Banjir di Kota Gorontalo

2 Bulan Pasutri Korban Banjir Ini Tinggal di Tenda, Hanya Bisa Pasrah Menunggu Bantuan Pemerintah

Pasangan suami istri (pasutri) mendirikan tenda pengungsian di kawasan jembatan Talumolo Kota Gorontalo.

|
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Herjianto
Yunus Ibrahim dan Maryam Ali, pasangan suami istri yang tinggal di tenda pengungsian sejak Juli 2024 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Pasangan suami istri (pasutri) mendirikan tenda pengungsian di kawasan jembatan Talumolo Kota Gorontalo.

Sudah sebulan lebih, Yunus Ibrahim (65) dan istrinya Maryam Ali (52) mengungsi akibat banjir.

Yunus dan Maryam merupakan korban banjir luapan Sungai Bone yang terjadi pada 13 Juli 2024 lalu.

Rumah mereka di bantaran sungai, Kelurahan Botu, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo tergerus arus banjir.

Akibatnya, Yunus dan Maryam mengungsikan diri bersama anak cucu dan mantunya, total mereka ada 10 orang.

Berbekal tenda darurat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo.

"Barang-barang sebagian, setengah dibawa arus banjir," ujar Maryam saat ditemui TribunGorontalo.com, Rabu (4/9/2024).

Kondisi dalam tenda mereka diisi barang-barang darurat seperti pakaian, alat makan, alat masak serta tempat tidur. 

Menurut Maryam, setiap kali hujan turun, air merembes masuk ke dalam tenda. 

"Dan kalau panas matahari, panas sekali di dalam sini. Kadang saya terpaksa harus tidur di bawah pohon yang di luar," ungkapnya. 

Bahkan untuk keperluan mandi dan buang air, mereka harus bangun pagi untuk mandi di sungai. 

"Kemarin sempat numpang, cuma perasaan kalau sudah setiap hari," imbuhnya. 

Sebenarnya, kata Maryam, mereka sudah mendapat alokasi bantuan rumah dari kelurahan setempat, namun mereka terkendala lahan.

"Kita dapat bantuan, cuma diminta suru cari lahan, kita tidak ada lahan," keluhnya. 

Untuk kebutuhan makan sehari-hari, ia menyebut masih sering diberi bantuan makanan dari dinas sosial. 

Pasutri ini hanya bisa berdiam diri pengungsian menunggu bantuan pemerintah. 

Yunus mengaku sebelumnya bekerja sebagai kuli bangunan.

"Saya ini kerja di bangunan, cuma masih begini-begini belum kerja," ungkapnya. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved