Gorontalo Terkini

Sekelompok Siswa SMKN 1 Gorontalo Pesta Miras di Jam Pelajaran, Satu Orang Dilarikan ke RS

Diketahui, saat jam mata pelajaran berlangsung, sekelompok siswa berhasil membawa minuman keras (miras) ke dalam lingkungan sekolah dan menggelar pest

Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
GMAPS/SMKN1Gorontalo
Potret pintu gerbang SMKN 1 Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Insiden mengejutkan terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Gorontalo pada Selasa (10/9/2024). 

Diketahui, saat jam mata pelajaran berlangsung, sekelompok siswa berhasil membawa minuman keras (miras) ke dalam lingkungan sekolah dan menggelar pesta miras. 

Kejadian berujung pada salah satu siswa mabuk berat hingga pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit.

GS, inisial ayah dari siswa yang menjadi korban, mengungkapkan kekhawatirannya saat pertama kali mengetahui kondisi anaknya. 

“Saat adiknya menelepon, suaranya terdengar seperti orang mabuk. Anak saya berbicara tidak jelas, seperti orang yang kehilangan kesadaran,” tutur GS, Rabu (11/9/2024).

Menurutnya, anaknya tidak kunjung pulang meski sudah sore. Setelah menghubungi wali kelas, GS diberitahu bahwa anaknya sebelumnya meminta izin keluar sekolah untuk memperbaiki jaket temannya dan mengambil ijazah.

Namun, sekitar pukul 18.00 WITA, GS mendapat kabar dari seorang siswa bahwa anaknya sudah tidak sadarkan diri.

"Saya segera menuju sekolah dan mendapati anak saya sudah terkapar, sementara empat temannya duduk di sekitarnya," jelas GS.

Saat ditanya, teman-teman anaknya mengakui bahwa mereka minum minuman keras bersama.

"Beberapa temannya juga mengatakan bahwa anak saya sempat terjatuh, tetapi saya masih menunggu hasil pemeriksaan medis untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi," tambahnya.

Yang paling disesalkan GS adalah bagaimana miras bisa masuk ke lingkungan sekolah tanpa terdeteksi.

"Saya temukan ada botol air mineral dan bir di tempat kejadian. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan di sekolah," ujarnya kecewa.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Gorontalo, Zulkarnain Tanipu, mengonfirmasi bahwa para siswa memang membawa miras dalam tas mereka setelah keluar sekolah dengan alasan mengambil ijazah.

"Saat mereka kembali ke sekolah, kami tidak tahu bahwa mereka sudah membawa miras. Mereka memasukkannya ke dalam tas, dan kami tidak sempat memeriksa karena mereka hanya izin untuk urusan luar sekolah," katanya.

Zulkarnain juga membantah adanya tindakan pemukulan terhadap korban. Menurutnya, siswa yang mabuk itu justru ditolong oleh teman-temannya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved