adat," ucapnya.

Adapun bahan pembuatan bulita, saat ini Yunus beralih ke bambu hijau.

Sebab bambu kuning, kata dia, sudah jarang ditemui.

Ia kerap menggunakan bambu hijau dari daerah Suwawa, Kabupaten Bone Bolango.

Bambu hijau itu kemudian dicat warna kuning.

Meskipun dicat, namun ini tidak mengurangi esensi dan maknanya," tandasnya.

Selain banyak dijumpai, bambu hijau dinilai jauh lebih awet. Bambu kuning dinilai tidak bisa tahan sampai empat tahun.

"Ditebang saat bulan gelap, kalau bulan terang banyak rayap. Setelah ditebang, bambu kemudian direndam untuk menjaga kualitasnya biar awet," pungkasnya. 

Ikuti Saluran WhatsApp TribunGorontalo untuk informasi dan berita menarik lainnya