Viral Lokal
Enam Fakta Dugaan Perundungan Siswa SMK Negeri 1 Gorontalo, Pesta Miras Berujung Pengeroyokan
Sejumlah fakta dugaan perundungan di SMK Negeri 1 Gorontalo mulai terkuak. Terbaru pihak Polsek Kota Utara membeberkan kronologi kejadian pengeroyokan
Penulis: Redaksi | Editor: Fadri Kidjab
Saat itu MG mendapat telepon dari anaknya AR.
Namun saat itu tutur kata AR tidak terdengar jelas.
Ternyata itu adalah teman AR. Ia sengaja menghubungi MG untuk memberi tahu kondisi AR yang sudah terkapar.
"Saya telepon lagi terus saya tanya, itu kok bisa nelpon pakai handphone anak saya, bagaimana kau bisa buka itu, kata temannya pakai sidik jari anak saya," ucap MG menirukan perkataan teman AR.
Setelah berbicara di telepon, MG langsung bergegas menuju tempat AR berada.
Setibanya di lokasi, MG melihat anaknya (AR) terbaring dalam kondisi mulut berbusa.
MG pun segera membawa anaknya ke RS Multazam.
"Setelah diperiksa beberapa saat, anak saya dirujuk ke Rumah Sakit Aloe Saboe Kota Gorontalo," ungkapnya.
4. Korban Tidak Dipaksa Minum Miras
Kapolsek Kota Utara IPTU Fredy Yasin mengatakan para terduga pelaku tidak memaksa korban ikut pesta miras.
"Tidak ada paksaan, jadi mereka berlima sama-sama mengkonsumsi minuman keras," tuturnya.
Kini dugaan perundungan di SMKN 1 Gorontalo ini masih terus diselidiki Polsek Kota Utara.
"Saat ini penyelidikan dan pemeriksaan terhadap empat orang terduga pelaku, untuk korban belum kami mintai keterangan," jelasnya.
Baca juga: Polisi Ungkap Fakta Dugaan Perundungan Siswa SMKN 1 Gorontalo, Korban Ajak Duel Terduga Pelaku
5. Orang Tua Korban Enggan Berdamai

Orang tua korban dugaan perundungan di SMK Negeri 1 Gorontalo meminta pertanggungjawaban pihak sekolah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.